warlord Prince

Zhong Chenle

Hembusan angin senja melambai-lambai ,pepohonan rindang ikut serta menari mengikuti kemana angin berkelana. Cicitan merdu burung-burung kecil didalam sangkar yang setia menunggu sang induk pulang mencari makan dan aliran air yang mengalir tiada putus menjadi penyatuan keindahan sang senja.
Dibawah sang senja seorang remaja berdiri dengan mendongakkan kepalanya keatas .
"selalu tampak indah , tapi mengapa tak pernah bertahan lama" lirihnya

"Chenle lagi apa?" tanya seorang wanita paruh baya yang masih tampak cantik.
Remaja laki-laki yang dipanggil chenle itu menoleh,tersenyum tipis saat matanya menangkap sosok wanita lembut nan cantik jelita tengah melangkah mendekatinya.
"Ma mengapa semua orang menolak pertolongan dariku , apa aku tidak pantas menolong mereka" ujar nya dengan menatap kearah langit
"Chenle belajarlah dari senja" ujar mamanya sambil tersenyum kearahnya
"Maksut mama" tanya chenle dengan penasaran
" Senja mengajarkan bahwa keindahan dan kebaikan tidak perlu disuarakan, biarkan orang yang menilai. Begitulah hidup, kadang manusia membutuhkan perhatian agar dilihat baik. Namun senja mengajarkan bahwa kebaikan dan keindahan tidak perlu diumbar. Jika memang itu tulus untuk kebaikan, biarkan orang lain yang menilai"
"Ma mereka bilang aku aneh , karena aku memiliki warna rambut yang berbeda " ucapanya
"Chenle senja juga mengajarkan pada kita , bahwa kehidupan tak selalu berjalan dengan cemerlang dan bersinar . Sayang kau tahu kan kita berbeda dari mereka yang hanya manusia biasa kita seorang elemental ." Jawab sang mama
"Aku tahu tapi sampai kapan kita akan terus bersembunyi seperti ini ma"
"Chenle mama semalam bermimpi tentang prof.lee . Didalam mimpi mama dia menyuruh mama agar mengirimmu kesana , perang besar akan segera terjadi dan kegelapan akan bangkit kembali , secepatnya kau pergilah ke lazartus." Ucap sang mama
"Ma bagaimana caranya aku menemukan mereka" tanya chenle
"Pertama carilah sang pengendali tanah yang bernama Park Jisung , kemudian carilah sang pengendali air Na Jaemin , carilah sang pengendali api Lee Haechan, kemudian carilah sang pengendali listrik Lee Jeno, setelah itu carilah sang pengendali tumbuhan Huang Renjun." Jawab sang mama
"Tapi ma itu baru 5 anggota siapa anggota ketujuh" tanya chenle lagi
"Mama tidak tahu chenle ,itu tugas mu dan anggota yang lain untuk menemukannya" jawab sang mama
"Ma apa dari lima anggota itu salah satunya adalah sang pangeran panglima perang" ucap chenle
"Mama tidak tahu dari mereka berlima siapa sang pangeran panglima perang. Tapi chenle pangeran memiliki elemen terkuat yaitu elemen es dan cahaya"jawab sang mama
Chenle yang mendengar tentang itu sangat terkejut
"Whoaa dia hebat sekali"
"Kapan kau akan berangkat ke lazartus" tanya mama
"Sekarang , aku sudah mempersiapkan semuanya ma karena aku tahu aku akan pergi kesana tepat saat umurku 17 tahun dan malam ini adalah malam ulang tahunku yang ke 17 tahun." Ujarnya
"Baiklah , mama tahu kau akan pergi saat mama bercerita tentang ini , chenle tolong berhati-hatilah disana . Dan ingatlah mama sangat menyayangimu ," ujar sang mama sambil memeluk anaknya dengan erat
Chenle membalas pelukan sang mama tak kalah erat
"Jaga diri mama baik-baik"
Ia pun melepaskan pelukan sang mama dan berdiri sedikita menjauh
"Aku sayang mama" ia pun menghilang bersamaan dengan kalimat terkhir yang diucapknya

'Chenle mama sangat ingin egois dan tidak ingin membiarkanmu pergi , tapi mama tidak bisa hanya memikirkan perasaan mama sendiri karena rakyat Eithiopia sangat membutuhkanmu dan penuhilah takdir itu chenle. Mama selalu berdoa untuk keselamatanmu ' ujar sang mama dalam hati