.22.

52 2 0
                                    

Dirumah kediaman Mew Gulf ..

"Kaka?" Panggil Ohm

"Yah?" Saut Bright

"Aa, mana Kaka?"

"Mandi , kenapa?"

"Aa, Aku gak mau kerumah Chimon"

"Lah kenapa?"

"Kesel ni sama Mami, katanya Kaka dan Aa nyusul kesana esok"

"Astaga De, kaka kesana sama Aa kan mau tunangan" timpal Win

"Trus aku gimana? Masa kaka dan aa tunangan aku gak ada?"

"Nanti kaka bicara sama Mami yah?"

"Huh tadi aki udah bilang mau ikut, tapi mami bilang gak usah " ngadunya sambil memeluk Bright

"Tenang aja, nanti Aa bantu bilang yah?" Bright mengelus kepala Ohm, Win tersenyum melihat Adenya yg nempel banget dengan kekasihnya

"Kalo Mami tetap gak izinin?" Tanya Ohm Pawat

"Kaka bakal ngancem tunda tunangannya, iya kan Kak Bri?" Win beri kode mata ke Bright

"Ia, kalo mami gak izinin kamu ikut Tunangannya kita tunda" jawab Bright

"Yeys, oke deh. Aku ikut kalo gitu ke rumah Mami Gun" jawabnya senang

Kedua kakanya hanya geleng² kepala melihat ade yg berotot itu yg akan jadi sangat Manja jika bersama mereka. Ke Mew Gulf aja gak seperti itu..

------

"Mark ayo?" Teriak Nanon

"Bentar " sautnya sambil membuka pintu

"Kak Frank mana?" Tanya Mark ketika hanya Nanon aja

"Kaka nyusul, soalnya mau kerumah sakit dulu disuruh Abang" jawab Nanon, kemudian Mark masuk.

"Kenapa gak bawah mobil sih?" Tanya Nanon

"Mager,.. thanks yg dah jemput"

"Santai aja elah"

----

"Hallo?" Ucap Chimon

"Jalan² mau gak?" Tanya Pluem

"Kemana? Siapa aja?"

"Berdua doang, mau yah? Aa lagi free ini"

"Anak² yg lain gimana? Mereka mau kesini loh mo nginap"

"Udah aa kasih tau, kamu mau apa ngga?"

"Ya udah deh mau, lagian Mon lapar sekarang"

"Oke, keluar gih Aa udah didepan"

"YAK KENAPA GAK BILANG?" teriaknya lalu lompat dari kasur dan menyambar dompet dan berlari kebawah

"Jangan lari² sayang ntar jatuh" tegur Pluem

"Heheh Maaf Aa" jawabnya lalu membuka pintu

---

"Aa tumben free" tanya Chimon

"Iya, tadi gak banyak kerjaan Mon"

"Oh gitu" jawabnya lalu menatap Hp

"Mon, kamu kaget gak pas tau kalo Kak Saint hamil?"

"B aja sih, emang kenapa ?"

"Kok biasa aja?"

"Yah kan emang Apon tuh cinta banget sama kak Saint , jadi gak mo kaget klo udah hamil kak saint nya"

"Bukannya Dia pernah nembak kamu yah?"

"Pernah, tapi gak jadi. Batal. "

"Hah? Kok batal?"

"Iya, Mon jelasin semuanya. Kalo Apon dan Mon itu udah seperti kaka ade. Mami Papi aja setiap hari nanya kenapa Kaka aku gak datang"

"Kaka siapa? " Tanya Pluem bingung

"Apon, mereka udah sahkan Apon itu panggilannya Kaka kalo dirumah"

" oh gitu. Kirain Apon jadian sama kamu trus gituan sama Kak Saint"

"Ngga lah, emang sih awalnya kek gak suka. Tapi saat Apon selesai jelasin Mon jadi tenang lagi"

"Jelasin apa?"

"Dia sadar dia sayang Mon hanya ade, bukan seperti sayangnya dia sama Kak Saint. Trus, dia nangis² gitu pas cerita saat tau Kak Saint hamil karena dia."

"Aku gak ngerti Mon"

"Jadi gini.. Kan Mon sama Apon tu deket banget. Lebih dari Mon deket sama Nanon, Mark Dan Kak Pawat. Nah, pas Mon denger kak Saint hamil Mon sempat sedih. Karena, kalo Apon udah nikah sama Kak Saint Mon gak bakal sering bareng Apon. Apon pun begitu, karena dia gak bisa sehari aja gak meluk aku" jelas Chimon

"Kamu gak ada perasaan lebih kedia kan Mon?"

"Ngga, perasaan Sayangnya hanya karena emang cuma sebatas kaka aja" jawab Chimon tegas agar gak dicurigai memiliki rasa nyaman jika bersama Perth

"Kalo misalnya dia cinta kamu dan gak hamilin kak Saint, dan dia nembak kamu gimana"

"Aa udahlah hal itu gak akan terjadi, kan sekarang mereka udah mau nikah. Jalanin aja gimana kedepannya." Jawab Chimon serius

"Em iya sih" jawab Pluem Kikuk

"Tumben ni Aa ajak jalan, biasanya ngga kemana² kalau free" ujar Chimon sambil menatap Pluem

"Pengen aja, lagian udah lama kan gak jalan bareng"

"Iya yah lama gak bareng. Aa selalu sibuk".

"Makanya sekarang karena Aa free ajak kamu jalan"

"Iya sih.."

"Bentar yah A, Apon telpon nih" sambungnya sambil berdiri

"Angkat disini aja Mon" tahan Pluem

"Oh iya.. Hallo ?"

"Aku pergi Empat hari lagi, Saint yg duluan. " Lapor Apon todep

"Kok empat hari lagi?"

"Iya, aku jangan ketemu Saint dulu selama tiga hari kata Daddy ."

"Ih kok gitu?"

"Iya, sesuai adat keluarga besar katanya"

"Oh begitu . Trus kamu dimana?"

"Bandara, jemput dong"

"Sekarang?*" Tanya Chimon sambil natap Pluem

"Iyalah Sayang, bisa gak?*

"Sayang pala kau . Iaia 20 menit lagi aku sampe" jawabnya lalu memutuskan panggilan

"Kenapa?" Tanya Pluem

"Kata Apon dia perginya empat hari lagi, dan dia suruh aku jemput" jawab Chimon sambil garuk kepala

"Ya udah pergi aja, yuk aku anter kerumah ambil mobilnya"

"Em.. gpp?"

"Gpp kali, ayo nanti dia cape nunggu" ajak Pluem seraya berdiri

"Tenang Pluem, dia hanya deket sebagai saudara bukan pacar" batin Pluem sambil berjalan duluan

"Aa?" Panggil Chimon

"Yah?"

"Aa gpp?"

"Gpp Mon, ayo masuk. Panas loh ini"

"Tapi Aa kelihatan gak baik² aja, Aa gak suka yah aku deket² Apon?" Tebak Chimon membuat Pluem menatapnya cepat

" Gak kok, Aku hanya teman seperti yg lain, gak berhak melarang kamu deket dengan siapapun" jawab Pluem sambil menarik tangan Chimon untuk masuk ke dalam mobil

"Oh.. i..iya teman" jawabnya lalu masuk

Ada perasaan kesal ketika Mendengar Pluem berkata mereka teman, sedangakn mereka dulu pernah saling sayang.

∆∆∆∆∆∆∆∆

Bucinnya Para MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang