Catatan Lara (03)

3.1K 275 10
                                    


Lagi lagi, ditolak ya?

Hehe, its oke...
gak papa, Adek fine.

Adek udah biasa kok, Dad, Ma.

Tapi, apa nggak bisa, ya?

Sekali saja, hanya sekali.

Daddy sama mama mau lihat adek?

Sebentar. Hanya sebentar.

Adek juga butuh kalian Ma, Dad. Adek masih anak kalian. Adek juga ingin seperti mas dan abang.

Adek juga ingin di sayang, di nanti kan kedatangannya.

Bukan di lempar sana sini, seperti ini.

yang seolah semakin membuat Adek sadar, kalau Afkara memang tidak di inginkan.

Hari ini keluarga Daddy liburan 'kan? Iya, adek tau.
adek denger semuanya semalam. Terima kasih atas pembelaannya, ya, Bunda?

tapi, maaf juga... Bunda pasti ngerasa bersalah karena gagal bujuk Daddy. Its oke, nda papa.

mungkin, dimata Mama dan Daddy. Adek ini memang sudah bukan termasuk anggota keluarga kalian lagi'kan? Hehe...

Dan hari ini, Adek juga tidak bisa pulang ke rumah Mama. Karena oma nya kak jingga akan datang. Adek tidak boleh mengganggu.

Adek fine kok. Beneran, deh.

meski rasanya ada sedikit perbedaan rasa.

Bahwa ternyata, sakit ya? Ditolak berkali kali seperti ini.

Tapi hati Afka rasanya sudah terbiasa, sudah kebal dengan semuanya.

Atau mungkin mati rasa? Afka harap tidak.

karena Afka masih ingin memperjuangkan kasih sayang kalian lagi seperti dulu.

Beruntung masih ada rumah ini, rumah yang diberikan Daddy untuk Afka. Rumah untuk Afka pulang.

Mas, Abang, maaf ya? Adek bohong...

Adek janji, Adek tidak akan sering membohongi. Adek promise.

Adek janji, Adek akan kembali jika sudah diterima lagi nanti. Adek janji.

_Di ruang tenang dan hampa ini. Si perasa nestapa hati, Afkara Fandesta.

AFKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang