saat andra terbangun dari tidurnya, naura sudah tak lagi berada dipelukannya, entah kapan naura bangun, andra tidur sangat pulas hingga tak menyadari pergerakan naura. Ia menoleh keseluruh ruang untuk mencari sosok naura, ternyata gadis itu sedang berdiri dibalkon kamar hotel, andra pun beranjak dari kasur menghampiri naura, ia memeluk gadis itu dari belakang "morning ra" ucap andra lalu mencium tengkuk leher naura. Naura tersenyum, membalikkan badannya, memandang andra "pagi diiii" ucap naura lalu memeluk andra.
"kamu kapan bangunnya?" tanya andra
"baru aja kok 15 menitan kayanya, kamu tidurnya nyenyak banget dii"
"iyalah ditemenin kamu soalnya" ucap andra lalu mencium kening naura
"gombal deh kamu dii" naura tertawa namun senang mendapat gombalan dari andra
andra melepaskan pelukannya, ia menatap mata naura "ra" ucap andra sambil mendekatkan kening mereka berdua, mata andra terpejam sesaat, tak lama ia kembali menatap mata naura "aku bakalan nunggu kamu sampe kamu siap ra" ucap andra lagi, andra menggenggam kedua tangan naura dan menciumnya, "seberapa lamapun itu, aku akan tetep nunggu kamu, aku yakin kamu merasakan hal yang sama ra, apapun itu yang memberatkan dan membuat kamu tidak siap saat ini, aku harap nantinya ini ga akan menjadi penghalang untuk kita, aku akan sabar nunggu kamu, aku sayang kamu ra" ucap andra.
Naura yang ditatap sempat salah tingkah, tapi ia mencoba untuk menyembunyikannya, tatapan andra saat itu membuat jantungnya berdetak sangat kencang, ditambah mendenger kata kata andra, mungkin andra bisa mendengar suara detak jantung naura saking kencangnya. "makasih ya di kamu udah sayang sama aku" hanya itu yang mampu naura ucapkan
"aku balik ke kamar dlu ya dii, mau siap siap biar ga telat" ucap naura
"yaudah aku juga siap siap kalo gitu" jawab andra sambil membukakan pintu untuk naura, "nanti malam kamu tidur sama aku lagi kan?" tanya andra sebelum naura melangkah keluar
"will see" jawab naura menggoda ditelinga andra dan berlalu menuju kamarnya, meninggalkan andra yang hanya tersenyum mendengar jawaban naura
Tak lama naura kembali ke kamarnya karena harus bersiap siap untuk taking video, sesampainya dikamar miska sudah menunggu naura dengan rasa penasarannya.
"gimana gimana cerita ayo buruan" ucap miska begitu naura masuk setelah ia membukakan pintu kamar
"lo ya, bisa bisanya ninggalin gw kmren berdua sama andra" ucap naura sambil duduk di tepian kasur
"lahh lo makasih ama gw kali harusnyaa, jadi bisa bobo bareng sama andra" ucap miska kesal
"gausah mikir aneh aneh ya, kita cuman bener bener tidur istirahat ga ngapa ngapain" ucap naura
"ya siapa juga yg bilang lo ngapa nagapain" miska tertawa "udah deh buruan cerita" ucap miska
"hmm ya kemarin setelah ditinggal bedua kita makan aja sihh, dia deh lebih tepatnya yg makan, gw ga nafsu makan sama sekali, trs sampe beres dinner kita masih diem dieman, dia pergi ngerokok trs gw maunya balik ke kamar tapi entah dapat keberanian dari mana gw nyamperin dia dan meluk dia dari belakang, trs gw nangis gatau kenapa, tapi gw bilang ama dia jangan marah lagi" naura sambil berdiri ke arah kopernya untuk menyiapkan baju yang akan dia kenakan "trs dia kaya kaget awalnya, tapi akhirnya balik badan meluk gw, minta gw jangan nangis lagi dan bilang dia udah ga marah, terus dia nyium kening gw, tiba tiba perut gw bunyi trs kita makan nasi goreng deh deket sini, pas balik hotel eh lo ga mau bukain pintu buat gw" ucap naura panjang lebar
"kayanya suara perut laper lo ganggu momen banget ya ra, trs trs lanjutt"
"yaudah karena kita berdua pikir lo udah tidur, dii bilang gw tidur dikamar dia aja, nih gw di pinjemin baju ama dii" ucap naura sambil menunjuk kaos yang ia kenakan. "trs yauda pas gw beres ganti baju, lo nge chat gw ternyata, pas gw keluar dia lagi berdiri di balkon, trs gw suru dia ganti baju, gw nungguin di balkon, pas beres ganti tiba tiba dia meluk gw dari belakang ka" naura menarik nafasnya lalu melanjutkat ceritanya "trs dia nanya ke gw bolehkan dia suka ama gw, marah kalo gw deket sama yg lain, dan boleh ga dia meluk gw tiap hari, trs dia bilang gw ga perlu bales perasaan dia, asal gw jangan ngejauhin dia, trs ya udah kita tidur, tadi pagi bangun dia cuman bilang bakal nunggu gw sampe gw siap"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eppur si Muove
FanfictionKehilangan memang mampu mengubah seseorang sebegitunya, itulah yang terjadi pada Andra, semenjak kepergian Gia sang kekasih 10 tahun lalu secara tiba tiba membuat andra terpukul, terpuruk dan kehilangan arah akan hidupnya. Gia tak pergi sendiri, ia...