.36.

29 1 0
                                    

....

Tiga Jam kemudian....

"Bang, gue tidur duluan yah? Pusing" pamit Jimmy

"Kak tidur dikamar yg sebelah ini aja kosong" suruh Chimon

"Oh iya, makasih de"

"Sama2 kak"

"Gue juga" ucap Nay lalu keluar sambil menarik tangan Nanon

"Ngapain lu narik gue?" Tanya Nanon heran

"Beri waktu bagi mereka selesaikan masalah mereka. Udah berapa hari ini gue liat Chimon cuek bet ke kaka gue" jawab Nay seraya menatap Perth dan Chimon

"Selesaikan, sebelum gue pisahkan kalian beda negara" ancam Nay lalu pergi dengan tanggan menarik Nanon yg ikut aja.

----

"Apaan sih Pon?" Tanya Chimon

"Kenapa sekarang pake gue ?"

"Kesel aja"

"Kesel gimana? Kamu pikir aku gak kesal saat kamu telponan manggilnya sayang²an gitu? "

"Aku hanya pacaran, kamu masih bisa maklumi. Gimana kamu hah?" Chimon ngegas

"Mon..

"Apa? Kamu mau aku hargai perasaan kamu, trus kamu gimana?"

"Cukup aja sampe sini. Kesel aku setiap hari liat kalian gitu"

"Dia udah jauh Mon, gak akan lagi itu terjadi"

"Bodo amat, jauhin aku"

"Kamu mau aku bunuh diri?"

'hah?".

"Mending aku mati, dari pada aku harus jauhin kamu"

"Kamu udah nikah Perth, gak harus gini"

"Kamu yg suruh aku pertahankan semuanya . Kenapa sekarang kamu emosi ke aku?"

"Aku gak tau kalau mo sakit kek gini. Kamu udah tau, tapi kamu malah nunjukkin kemesraan kamu didepanku"

Mendengar itu Perth menarik chimon dan memeluknya

"Maaf sayang" ucap Perth tulus

"Kamu jahat Pon" ucap Chimon pelan

"Maafin aku" ucap Apon tulus

"Aku janji gak akan gitu lagi didepan kamu" sambung Apon sambil mencium bibir chimon

"Lepasin apon, kalo ada yg masuk tiba² gimana?" Chimon berusaha melepas pelukan Perth

"Kalo gitu jangan cuek, aku juga kesal tiap kamu vc an telponan begitu "

"Iya nanti kalau mau vc atau telpon aku dikamar aja"

"Susah yah begini" ucap Perth

"Kalo susah, kenapa gak selesaikan aja semua?"

"Kamu mau?"

"Iya, yg kita lakukan ini salah. Sangat salah! Kamu itu Adik iparnya Mamiku, dan kita malah seperti orang yg lagi selingkuh. Berdosa banget kita Ini ya Tuhan"

"Ya udah kalo mau kamu itu. Aku akan turutin. Jadi, setelah ini Setelah semua selesai Aku akan ke Amerika nyusul saint. Kalian aman²lah , jangan berantem mulu. boun dll juga udah lulus, mereka bakal jarang baremg kalian. Jadi tau jaga diri sendiri" jawab Perth serius lalu berdiri

"Kabarin kalau ada apa², aku akan datang." Sambungnya lalu pergi

Meninggalkan Chimon yg terdiam. Dia baru saja menghancurkan semuanya.

-----

"Mana kakaku?" Tanya Nay saat mereka udah dari mandi

"Balik" jawab chimon

"Kalian udah aman?"

"Iya udah"

"Kaka bilang mo balik gak?"

"Ngga, katanya malah mau ke amerika susulin Saint"

"WHATS?" teriak Nanon dan Nay

"Kapan?" Sambug Nay seraya berdiri

"Hari ini, biarin aja. Kita harus mendukung semua keputusan dia. Dia bukan lagi seperti kita. Jadi kita harus bisa tanpa dia" ucap Chimon sambil menarik tangan Nay untuk duduk lagi.

"Gue mo anter aja kalo gitu. Kalian mo ikut?"

"Ngga Nay, lo aja" tolak Chimon seraya naik kekamarnya

"Gue juga ngga, salam aja yah? Bilangin permintaan Maaf gue dan Chimon yg gak bisa nganter dia" ucap Nanon

"Ya udah deh. Gue pergi dulu"

"Hati² Met"

"Iya Mbul ."

Dengan cepat Nanon berlari kekamar chimon

"Kalian marahan ?" Tanya Nanon

"Udahan"

"WHATS ? SERIUS?"

"Iya. Setelah gue pikir², apa yg kita buat ini salah. Gue gak Mau Aa kecewa Mbul. Gue sayang sama Abang Lo, jadi gue minta selesaikan semuanya aja"

"Gue gak tau mau sedih atau senang denger ini. Tapi, semua tergantung kalian. Gue ngedukung aja"

"Hem ! Lagian dia gak mo balik dulu katanya. Gue sedih sih, tapi gue
Harus bisa"

"Iya sih Mon.. sabar aja, kan kita masih bisa kesana. "

"Hem.."

"Kalo gitu gue balik yah? Besok ketemu disekolah" ucap Nanon

"Iya , byee"

∆∆∆∆∆

Bucinnya Para MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang