Sebulan sudah berlalu sejak kecelakaan Chimon Nanon, sekarang mereka udah baikan. Tangan Nanon juga udah kembali karena terapi. Orkay mah yah, tulang geser dikit langsung terapi, lah kita pasti mati²an diurut. Dan hal itu buat napas hampir habis saking sakitnya...
"Pada ngapain sih?" Tanya Mark
"Mark, lu tau Apon dan Kak Saint itu balikan?" Tanya Frank
"Tau , minggu lalu kalo gak salah. "
"Tuh kan Kak, apa Aku bilang. Mereka balikan. Kemarin aja mereka jalan bareng tu" timpal Nanon
"Tapi kalo apon dah balikan, trus anak yg dikandung kak Saint berarti anak dia dong?" Tebak Prem
"HAH?" Teriak semua kaget
"SERIUS DIA HAMIL?" teriak Mark gak percaya
"Dengernya sih gitu. Kemarin soalnya parents ngumpul gitu dirumah Mami Gupi" jawab Prem
"Sialan, apon jadi Pamud" umpat Boun
"Hia mulutnya" tegur Prem sambil nabok
"Maaf Pao, keceplosan" mohon Boun sambil mengelus kepala Prem
"Serius ini? Kok bisa? Trus bikinnya kapan? Kan balikannya baru minggu lalu" tanya Nanon beruntun
"Bentar² gue ngelag ini .. kalo emang anak Apon berarti mereka sering tidur bareng sebelum balikan. " Frank nebak sambil menatap semua
"Gila, kalo kak Saint hamil berarti apon gak akan sekolah lagi dong. Yah hilang sudah musuh gue" ujar Nay
"Gue masih belum percaya" ucap Khao
"Sama elah, gue yg selalu bareng dia gak dia ceritain. Sialan emang si Apon" Mark mencak² lalu berdiri
"Mo kemana kak?"tanya Fiat
"Nyari si kupret itu mo gue tampol. Bisa²nya gue gak dikasih tau" jawabnya lalu pergi
"Ikut yuk" aja Nanon
"Tunggu" tahan Pawat
"Apaan?"tanya semua
"Ni Anak Manja satu mana? Kok gak ada disini dari pagi?" Tanya Pawat
"Lah iya, Chi kemana? " Tanya Nanon tersadar
"Mobilnya juga gak ada diparkiran tadi pas gue sampe" sambung Jj
"Coba telpon" usul Win
"Oke Kak" jawab Nanon
"Hah?" Saut Chimon yg dilost speaker
"Lu dimana ? Kok gak ada dari pagi?" Tanya Nanon
"Gue izin, tadi dari temenin Kak Saint kerumah sakit. Apon lagi disidang " jawab Chimon membuat semua saling pandang
"Oke kita otw" jawab Nanon lalu semua berdiri
"ANAK ANAKKK MAU KEMANAAA?" teriak Joong
"Astaga Pak Kepsek" ucap Fiat
"Bapaakk kita mau izin, Apon lagi ada masalah. Kita anak baik yg menjadi sahabatnya harus membantu dia. Kita semua sayang Bapaakk" jawab Nanon lalu semua masuk sebelum Joong berubah jadi monster.
"YAK! ANAK²" teriaknya tersadar ketika semua pergi begitu saja.
