CHAPTER 26 - OVERDOSE

502 97 14
                                    




Pagi itu andra terbangun dikamarnya, gelap, dingin dan sepi itu yg selalu ia rasakan semenjak naura tak bersamanya, semenjak hubungan mereka kandas 8 bulan lalu, andra berusaha mencari naura, andra berusaha bertahan sampai ia tahu dimana naura, andra berusaha semampunya menepati janjinya pada naura bahwa ia tak akan menyakiti dirinya sendiri tapi pertahanannya runtuh, ia tak sanggup lagi menahan rasa sakit ditinggal naura.

andra kembali jatuh pada dunia gelapnya, obat obatan terlarang menjadi teman baiknya kini, jarum suntik, bong sabu, lintingan ganja itulah hal hal yg memenuhi laci meja disebelah tempat tidur andra, ia kembali menjadi pecandu, tak lepas obat tidur dan penenang yg kini semakin seriang ia konsumsi.

Andra selalu nampak ceria, banyak tersenyum seperti tak terjadi sesuatu pada hidupnya, ia tetap menemani samudra namun mulai jarang, mungkin hanya seminggu 2 hingga 3 kali ia bertemu dg samudra. tak ada yg sadar bahwa andra kembali terjerat obat obatan terlarang, termasuk keluarganya, peter dan gia, mereka melihat andra cukup kuat dan tegar menghadapi kehilangan kali ini, hanya saja berat badannya memang terlihat menurun.

pagi itu andra membuka laci meja di samping tempat tidurnya, mengambil sebuah lintingan ganja dan menyalakan nya, ia hanya tersenyum menatap langit-langit kamar, tersenyum bukan karena efek ganjanya, ia tersenyum menyadari betapa bodoh dirinya "stupid" ucap andra menatap langit langit lalu mnghisap ganjanya "where are you yang?" tanya andra


siang itu dikantor, gio dan peter berbincang tentang andra sambil menunggu yg dbicarakan tiba di kantor untuk pergi meeting dengan klien.

"lo ngerasa ga sih andra aneh banget belakangan? jadi strong banget kalo pakek parfum, ga kaya biasanya" ucap gio

"gw ga bgtu ngeh sih kalo itu, cmn kan emang dr dlu dia suka pakek parfum rada rada" jawab peter

"iyaa tp belakangan nih edun banget wanginya bisa 2km kecium loo, strong, too strong malah"

"gw ngeh nya malah dia kliatan makin kurus belakangan, padahal makan ttp biasa aja" ucap peter

"gw takut deh pet" ucap gio

"takut kenapa?" tanya peter

"gw takut andra ngobat lagi" ucap gio

"gw sih ga yakin ya dia ngobat lagi, scr lo tau kan dlu dia ngobat pasti sampe ngelukain dirinya, trs tertutup dan jauh dr kita, tp belakangan dia masih ok ok aja ga sih? masih sering ngobrol cerita juga jd gw ga yakin dia make, dia juga kliatan lumayan oke menghadapi semua masalah" ucap peter

"karena dia kliatan baik baik aja gw makin parno, respon dia ga wajar buat gw pet, gw mendingan liat dia nangis nangis drpd kaya sekarang nangis kaga, fine fine aja, senyum sana sini tp kaya ada yg aneh gtu dr itu semua, respon dia ga wajar deh menurut gw, lo ga liat dia makin kurus" ucap gio

"ya mungkin karena makan ga teratur kali yo, lo tau dia skrng kadang makan kadang kaga, mungkin efek stress juga makanya kurusan" ucap peter

"tapi dia masih minta lo ngirim bunga ke apart naura?" tanya gio

"ga berenti anjirr, gw kayanya udah di telp deh ama pihak apart ngasih tau unit itu kosong jd stop kirim bunga" jawab peter

8 bulan terkahir andra memang tak pernah absen mengirim bunga ke apart dan kantor manajemen naura, berharap sang kekasih kembali dan menerima seluruh bunga yg ia kirim. Sementara seluruh bunga yg dikirim oleh andra diambil dan dsiimpan oleh miska atas perintah naura.

"tolong ya ini rumah gw lama lama jadi kebun bunga" ucap miska saat video call dg naura "nunggu setaun gw yg ketimbun bunga ra" ucapnya lagi

"hhehe maaf ya ka, simpeninn dluu nanti gw pulang gw angkut tuh bunga bunga" jawab naura

Eppur si MuoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang