[12] Eksekusi

132 29 5
                                    

(Belum Revisi)

"Jika saja dia sadarkan diri, maka ia sudah melakukan hal hal yang benar benar membuat orang tercengang sampai rantai yang mengikatnya itu terlepas.Dia Itu seperti Singa yang tidur, jika ada yang mengganggunya maka dia akan menjadi sosok berjiwa singa yang bisa membunuh siapa saja,"
-«<>»-

Artha kini tengah berfikir keras agar bisa membawa kabur Ayahnya.Namun, disaat ia sedang berfikir keras sebuah suara ledakan membuatnya tersentak kaget.

Disana ada Alsyhab yang sedang duduk bersila diatas tanah dengan santai.Alsyhab usai melempar bom asap yang akan memudahkan Artha untuk membawa Ananda Zeo pergi."Bawa Ayah! Sebelum kabutnya menghilang," titah Alsyhab yang di angguki Artha.Tapi sebelum itu Alsyhab melemparkan sebuah kawat yang panjangnya 8 cm  pada Artha lalu Artha ambil.

Artha berjalan menembus kabut tebal, jujur ia tak bisa melihat jelas dimana Ayahnya.Tapi ia tau jika Ayahnya diborgol dan berada di paling depan.
"Ayah?" ucap Artha sambil menepuk pundak seseorang yang ia yakini Itu Ayahnya.

Uhuk!

"Artha..." lirih Zeo

"Ayah!"

Artha melepas borgol di tangan Ananda Zeo dengan kawat yang Alsyhab berikan sebelumnya.Artha terus mengotak atik borgol besi yang memborgol tangan Ayahnya itu sebelum kabut semakin menghilang yang akan membuatnya semakin susah untuk membawa Ayahnya pergi.

Susah sekali, entah terbuat dari besi apa borgol ini.

Tes

Tiba tiba ada darah menetes di dekatnya, ia juga merasakan ada seseorang didekatnya.Ia segera mendongak, seseorang itu langsung membekap Artha dengan kain yang diberi obat bius yang membuat Artha tak sadarkan diri lalu diseret dibawa entah kemana oleh Seseorang Itu.

"ARTHAAA!" teriak Zeo yang membuat Alsyhab berjalan cepat dengan tertatih menghampiri Ayah dan saudaranya.

"Ayah! Artha!" panggil Alsyhab

Alsyhab menghampiri Ayahnya lalu segera membuka borgol yang memborgol Ayahnya dengan sekuat tenaga menggunakan batu yang ada didekatnya.

Duak!

Akhirnya, Batu tersebut berhasil memecah borgol tapi tetap saja tangan Ananda Zeo bergelang Borgol namun tak terikat seperti sebelumnya.Alsyhab membawa sang Ayah ke tempat yang aman lalu meneriaki Emiliano.

"BANG EMIL! JAGA AYAH! AL MAU NYARI ARTHA!!" teriak Alsyhab sambil meremas perutnya yang semakin sakit karna tembakan Erik.

"Al, Selamatkan Artha Al.." ucap Zeo sambil berderai Air mata.

Alsyhab mengangguk, setelah Emiliano sampai di dekatnya.Alsyhab bersaliman dengan sang Ayah."Alsyhab Izin Pergi yah, Doain Alsyhab ya yah..Alsyhab janji bakal bawa pulang Artha," ucap Alsyhab sambil tersenyum manis.

"Ayah akan selalu mendoakanmu," ucap Ananda Zeo setelahnya Alsyhab pergi kembali menembus kabut tebal.Ia akan mencari Adiknya Ke markas tentara paling berbahaya.

Alsyhab berjalan memasuki lorong lorong markas tentara Meshcees.Tapi ia di pergoki satu tentara Meshcees, ia dengan cepat menghajar tentara tersebut hingga tak sadarkan diri.

"Artha.." lirih Alsyhab sambil terus menyusuri lorong lorong sepi.

Saat melewati pintu belakang markas, Ia melihat Artha yang diseret dan dimasukkan ke dalam mobil tentara.Tanpa berpikir panjang Alsyhab langsung menghampiri adiknya itu.
"ARTHAAA!!" teriak Alsyhab saat mobil tentara itu membawa pergi Artha entah kemana.

"HIKS! ARTHAAAAAA!!" teriak Alsyhab sambil terus berlari mengejar mobil berwarna coklat Itu.

"ARTHAAAAAA!!!!"

ARLESYAN [End] (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang