[18] Sepupu menjengkelkan

61 21 2
                                    

-Arlesyan-

Sebuah tempat megah dengan pajangan benda benda luar angkasa yang terpajang rapi. "BUMII!!!" seru Artha seraya mendekati sebuh bola besar berwarna hijau biru, itu planet Bumi.

Artha begitu sangat menyukai Bumi, dia berharap bisa menetap disana bersama keluarganya dan...tentunya dengan Ridho Wildanza. Namun, Kakak sulungnya itu sudah pergi menghadap Tuhan Yang Maha Esa.

"Artha? Aku mau ke lantai dua. Kau mau ikut apa tidak?" tanya Alsyhab yang mulai menaiki satu anak tangga.

"Aku disini saja, Aku ingin belajar lebih jauh tentang planet Bumi bersama Paman ini!" seru Artha sambil menuju seorang Petugas berseragam atasan hijau tosca dan bawahan putih yang berdiri di samping bola besar raksasa yang merupakan Bumi itu.

"Oke kalau begitu," jawab Alsyhab yang kembali meneruskan menaiki anak tangga.

"Kau mau Aku bercerita tentang planet ini?" tanya Petugas berseragam tosca-putih itu pada Artha yang di angguki Artha.

"Baiklah, kita kesana." seru Petugas itu sambil menunjuk sebuah ruangan berwarna biru hijau dengan papan yang bertuliskan 'About Earth!'

"Ayo!!" seru Artha dengan antusias

------

"Oh kamu putra Ananda Zeo?" tanya Seorang pria paruh baya berpakaian formal saat mendapati Alsyhab yang baru sampai di lantai 2.

"Om tau Saya?" tanya Alsyhab sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Tentu saja," jawab Seseorang itu

"Kau mau melihat pergerakan Pluto?" tanya Seseorang itu yang di angguki Alsyhab

"Ok, ikutlah denganku. Dan sebelumnya, perkenalkan..Aku Zamby," ucap Zamby---Seseorang berpakaian formal tadi.

"Aku Alsyhab," ucap Alsyhab yang di angguki Zamby

"Aku juga memiliki seorang putra tapi umurnya masih berusia 10 tahun, namanya Reyal," ucap Zamby yang di angguki Alsyhab.

------------

"Bumi itu sama seperti Aqua, hanya saja disana orang orangnya merdeka dan sekalinya merdeka, mereka tidak perlu setiap hari cemas mengenai apakah nanti mereka di jajah saat tidur..atau bahkan saat mereka lengah, tombak menghunus mereka. Mereka tidak perlu cemas. Penduduk Bumi juga tidak perlu khawatir akan pergerakan Pluto. Karna mereka mengira, Pluto telah menghilang dari tata surya. Padahal nyatanya Pluto berdampingan dengan planet kita yang juga tidak di ketahui penduduk Bumi," ucap seorang pemuda yang merupakan petugas itu.

"Penduduk Bumi tidak tahu bahwa ada planet yang bernama Aqua?" tanya Artha

"Benar, planet kita ini jauh sekali sampai tidak bisa di jangkau oleh para Astronot Bumi. Bahkan di peta tata surya, planet kita tidak ada karna ada yang menghapusnya dari peta." jawab Petugas itu

"Siapa yang menghapusnya? Penduduk Aqua atau Penduduk Bumi?" tanya Artha

Petugas itu tampak tersenyum. "Penduduk Uranus," jawab Petugas itu yang membuat Artha membelakakkan matanya.

"WHAT? Uranus ada penduduknya?" tanya Artha

"Iya, Uranus di huni oleh 7,3 juta jiwa," jawab Petugas itu

"Tapi kenapa planetnya kosong?" tanya Artha

"Tak kasat mata, mereka tidak bisa di lihat oleh mata telanjang," jawab Petugas itu

"Lalu? Kenapa kita bisa menyimpulkan bahwa yang menghapus Benua Aqua dari peta itu Penduduk Uranus?" tanya Artha

