Udara dingin mulai menyapa beberapa belahan bumi,butiran putih nan dingin itu mulai menutupi apapun yang menjadi tempatnya mendarat.
Meskipun begitu , tampaknya tidak dapat menghalangi niat orang-orang yang masih tetap beraktifitas meski dibawah hujan salju tersebut. Mereka bergegas mengeluarkan payung atau sekedar menggunakan topi yang mekat jaket serta mantel mereka guna melindungi diri dari salju.
Tetapi sepertinya itu tidak berlaku pada pemuda bersurai biru itu , ia mengadah membiarkan salju jatuh mengenai wajahnya.
Kedua mata elangnya terpejam menikmati angin berhembus,bibirnya menyunggingkan sebuah senyum tipis.
Menarik nafas panjang dan kemudian mengeluarkannya sehingga tercipta sebuah uap putih dari sela bibirnya.
"Jaemin apa yang kau harapkan dari sebuah dunia yang kejam ini" gumamnya lirih
Ia pun melangkahkan kakinya kedalam sebuah rumah minimalis bercat abu-abu
"Bibi aku pulang" ia mengeryitkan dahi nya karena tidak mendapat jawaban dari sang empu yang dipanggil tadi
"Bibi"panggilnya lagi tapi dengan suara lebih keras
"Bibi ada didapur jaemin" teriak sebuah suara
Jaemin yang mendengarnya segera melangkahkan kakinya pergi kearah suara tersebut.
"Kau ini dari mana saja , bibi dari tadi mencarimu" ucap sang bibi pada jaemin
"Aku hanya ingin berjalan-jalan keluar sebentar bi" jawab jaemin
"Ayo kita makan dulu bibi masak makanan kesukaanmu" duduk dikursi makan diikuti oleh jaemin
Mereka menyantap makan dengan tenang, suatu peraturan yang diterapkan sedari ia kecil oleh sang bibi
"Aku sudah selesai"jaemin bangkit membawa piring yang digunaknnya ke wastefel dan kemudian mencucinya.
Ia duduk kembali dimeja makan , pandangannya menerawang menghadap kedinding putih dihadapannya. Bahkan tidak menyadiri sang bibi yang sudah duduk disampingnya.
"Jaemin , apa kau memiliki masalah. Kau bisa bercerita dengan bibi" jaemin tersentak mendengar petanyaan sang bibi
"Bi aku ingin bertanya dan bibi harus menjawabnya dengan jujur . Bi dimana orang tuaku jika mereka sudah meninggal dimana tempat peristirahatan terakhirnya"
Sang bibi yang mendengar pertanyaan jaemin sangat terkejut dan menghela nafas dengan panjang
"Mungkin sudah saat bibi jujur padamu tentang orang tuamu. Orang tuamu adalah seorang elemental jaemin, saat kau lahir terjadi sebuah perang besar. Karena tidak ingin kau terluka mereka menitipkanmu pada bibi ,para elemental kalah dalam perang itu ibumu menyuruh bibi pergi kebumi . Mereka tahu kelan iblis tidak akan bisa menemukanmu"
Jaemin yang mendengar cerita sang bibi tentu saja sangat kaget
"Sekarang bagaimana keadaan mereka "
"Bibi tidak tahu keadaan mereka . Jaemin mungkin kau masih kaget dengan semua ini tapi sudah saatnya kau ke lazartus, tempat dimana para elemental berkumpul , dan penuhi takdirmu" ucap sang bibi
"Takdir" tanya jaemin
"Ne , kamu adalah salah satu dari 7 orang yang ditakdirkan . Bibi tidak bisa memberitahumu banyak karena bibi tidak memiliki hak untuk itu , pergilah ke lazartus jaemin kau akan mengetahui semuanya."ucap sang bibi
"Baiklah aku akan pergi ke lazartus dan mencari semua kebenarannya"
"Kapan kau akan pergi jaemin" tanya sang bibi
"Besok pagi"Keesokan paginya sesuai apa yang diucapakan jaemin tadi malam hari ia akan pergi lazartus .
Sang bibi semalam memberi kan sebuah kertas yang berisi sebuah mantra.ketika jaemin membaca mantra itu ia hilang dalam sekejab.

KAMU SEDANG MEMBACA
warlord Prince
Fantasy"Akan ada 7 orang anak adam bersama satu , yang akan menghancurkan kegelapan yang terjadi di Eithiopia.Ditangan pangeran panglima perang sejarah baru Eithiopia berada."