[07] Bang al

467 36 3
                                    

(Belum Revisi)

"Anak Meshceesh?"(Sandrinna)
"Rey,  L - Lo anak Meshceesh?"(Fadhil)
"Yang bener aja!! Rey Itu Warga Arlesyan!!"(Rassya)
Rassya membentak Emil yang sedang berdiri di depan Pintu.
"Lo percaya sama anak Meshceesh itu!!"(Emil)
"Dia!! Om Sendy, Nuan Dan Kiesha, orang Meshceesh, Dia di Arlesyan pasti cuma buat mata mata!!"(Emil)
"Walupun Rey Warga Meshceesh, Kita sebagai Warga Arlesyan harus Berbuat baik kepadanya, Dia tamu apakah jika Kalian kedatangan tamu Kalian akan membunuhnya? Tentu tidak.Pasti Mereka Ke Arlesyan Sudah meminta izin Ke pemerintah, jika pemerintah membolehkan Lalu kenapa Dengan kalian?"(Al)
"Iya bener kata Al"
Sahut Farel yang berada di luar kelas 8A.
.
.
.
.
.
"Kringgggggg"
Pulang sekolah.
.
.
.
.
~ Rumah Ananda Zeo ~
Artha masuk Dan ia mendapati Ananda Zeo Dan Azri listya sedang duduk di sofa Dengan Wajah Penuh Amarah.
"Ayah sama bunda nungguin Artha?"
Tanya Artha yang Tak mengertI Dengan Sikap dingin Ke Dua orang tuanya.
"Tadi kepala sekolah kamu nelfon ayah"(Ananda Zeo)
"Gawat, ayah udah tau"(Batin Artha)
"Tha...kamu ini Sudah kelas 8, Bersikaplah yang bijaksana, kamu bukan anak anak lagi, Karna Kamu mendapat Skors 1 minggu, ayah  akan putuskan...Kamu Tinggal Bersama Mahdar Yoshegaf"(Ananda Zeo)
"Pah...Artha Nggak Mau Tinggal sama abah mahdar.."(Artha)
"Kemasi barang barang kamu, Besok pagi ayah antar kamu Ke Rumah mahdar"(Ananda Zeo)
"Jangan yah"
Sahut Al yang berada di depan Pintu.
Kemudian dengan penuh Amarah tangan Artha mengepal keras, Dan mendekati Al.
"Artha, Apa yang kamu Mau lakukan sama Abang kamu"(Ananda Zeo)
Artha tidak mendengarkan perkataan Ananda Zeo.
"Bugh"
Pukulan Melayang Ke perut Al yang di berikan oleh Artha.
Al Berusaha kuat menahan rasa sakit yang ia rasakan, ia tidak ingin Dirinya terlihat lemah.
"Dia bukan abang Artha!!!"
"Dugh"
Artha Mendorong Dan menendang Al hingga Al Terjatuh.
Tidak ada rasa bertanggung jawab, Artha langsung pergi Begitu saja.
"Ar - tha.." (Al)
"Mamah, urus Al, ayah akan Kejar Artha"(Ananda Zeo)
"Nggak!! Ayah Disini, biar Al yang kejar Artha"(Al)
Kemudian Al Berjalan Dengan Keadaannya yang lemah, Ia berusaha menaiki Dan mengayuh sepedanya.
"Aku Alsyhab Saudara mu Artha, Aku akan selalu menjagamu walupun nyawa yang harus Ku pertaruhkan"(Al)
Al mengayuh Sepedanya Ia Berusaha Mengikuti Artha, Sungguh Artha sangat Kencang sekali mengayuh sepeda hingga Al Hampir kehilangan Nya.
Sebuah Mobil Silver dengan kecepatan tinggi datang dari arah kanan Artha, Al yang mengetahuinya itu pun langsung menjatuhkan Sepedanya Dan berlari Menolong Artha.
"Artha Awas.."
"Brak"
Al Mendorong sepeda Artha hingga Artha terjatuh Di Atas Tepi jalan, Namun sayang..Malahan Al yang Tertabrak Mobil tadi hingga Tubuhnya berlumur Darah Dan Mobil itu malahan pergi begitu saja.
"Abang..."(Artha)
"Nggak, Dia bukan Saudara Artha"(Artha)
"T - tapi..Dia udah nyelametin nyawa Artha"(Artha)
Warga yang melihatnya pun langsung bergegas menolong Al.
"Kita bawa anak ini Ke rumah sakit"ucap Salah satu warga yang terlebih dahulu Melihat Al.
"Ayo.."
Terlihat sebuah Angkot Berwarna merah Melewati jalan tersebut, Dan warga Dengan cepat memberhentikan Angkot itu, Dan Membawa Al Ke rumah sakit.
.
Namun Artha, tidak ada yang menolongnya karna Artha Terdorong Sekitar 5 langkah dari keberadaan Al.
"Abang...abang Mau dibawa keMana..abang..."
Artha berusaha berdirI, Dan berlari Menuju Angkot itu , namun angkot itu Sudah Berjalan menuju rumah sakit, sungguh Artha sangat bersalah atas kejadian itu.
"Abang....."
.
Sebuah montor yang di tunggangi Mahasiswa yang bernama Ridho Melintas Di jalan tersebut Dan Artha Dengan cepat menghentikannya.
"Bang Ridho....berhenti...."
"Srtt"
Ridho mengerem montornya.
"Apaan...."
Kemudian Artha Berlari Ke arah Ridho.
"Bang, Anterin Artha"(Artha)
"Kemana..Gk aht, Aku Kan Mau Pulang"(Ridho)
.
Hari itu Ridho pulang pagi karna ada kegiatan.
.
"Bang please Tolongin Artha"(Artha)
"Tolongin Apaan, lu aja Nggak papa"(Ridho)
"Artha emang nggak papa, tapi Bang Al tadi kecelakaan dan dibawa angkot merah Itu Ke Rumah sakit, jadi Tolong anterin Artha Ngejar angkot itu"(Artha)
"Al kecelakaan!!??"(Ridho)
"Iya bang"(Artha)
"Yaudah ayo Naik"(Ridho)
"Makasih bang"(Artha)
.
.
.
.
Di dalan angkot.
"Ar - tha..."(Al)
Semua Warga Yang membawanya terkejut melihatnya.
"Nak, Bertahan ya"ucap Salah seorang warga.
"Pak, B - Buk, ka - lian Li - hat Sau - dara Saya?"(Al)
"Saudara?"
Semua warga Heran dengan Pertanyaan Al.
"Kami tidak sempat Memperhatikan sekitar, Kita Langsung bergegas membawamu ke rumah sakit Nak"jawab Salah satu seorang warga.
"Ar - tha, kamu Dimana"(Al)
Al Kembali Pinsan Dan warga yang menolongnya sabgat panik.
"Pak, cepetan"
Seru para warga takut jika Terjadi sesuatu pada Al.
.
.
.
.
Ridho Dan Artha kehilangan Arah, mereka kehilangan Jejak angkot merah.
"Yah...Bang Al....."Teriak Artha.
"Duh, angkot Entu ngebut Kenceng banget"(Ridho)
"Bang Dimana angkotnya bang..."(Artha)
"Nggak tau, Kita kehilangan Jejak"(Ridho)
"Bang Al!!"
Kemudian Artha turun dari montor Ridho Dan langsung berlari mencari Jejak Angkot Merah.
.
.
.
.
.
~ Rumah Rey ~
"Nuan, Kiesha, Rey Cepat kalian berkemas"(Sendy Tharoreyz)
"Kita Mau kemana pah"(Nuan )
"Jalan Ke Mall Ya pah"(Kiesha)
Sedangkan Rey hanya terdiam  Di samping Kiesha.
"Nggak, Kita akan pulang Ke Meshceesh"(Sendy Tharoreyz)
"Affah!! Pulang Ke Meshceesh!!"(Kiesha)
"Pulang Ke Meshceesh?!"(Rey)
"Pah Kita kan Udah betah di Arlesyan, Kita udah 8 Tahun Mentap di Arlesyan, Masak Kita harus balik Ke Meshceesh"(Nuan)
"Maafkan papah, tadi Pagi papah ada Panggipan dari Teman papah katanya Papah di panggil ada rapat  Militer Yang harus Di hadiri."(Sendy Tharoreyz)
Kemudian Rey Berdiri, tangannya mengepal keras, Sungguh Rasanya ia telah

Bersambung....

ARLESYAN [End] (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang