CHAPTER 4 - PERTEMUAN PERTAMA

610 95 3
                                    

Jam menunjukkan pukul 08.30 pagi, Andra masih terduduk dikursinya mempelajari produk dari project pertamanya di TCMC, tak lama Gio datang menghampirinya dan menanyakan apakah ia sudah menyiapkan presentasi untuk meeting siang ini bersama team dari GlowUp.

"gimana buk bos, udah siap konsep ama presentasinya?" tanya Gio memperhatikan andra

"belum sama sekali" jawab andra singkat

"buset dah ndra, meetingnya siang ini loh"

"iya lo tenang aja, ntar siang pasti udah siap jangan bawel deh, ganggu konsentrasi gw aja." andra mengutak atik komputer di hadapannya

tak lama kantor sudah mulai ramai, Gio mengumpulkan seluruh staff nya untuk memperkenalkan andra sebagai penghuni baru dikantor tersebut.

"guys minta waktu bentar ya, kumpul dulu yuk" teriak gio

"gw mau kenalin kalian ke director creative kalian, sebelumnya emang posisi ini ga ada karena gw rangkap, tapi karena pala gw udah ga bisa mikir lagi jadi gw minta tolong sama kakak gw untuk mengisi posisi itu, kenalin semua Diandra Wardana kakak gw sekaligus boss baru kalian" Gio memeprsilahkan waktu dan tempat untuk andra memperkenalkan diri

"hmm, panggil aja gw andra, gw disini as creative director, ini Peter assistant sekaligus manager gw, i think thats enough" ucap andra penuh kedataran sambil menunjuk peter yang berdiri tepat disampingnya

"oke guys gw harap kita semua bisa berkeja sama dengan baik dan semakin berkembang dengan bergabungnya andra disini" ucap gio

seluruh staff mengganguk dan mulai kembali kepada kerjaan mereka yang sempat terhenti, tak ada satupun yang berani menatap wajah dan mata andra, sikap dinginnya benar benar membuat semua staff sangat segan bahkan hanya untuk sekedar menyapa.

"buset Bu Andra cool + cakep banget anjir" ucap salah satu staff

"lebih kepada menyeramkan ga sih? lo ga liat tadi dia ngomong singkat padat dan datar banget" timpal staff lainnya

"tapi tetep aja cakep nya ga luntur broo."

"iya cakep tapi kalo judes kaya gitu juga males kali."

"gw pikir Pak Peter suaminya tau, abis nempel banget kaya perangko daritadi"

"gw pikir juga gitu ternyata hanya asisstant, bisa bisanya Bu Andra nganggurin yang modelan Pak Peter ya."

"tapi gw mah yakin, ga mungkin mereka cuman sekedar boss sama assistant, feeling gw sih mereka pacaran cmn emang ga publish aja, ato wfb gitu, kecuali dia ga normal ya sampe ga kepincut sama pak peter"

"hayolohh lagi gosipin apa? gw laporin ama orangnya mati berdiri lo semua ntar." Gio datang mengagetkan staff nya yang sedang asik membicarakan andra sambil tertawa kecil

"eh Pak Gio, ga lagi gosip pak hehehe"

"udah balik kerja guys, banyak nih yang harus di kerjain" ucap gio kepada staffnya.


Sementara andra diruangannya duduk memejamkan mata sambil memutarkan kursinya, ia sedang berpikir konsep seperti apa yang akan ia gunakan untuk iklan kali ini. Kini jam sudah menunjukkan pukul 12.00, dalam waktu 1 jam Andra sudah harus siap dengan konsep dan presentasinya. tapi hingga detik ini ia belum juga menemukannya, otaknya seakan membeku dan tidak bisa berpikir, sedari tadi ia hanya bolak balik membaca portofolio produknya tapi yang terpikir hanya nama Naura dan wajahnya.

Andra berdiri mengambil rokok dan lighter dari tasnya, ia pergi menuju lantai paling atas kantornya dan memilih merokok disana, berharap mendapatkan ide untuk projectnya kali ini. sesampainya diatas andra berdiri ditepian gedung, menyalakan rokoknya dan mengamati kemacetan jakarta dari tempatnya berdiri. tak terasa 1 batang rokok sudah habis dihisapnya, andra kembali mengambil dan menyalakan rokoknya, menghisapnya dalam dan menghembuskan asapnya melalui hidung, ia melirik smartwatchnya dan jam sudah menunjukkan pukul 12.45 , ia menghela nafas panjang kembali berjalan keruangannya bersiap untuk meetingnya 15 menit lagi, walaupun ia tak punya materi apapun untuk dipresentasikan.

Eppur si MuoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang