(Belum Revisi)
"ABAAAANGG!!"
Brak!
Pintu terbuka lebar menampilkan remaja berparas tampan yang berbalut seragam putih biru, jas biru donker lengkap dengan atribut.
"Kenapa tha?" tanya Alsyhab
"Untung mimpi," batin Artha
Artha berjalan ke arah Alsyhab yang berdiri di ambang pintu.Ia menatap Alsyhab dari bawah sampai atas.
"Lo pernah koma?" tanya ArthaAlsyhab menggeleng.
"Lo pernah di tembak?" tanya Artha sekali lagi
Lagi lagi Alsyhab hanya menggeleng.
"Lo pernah ikut perang?" tanya Artha
Lagi dan lagi Alsyhab menggeleng.
"Lo pernah ketabrak mobil?" tanya Artha
Alsyhab menggeleng untuk yang ke empat kali.
"Lo pern--"
Belum selesai bicara, ucapan Alsyhab memotong pertanyaan Artha.
"Ngegame sampai mimpi perang ya gitu, mana abangnya lagi yang jadi korbannya, sampai koma pula.." gerutu Alsyhab sambil berbalik dan beranjak pergi dari kamar Artha."Seru juga kalau lo koma," ucap Artha yang membuat Alsyhab terdiam sejenak lalu kembali berjalan menuruni tangga.
"Mandi, udah jam 7 kurang 15 menit," ucap Alsyhab sambil berjalan menuju ruang makan.
"Ada angin apa? sampai Artha gak teriak teriak dan bentak Al lagi?" batin Alsyhab sambil menuang air putih ke gelas.
"Selamat pagi anak bunda.." ucap Azri Listya yang datang dengan membawa 2 kotak bekal.
"Pagi juga bunda," sapa balik Alsyhab
"Mana Artha, Al?" tanya Azri
"Mandi bund," jawab Alsyhab yang di angguki Azri
Terlihat, Ananda Zeo keluar Kamar dengan berpakaian rapi sekali dengan seragam khas Jendral Arlesyan dengan 3 bintang di pundak kanan dan 3 bintang di pundak kiri.
Iya, Ananda Zeo seorang kapten Jendral Arlesyan aht lebih tepatnya lagi Jendral besar pemegang bintang 6.
"AYAAH!! PAGI PAGI KENAPA MAU PERANG?" tanya Artha yang berada di lantai 2 sambil berteriak.
"HEH! SIAPA YANG MAU PERANG! EMANG KAMU SENENG KALAU ARLESYAN DI JAJAH LAGI HAH?" teriak Ananda Zeo
"Emang Ayah mau kemana? Masih pagi ini, kan biasanya Ayah berangkatnya jam 8," tanya Alsyhab
"Ayah ada pertemuan di kantor militer Al.." jawab Ananda Zeo
"GILIRAN SAMA SI AL AJA, KALEM..LEMBUT....PENUH CINTA DAN KASIH SIYING, GILIRAN SAMA ARTHA? BENGOK BENGOK!" teriak Artha sambil menuruni tangga.
"Astaghfirullah Artha! Kenapa sih hari ini teriak teriak terus? bunda sampai pegel dengerinnya," ujar Azri sambil memberikan kotak bekal berwarna hijau pada Alsyhab.
Alsyhab melihat Artha yang hanya memakai kaos putih polos dengan celana panjang berwarna hitam.
"Kamu gak sekolah tha?" tanya AlsyhabAzri dan Zeo juga ikut heran dengan Artha.
"Artha kan di skors! lo lupa apa gimana sih!" seru ArthaPletak!
Jitakan dari Ananda Zeo mendarat di jidat Artha.
"Ini, kamu habis kejedot apa sih hah? pagi pagi udah aneh aneh! ganti baju! sekolah!" seru Zeo
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLESYAN [End] (Belum Revisi)
AcciónBROTHERSHIP Sebuah perang besar antara Arlesyan dan Meshceesh membuat Keluarga Ananda Zeo tenggelam dalam suasana duka yang membuat sebuah keluarga harus kehilangan orang yang sangat istimewa dalam sepanjang hidup mereka. "Abang harus janji kalau a...