Catatan Lara (05)

2.8K 235 6
                                    

Tuhan, malam ini aku terduduk disini...
Di bawah naungan malam gelap-Mu.
Ingin menceritakan tentang resah yang hadir dalam kisah hidupku.

Tuhan, dalam heningnya gulita aku termenung disini. Merenungi segala pertanyaan yang melintas di kepala.

Tuhan, bolehkah aku melempar beberapa pertanyaan?

Boleh 'kan, ya?

Bukannya aku tidak bersyukur. Namun rasanya, penasaran ini sudah tak terukur.

Tuhan....
Mengapa aku dilahirkan? Jika hidup hanya bagai benalu yang bertulang?

Mengapa detak ini masih berdenyut meski daksa sudah tak lagi memaksa.

Mengapa harap ini masih meminta meski sudah jelas jawabannya?

Bukankah sejak awal, Afkara hanyalah bayangan nyata yang tak pernah di harap?

Tuhan, aku masih ingin hidup memperjuangkan harap meski telah ditolak.

Tuhan, aku mempercayai Ridho yang Engkau berikan di setiap langkahku. Naungan di setiap hembusan nafasku.

Tuhan, ingin sekali rasanya hamba-Mu ini mengintip sedikit saja buku kehidupan.

Ingin melihat sekali saja akhir kisah yang mampu membuatku sanggup dilahirkan.

Namun di sisi lain, aku juga ingin merasakan tenang tanpa keresahan.

Tuhan, aku ingin hidup tanpa membebani banyak orang.

Tuhan, aku ingin hilang....

_ditemani dinginnya malam yang kelam, serta sesak yang mendalam, Afkara Fandesta.

AFKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang