CHAPTER 3 - YANG PERTAMA DAN SATU SATUNYA

709 89 4
                                    

WARNING CONTAIN EXPLICIT CONTENT FOR ADULT (21+)


Andra tiba tiba terbangun dari tidurnya, peluh membasahi keningnya mimpi buruk itu hadir kembali setelah sekian lama tak menghampirinya, andra bangun dan menyandarkan badannya di headbord tempat tidrunya. Jam menunjukkan pukul 4 pagi, yah setidaknya Andra tertidur beberapa jam walaupun harus terbangun karena mimpi buruk itu, andra berjalan menuju kamar mandi membasuh mukanya dengan air dingin, ia menatap wajahnya pada cermin dihadapannya andra menghela nafas panjang.

"everythings gonna be alright ndra, have a faith on yourself" gumam andra pada dirinya sendiri

Selesai membasuh mukanya andra memilih untuk menuju ke dapur dan membuat secangkir kopi hitam tanpa gula, kini ia duduk di balkon apartmentnya menikmati kopi pahit itu seorang diri ditemani gelapnya langit subuh.

Hari ini ia akan mulai bekerja diperusahaan milik Gio, menempati posisi yang sama sebagai creative director, andra tak sabar untuk mulai bekerja karena setidaknya saat dia bekerja semua badai dikepala dan segala ke khawatirannya sirna fokusnya hanya pada pekerjaan. Andra memang bisa dibilang seseorang yang gila kerja atau workaholic, selama di bekerja di Amerika ia bisa menghabiskan waktunya lebih dari 12 jam berkutat dengan pekerjaannya.

Sebenernya pekerjaan andra hanya memerlukan kemampuan otaknya dalam berkreativitas untuk membuat konsep-konsep bagi produk yang akan dibuatkan iklan oleh perusahaannya, tapi andra selalu memilih untuk ikut terlibat langsung dalam proses produksinya, dari pemotretan produk, pemotretan dengan brand ambassador produk, serta proses pengambilan video dan editing hingga iklan itu siap untuk di tayangkan. Inilah cara andra membunuh waktu dan mengalihkan segala ketergantungannya atas obat obat terlarang dan minuman keras yang dengan mudah menggoda dan mengusiknya.

Andra berjalan menuju dapur untuk mencuci gelas kopinya, setalahnya ia kembali ke kamarnya dan menuju ke kamar mandi untuk bersiap-siap. Hari ini ia memilih outfit formal namun masih terbilang santai hanya kemeja putih, chino pants berwarna khaki dan adidas stan smith untuk sepatunya. Ia mengambil ponselnya yang berada di meja samping kasur, membuka applikasi whatssapp dan mengecek pesan masuk dari Peter.

Peter A Christian

Ndra are you awake? Kalo udah siap kabarin ya gw jemput kebawah sekalian kita ke parkiran.

Andra W

Udah bangun kok gw pet, udah siap juga, lo kalo mau kesini aja gpp kita sarapan dulu, nyari bubur ayam yuk?

Peter A Christian

Widiiw baru sehari di jekardahh udah melupakan sarapan roti dan susu hahaha

Andra W

Bosen kali pet 10 tahun gw makan itu mulu tiap pagi hahaha, kayanya perut gw ada mapsnya deh tau kalo lagi d indonesia jadi pengennya bubur ayam 🤣

Peter A Christian

Buset sampe ada maps di perutnya buk, yauda tunggu 10 menit lagi gw turun siap siap bentar. See u buk bos :)

Andra hanya membaca pesan balasan Peter dari notifikasi bar, tanpa membuka dan membalasnya, ia tersenyum melihat pesan dari peter, dalam hatinya ia selalu bersyukur memiliki Peter disampingnya, tapi ia tak ingin terlalu menunjukkan, ia tak mau peter berharap lebih lagi padanya, ia tak ingin menyakiti Peter lebih dari yang sudah dia lakukan saat ini. Andra tak ingin mengulang lagi kesalahannya, untuknya cukup sekali dan tidak akan terjadi lagi, dengan menjadikan Peter laki laki pertama dan satu satunya yang bisa menidurinya, ia tau ia telah menyakiti Peter  sangat dalam, malam itu yang tidak akan dia lupakan, malam dimana dia meminta Peter untuk tidur dengannya, yang hanya terjadi sekali dan menjadi rahasia mereka berdua.

Eppur si MuoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang