Sorak sorai para penonton terdengar ke seluruh ruangan , mereka berteriak menyebut nama Chika berulang kali tanpa henti, kebanyakan memang para remaja sekolah, para murid SMA Heaven terlihat sangat kompak dan supportif, suara mereka mampu mengalahkan suporter petarung lain yakni Adel dari SMA Lyra, gadis itu duduk di bagian sudut lain, meski lebih tinggi Chika sedikit , tapi gadis itu sangat brutal saat bertanding, dia bahkan mirip seperti tukang pukul ketimbang pegulat.
Seorang pria bertubuh gempal berdiri di tengah-tengah ring, ketika Chika menengok ke luar ring, tepatnya ke arah pintu masuk yang hampir tertutup oleh kerumunan penonton yang tidak mau ketinggalan. Ia tak mendapati sosok yang dicarinya diantara Zara, Dey, Marsha, Mama Aya, Papa tirinya dan Christy bersama para pendukungnya yang bertumpuk di salah satu sudut.
Chika merasa agak sesak ketika teringat dulu pertandingan pertamanya, Fiony yang berjanji akan datang bahkan tidak juga muncul sampai dia tumbang di atas ring. Pikirannya gelisah, kenapa Fiony jadi tega seperti ini?
"Fiony kamu di mana sih ??" batin Chika yang berpas-pasan dengan tanda ronde pertama sudah selesai.
Chika sangat tahu kalau Adel bukanlah lawan yang sembarangan, dia diberitahu Oniel teman gulatnya bahwa Adel ini sudah sering menang di kelasnya. Wajahnya sih gak nyeremin, tapi teknik bergulatnya patut diacungi jempol.
Meski demikian, Chika merasa ia tak boleh kalah, ini adalah pertandingan, Ia hanya perlu fokus agar bisa mengalahkannya, Paling tidak, dia tidak akan tumbang lebih dulu seperti waktu itu.
"Chika yang fokus!!" Teriak Wee dari luar ring . "AYO DONG FOKUS!"
Sementara itu masih terdengar suara riuh yang terus menyebut namanya, "CHIKA! CHIKA!" , mengalahkan suara yang tak senada dari pendukung lawan Chika, mereka akhirnya hanya bisa mengernyit kalah jumlah dan kalah heboh. Tak mereka sangka heaven high school mayoritas siswinya penyuka pertandingan gulat.
Mereka tak lagi seperti pendukung ecek-ecek, antusiasnya setara dengan supporter laga bola yang solid mendukung tim kebanggaan.
Kendatipun ia mendapatkan dukungan dan antusias yang besar, Chika masih saja tak mampu untuk menghindar dan membalas. Adel melesat cepat mengarah pada kaki depan milik Chika, menutup jarak antara dirinya dengan Chika, Dahinya menempel pada bagian dada sementara tangannya memegang bagian belakang lutut Chika, kemudian menariknya dengan keras sehingga Chika terpaksa kehilangan keseimbangan dan berakhir terhempas di atas ring.
Supporter Adel berteriak semakin keras, ketika supporter Chika malah melongo melihat jagoannya terjatuh dengan mudah. Wasit terus menghitung ketika Adel tengah menguncinya , namun Chika berusaha untuk keluar dari kuncian itu sekuat tenaga, dan akhirnya ia pun bisa lepas dari kuncian Adel.
Ketika ia bangkit sembari mengatur nafasnya , matanya lagi-lagi hanya tertuju ke arah pintu masuk, rasa kecewa makin besar, karena Fiony belum juga datang.
Namun, Sepertinya takdir berkata lain, secercah harapan datang ketika di antara kerumunan yang berdiri di depan pintu masuk sana, ada seorang gadis dengan rambut panjang tergerai memakai miniskirt hitam dan baju lengan panjang pink yang bagian pundaknya terbuka, tengah menyelinap di antara mereka. Ia fokus mencari jalan untuk bisa berada di depan sambil mencari-cari di mana kelompok yang menunggunya.
Tapi, pandangannya segera terarah pada ring, tempat di mana Chika sudah menantikan dirinya hanya untuk segera menoleh dan memberikan nya semangat lewat senyum.
Fiony diam di sana, di depan para pendukung lainnya, ia menatap ke arah tersebut. Kemudian lonceng ronde berikutnya pun bunyi. Wasit kembali berdiri di antara dua pegulat yang ingin memulai laga,
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess sleeping (FIONY CHK)
Fanfic[Romance classic story] Manakah yang harus Fiony pilih Sahabat atau Cinta? SLOW UPDATE