"Jadi, saat itu Planet Aqua kedatangan 3 tamu yaitu seseorang yang berasal dari Bumi. Mereka manusia, sama seperti kita. Tiga tiganya adalah laki laki. Waktu itu, kita senang karna kedatangan mereka. Karna kita berharap, kita bisa di bawa ke planet mereka. Tapi menurut analisis profesor kita, penduduk Aqua tidak bisa hidup di Planet Bumi karna udara yang mereka hirup berbeda dengan udara yang kita hirup. Kita menghirup Z² atau Zeligen, sedangkan mereka menghirup O² yaitu Oksigen. Dan kita mengeluarkan Zp² yaitu Zeligen Power, Sedangkan mereka mengeluarkan CO² yaitu Karbondioksida. Kita tidak cocok dengan O², kita bisa mati dalam jangka waktu 48 jam. Nah maka dari itu penduduk Aqua tidak ada yang berani kesana. Kembali ke masa itu, para Astronot bumi rencananya akan menginap di sini selama 2 hari karna stok oksigen mereka yang menipis, di sini dengan di bantu para Ilmuan, mereka membuat peta tata Surya. Tapi kemudian keesokan harinya usai membuat peta, mereka di kejutkan dengan planet Pluto dan Aqua yang menghilang dari peta. Kejadian itu sangat mengganjal dan membuat para detektif mencari tau apa yang terjadi. Dan setelah di cari tahu mereka menemukan sebuah gelang perak yang bergambar planet dengan tulisan 'Uranus' saat di cari tahu dengan Teropong Greenlab terlihatlah sebuah roket tak kasat mata yang meluncur pergi, dan kita menduga itu penduduk Uranus. Kita dan 3 Astronot penduduk Bumi ingin membuat ulang peta tata surya tapi salah satu dari mereka mengalami sesak nafas karna kehabisan Oksigen, dan mereka bergegas pulang tanpa merubah peta. Dan ya kamu pasti tau selanjutnya,"  jawab Petugas itu

"Andai kita bisa kesana, pasti warga Arlesyan tidak perlu risau akan di jajah. Dan penduduk Aqua tidak perlu risau akan tragedi bertubruknya Pluto dengan Aqua," ucap Artha

"Jangan berandai andai, simpan saja keinginan untuk ke Bumi. Kita tidak akan bisa kesana," ucap Zeo pada Artha yang saat itu berusia 10 tahun.

--------

"Komandan!!! Jarak Pluto dengan Aqua hanya berjarak 15 juta kilo meter!! Pluto akan menabrak Aqua tepatnya di Haneza pada tanggal 23 Desember pukul 02.00 dini hari!!" seru seorang Petugas pada Zamby yang membuat Alsyhab melotot.

"Nanti malam?!" seru Alsyhab lalu bergegas pergi dari sana.

----

"ARTHAAA!! ARTHAA!!!" teriak Alsyhab yang Baru saja Sampai di Lantai 1.

"Woyy!!" seru Artha di dekat ruangan 'About Earth'

"Kita harus Pergi Artha!!" seru Alsyhab Yg membuat Artha menyernyitkan dahi.

"Kenapa buru buru?" tanya Artha

"Kita harus mengabari Bibi Dan Paman!" jawab Alsyhab

"Tentang?" tanya Artha

"Tragedi of the pluqa Yg akan terjadi Besok pukul 2 dini Hari! Di Haneza!" seru Alsyhab yang membuat Artha Membulatkan mata.

"SERIUS?!!! AYO CABUT!!" seru Artha

------
"Meshcees mengumumkan Untuk Besok mereka tidak akan Menyerang Arlesyan. Hanya Besok. Dan Kita tidak boleh menyia nyiakan kesempatan itu! Besok, Kita bagi Tim.Tim satu Ke Menara listrik.Tim satunya Ke Menara sinyal.Mengerti?"

"Siap mengerti!"

----
"PAMANNN!! BIBI!!!" teriak Artha sambil menaiki perbukitan.

"Astaghfirullah Artha..Jangan lari lari! Nanti jatuh terus ngegelinding, Baru tau rasa!" seru Alsyhab yang berjalan jauh di belakang Artha.

"Paman! Bibi!" panggil Artha Pada 2 orang paruh baya yang sedang Berteduh dibawah Pohon treatrea--Pohon rindang yang hanya tumbuh di dataran tinggi.

"Loh Kalian kesini?" tanya Paman

"Ya Iya dong, terus Kita ini Apa Kalau bukan Kita." ujar Artha sambil duduk di samping pamannya.

"Kita?" tanya bibi

"Eeee, Al Tertinggal di belakang Hehe." ucap Artha sambil menyengir

" Lah Bocah!" seru seorang Remaja yang baru saja datang dari arah utara.

Remaja berusia 20 Tahun yang sedang memakai pakaian serba putih."Jangan sokab, Gue Gak kenal sama Lo!" ketus Artha

"Yaelah, Gue sepupu lo atek!" seru Remaja tersebut sambil menempeleng kepala Artha yang membuat Artha melotot.

"Ohh Elo?! Jangan Panggil atek Napa si" sinis Artha

"Nama lo Artha kan? Artha, Ata, atek sama aja" ucap Remaja tersebut yang membuat Artha semakin Jengkel.

"ARTHAAAAA!! SANDAL AL SAMPAI PUTUS KARNAMU!" Teriak Artha yang Terlihat Baru saja akan Sampai.

Remaja tersebut berbalik dan melambai Pada Alsyhab."OYYY ALSYYY!!!!" Teriaknya.

Alsyhab yang mendengar itu langsung girang dan berlari.

"Bang fangza!" seru Alsyhab Saat Sampai di depan Remaja berpakaian serba putih yang menurut Artha adalah sepupu menjengkelkan itu Dan bertos dengan Fangza.

Bersambung...

Sulit di mengerti, semoga harimu haha hihi

ARLESYAN [End] (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang