Dey menatap datar seseorang yang sekarang duduk di depannya, saat ni ia sedang berada di ruang milik Gito
"Kamu sadar gak sih apa akibat dari perbuatanmu kemarin?!" ucap Gito setengah berteriak dari kursinya
Dey hanya diam kemudian menundukan kepalanya
"Dey" panggil Gito
"Kamu bisa nggak berhenti bersikap jadi seorang guru yang takut terncam reputasinya karna murid kayak aku?!" balas Dey. " Kamu tahu aku sudah tidak pernah peduli lagi kalau memang harus dikeluarkan dari sini!"
"Bicara yang sopan Dey!" Gito benar-benar marah kali ini " ini sekolah bukan tempat umum"
Dey tertawa sinis, ia bersandar dan bersedekap menatap Gito dengan marah dan kecewa " Aku sungguh gak ngerti , aku sama sekali nggak pernah minta kamu datang dan bahkan aku nggak tahu kalau kita bakal kayak gini....apa kamu pikir karena aku gadis kecil yang terlihat menyedihkan , kamu bisa seenaknya mendekat lalu menjauh karena takut dengan anggapan orang lain?"
"Terus sekarang apa mau kamu?" Gito kembali tenang, menarik nafas panjang
Dey tertawa kecil dan mengedikan bahunya " aku sama sekali nggak ngerti...." katanya kemudian berdiri " aku cuman anak kecil yang dipaksa menerima kalau orang dewasa memang selalu seenaknya"
"Maksud kamu apa Dey?" tanya Gito mengernyit
"Kamu bilang nggak akan pernah nglakuin kesalahan yang sama kayak Mama dan Papa" katanya dengan setetes air mata di pipinya yang nggak bisa disembunyikan lagi. " kamu bilang..... kamu nggak akan ninggalin aku tapi kamu sama saja seperti mereka"
"Dey..." Gito tercekat dengan kata-kata yang pernah ia ucapkan sendiri, sekarang dia nampak merasa bersalah tapi dia tidak menghentikan Dey yang berlalu dari ruangannya
Bagi gito Dey adalah anak yang rumit, dia punya sifat keras dan tidak mau mendengarkan orang lain, itu sungguh sering membuatnya kesulitan, dia seperti itu juga bukan karena salahnya
"Dasar bocah sialan..." gumam anin yang berdiri di pintu dengan perasaan kesal karena Dey tidak melihatnya dan tidak menyapanya, kemudian dia menatap ke arah ruangan Gito rupanya seperti ini kelakuan guru yang diidolakan banyak orang termasuk aku sendiri batin anin
benar-benar mengecewakan , pikirnya wanita itu ketika mendapati Gito yang amat tertekan di dalam ruangannya sendiri,
Dey berlari di sepanjang koridor sambil menghapus air matanya yang gak mau berhenti tapi sepertinya pagi itu dia tidak benar-benar beruntung dalam perjalananya menuju tangga darurat karna harus menabrak seseorang
"Sial" ucap Dey dan orang yang ditabraknya bersamaan
"Lo punya mata gak sih" kata orang itu sambil mengibaskan roknya dari debu-debu yang menempel di lantai
Dey masih terduduk kemudian dia mendongak ingin memaki tapi kemudian malah terkejut
"Wow setelah kemarin, gue gak nyangka mood pagi gue harus berantakan karena lo" kata orang itu ketika tahu yang ditabraknya Dey
Dey berdiri dan berdecak kesal " Biyel udah ya aku lagi gak mau ribut sama kamu" katanya dengan datar , dia sungguh nggak ingin ribut dengan siapapun pagi ini cukup tadi dengan Gito.
Brielle sendiri agak tersentak saat Dey memanggilnya dengan panggilan yang dulu mereka gunakan saat masih bersama, itu membuatnya heran sampai dia menyadari sesuatu bahwa ada yang aneh dengan Dey
"Tunggu" ucap Birelle yang tiba-tiba menggenggam pergelangan tangan Dey saat Dey hendak berjalan
"Lo habis nangis?"tanya Brielle dengan wajah heran
![](https://img.wattpad.com/cover/295427602-288-k532684.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess sleeping (FIONY CHK)
Фанфик[Romance classic story] Manakah yang harus Fiony pilih Sahabat atau Cinta? SLOW UPDATE