"Dasar anak² manja, awas saja kalian yah" Joong misuh²
"Pak? Habis obat apa gimana?" Tanya Dunk yg tiba² udah disampingnya
"Kamu tu yg habis obat. Datang² ngejulid" jawab Joong lalu pergi meninggalkan Dunk yg ngakak
"Dunk sana kekelas bukan ngakak disitu" teriak Joong
"Oke sayang" jawabnya lalu berlari sebelum sepatu Joong mendarat padanya
"Lu berani banget gituin dia Dunk, heran gue" ujar Mek selaku guru Bahasa Inggris
"Hahah, dia Lucu Pak. Apalagi kalo dia malu, uh pen aku ajak nikah aja" jawabnya santai
"Pak, aku kekelas dulu . Oh iya, nih. Ini makalah kelompok kita. Kalo teman²ku tanyain bilang aja Dunk lagi anmesia makanya lupa buat. Oke pak? Terima kasih dadah" racau Dunk lalu pergi
"Gue belum berkata apa² Astaga" gumam Mek sambil menatap 5 biji makalah ditangan
"Lu kalo bareng tu anak terus bakalan gila. Terlalu hiperaktiv dan cerewet" ujar Joong
"Crush lu itu rada aneh Joong" ucap Mek lalu pergi
"CRUSH MATA MU" teriak Joong kesal lalu berjalan kekelas Dunk
"Ow ow ow , hay bebeb" sapa Dunk, semua hanya geleng² kepala gak percaya melihat Sikap Dunk yg terlalu berani sama Kepala sekolah yg terkenal sangat Kejam .
" Ini ada surat untuk orang tua kalian, harap semua orang tua atau wali datang" ucap Joong todep
"Lagi dan lagi orang tua. Daddy kan gak ada, mommy juga udah pisah sama daddy . Trus siapa yg akan jadi waliku?" batin Dunk sambil nunduk
"Pak?" Panggil Drake yg baru masuk
"Maaf telat, tadi dari omelin anak² tadi. " Sambungnya
"Mana mereka?"
"Izin balik Pak, Mami Gun juga udah Kirim chat ke Bapak" jawab Drake
"Ya sudah duduk, dan ini surat bagi seluruh Orang tua, kamu bagikan " Suruh Joong sambil memberikan tas besar berisi surat undangan.
"Baik pak" jawab Drake
"Dunk, ikut saya kekantor" ucap Joong yg mengetahui kalau Orang tua Dunk lagi diluar negeri
"B..baik " jawabnya Murung
...
"Lu apain ni anak Joong?" Tanya Mek
"Gak gue apa²in dih"
"Permisi pak" ucap Dunk lalu ikut masuk
"Kenapa?" Tanya Joong
"Em..
"Daddy kamu udah balik?"
"Belum. Daddy gak akan kembali kesini selama aku masih bandel"
"Nah, makanya kamu tu jangan bandel kalo dibilangin. Biar daddy mu kesini."
"Pak kapan aku bandel? Aku kerjain semua tugas, aku juga sendirian selama 4 tahun ini, daddy hanya sibuk dengan Om Leo, makanya daddy gak kesini. Alasannya bukan karena aku bandel, hanya aja selama aku gak bisa terima Om Leo , daddy gak akan kembali" jelasnya Sudah mau menangis
"Ni anak ada benarnya. Sikapnya yg selalu nurut kenapa dibilang bandel sama Mond yah? Aku harus tanya" batin Joong
"Ya sudah, kalo begitu gpp kamu gak ada wali. Kamu berusaha terus, jangan sampai prestasi kamu menurun hanya karena sikap Daddy mu itu" ucap Joong
"Iya Pak makasih" jawabnya
"Hem, kam kembali kekelas sana. Udah mau bell pulang"
"Iya Pak, permisi" jawabnya lesu
"Joong, apa gak berlebihan yah sikap Mond ke dia? Anak satu biji aja tapi dibiarin sendiri, yah walaupun uangnya tetap ngalir ke Dunk, tapi gak harus gitu juga" ujar Mek
"Iya gue juga heran. Nanti deh gue coba bicara sama Mond"
"Nah cakep tu, biar lu dapet restu nikahin anaknya" ucap Mek lalu pergi sambil tertawa
"Oh dasar "
∆∆∆∆∆∆
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucinnya Para Mafia
Fanfiction.seperti yang kita tau , seorang Mafia pada umumnya pasti memiliki sikap kejam dan tegas serta susah untuk menjadi seorang yg lembek. Tapi tidak bagi para Orang² ini, terkenal dengan kekejaman dan kejahatan tapi malah menjadi seorang yg takut akan...