CHAPTER 5 - CURIOSITY

615 99 1
                                    

Sudah seminggu berlalu sejak meeting pertama antara andra dan klien pertamanya, siang ini ia menjadwalkan meeting kedua untuk menjelaskan konsep yang sudah ia siapkan untuk produk GlowUp yang akan ia garap, andra diruangannya sibuk didepan komputernya menyiapkan semua hal yang ia butuhkan untuk meeting kali ini.

Andra menjadwalkan meetingnya di pukul 2 siang, namun Naura datang lebih awal di jam 1 siang, saat datang tadi naura bertemu dengan Gio dan Peter yang akan keluar untuk makan siang, keduanya mengajak naura untuk ikut makan siang tapi naura menolak karena ia sudah makan sebelum menuju TCMC, Gio mengatakan bahwa naura bisa menunggu diruangan meeting daripada duduk di lobby kantor.

saat berjalan menuju ruang meeting langkah naura terhenti didepan ruangan andra, pintu ruangan andra sedikit terbuka, sehingga ia bisa melihat andra yang sedang serius dengan pekerjaannya. Naura mengetuk pintu ruang kerja andra beberapa kali, saking seriusnya andra tak mendengar suara ketukan itu, Naura akhirnya melangkah masuk untuk menyapa andra.

"hai Di" sapa wanita itu

"oh hai" jawaban singkat andra sembari mengalihkan pandangannya dari komputer dan melihat Naura berdiri didepan meja kerjanya

"boleh aku duduk?" tanya naura

"silahkan" ucap andra singkat sembari berjalan mengambil sebotol air mineral dari kulkas diruang kerjanya, ia memutar tutup botol air mineral itu hingga terbuka dan kembali menutupnya.

"cuman ada ini" sambil meletakkan botol itu dihadapan Naura

"thanks di" naura tersenyum matanya mengikuti langkah andra yang kembali ke kursinya.

"gpp kan aku nunggu meetingnya disini?" tanya naura

"gpp" jawab andra singkat tanpa melihat naura

Naura terus memperhatikan andra yang sibuk bekerja, entah kenapa ia terus tersenyum melihat wanita yang duduk didepannya ini. Andra sadar sedari tadi naura memperhatikannya tapi ia memilih berpura pura sibuk dengan komputernya, padahal tak ada hal penting yang ia lakukan karena semua materi sudah siap. Mereka berdua hanya diam sibuk dengan urusan masing masing. Naura mengambil botol air dihadapannya, dan membukanya dengan mudah, Naura kembali melihat andra yang masih terus menatap komputernya.

"makasih ya di" ucap naura memecah keheningan

"buat?" andra bertanya balik tapi tak mengalihkan pandangannya

"buat ini di" ucap naura menggoyangkan botol air ditangannya

"oh" jawab andra singkat dan datar

keheningan kembali memenuhi ruangan kerja andra, andra yang sibuk dengan kegabutannya dan naura yang sibuk memainkan ponselnya, dalam hatinya andra heran kenapa naura bisa betah berada diruanganya dengan suasana yang bisa dikatakan tidak nyaman bagi sebagian orang, karena sikapnya yang memang tidak peduli dan menjawab singkat atas semua pertanyaan, kebanyakan orang lebih memilih menunggu sendirian diruang lain daripada harus satu ruangan dengannya. lebih herannya lagi kenapa ia tak terusik sama sekali dengan kehadiran naura, padahal biasanya iya tidak suka ada orang asing didekatnya apalagi berlama lama dihadapannya.

"aneh" gumam andra

"kamu ngomong apa di?" tanya naura yang mendengar suara andra

"nothing" jawabnya singkat

andra bangkit dari kursinya mengambil rokok dan lighter dari tasnya, andra pun melangkah keluar, naura tanpa kata dan ijin mengikuti langkah andra, andra berjalan menuju lift ia tak bertanya kenapa naura mengikutinya, keduanya hanya diam. andra memencet angka 5 pada lift, tak lama mereka berdua sampai di rooftop kantor TCMC, andra seperti biasanya berdiri di tepian gedung menyalakan rokoknya, menghisapnya dalam dan mengeluarkan asapnya lewat hidung. Naura memperhatikan andra tanpa kata. Andra hanya fokus menikmati rokoknya, angin yang berhembus dan teriknya matahari siang yang mengenai tubuhnya, ia tau naura dari tadi melihatnya, naura yang berdiri tepat disampingnya, berjarak hanya beberapa cm darinya.

Eppur si MuoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang