Bab 27

311 58 29
                                    





Happy reading

Sepulang dari kantor felita berlari sembari menangis menuju kamar,hal tersebut dilihat oleh pak sanjaya.

Melihat putrinya pulang dalam keadaan menangis,pak sanjaya pun segera menghampiri felita dikamar.

Sampainya dikamar pak sanjaya melihat felita sedang melepar barang-barang dikamarnya,tentu saja itu semua membuat pak sanjaya mulai khawatir dengan keadaan hati putrinya yang sedang tidak baik.

Prankkk...prankkk...gludak...
Brakkkkkk......!!

"Nak kamu kenapa?" tanya pak sanjaya.

"aku benci sama keadaan ini pah,aku kesal-kesal" balas felita yang terus menangis.

Pak sanjaya memeluk felita dan mencoba menenangkannya,agar berhenti menangis.

"sudah-sudah,tenangkan dirimu ok" ucap pak sanjaya lalu menuntun felita mengajaknya duduk di sofa.

Felita menangis sampai kesegukan,pak sanjaya pun memberi minum pada felita.

"minum dulu biar tenang,bila kamu sudah tenang ceritalah apa yang sebenarnya terjadi sama kamu hingga kamu pulang dalam keadaan menangis." ucapnya pak sanjaya pelan.

Setelah sudah merasa tenang,felita mulai menceritakan pada sang papah apa yang membuatnya menangis.

"Jadi ceritanya tuh gini pah"

Flashback on-

Felita sedang bersiap-siap untuk pulang,namun sebelum ia pulang kerumah,felita memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk bertemu dengan dokter pribadinya.

Namun siapa sangka saat felita sampai dirumah sakit,matanya mulai memerah,tangannya mengepal dan hatinya sakit saat melihat excel sedang bersama dafhina.

Artinya langkah pertama usaha felita memisahkan excel dan dafhina telah gagal,karna felita tau bahwa orang tua dafhina sudah membawa dafhina pulang ke bali,namun hanya beberapa hari kenyataannya dafhina sudah ada di jakarta dan bersama excel.

Karna melihat excel sedang bersama dafhina,akhirnya felita memutuskan untuk pulang kerumah dan membatalkan janji nya dengan dokter.

Felita melangkahkan kaki dengan cepat,ia mencoba menahan diri agar air matanya tidak terjatuh namun karna sudah tidak kuat akhirnya felita menangis berjalan menuju parkiran.

Flashback off-



Pak sanjaya mengusap lembut pundak felita,setelah mendengarkan cerita felita.

"kenapa kamu tidak bicara dulu sama papah sebelum kamu bertindak,bukanya papah sudah pernah bilang sama kamu? Jangan buru-buru melakukan sesuatu yang akhirnya kamu sendiri yang merasakan sakit" ucap pak sanjaya.

"felita pikir dengan cara memberitahukan pada orang tua dafhina,excel dan dafhina bakal berpisah pah,tapi kenyataannya tidak dan mereka masih bersama pah"

"dengerin papah,langkah pertama kamu sudah gagal,dan saran papah tetap masih sama yaitu pelan-pelan."

"terus felita harus gimana pah!" tanya felita.

"bertemanlah dengan dafhina" pinta
Pak sanjaya.

"apa? Papah suruh felita berteman dengan dafhina! Gak pah,felita gak bisa" bantah felita.

"dengerin papah dulu? Fel,dari pertemanan kamu dengan dafhina disitulah papah yang akan bekerja dibalik layar,percayalah sama papah,karna papah sudah pikir matang-matang rencana ini,tugasmu ikuti saran yang papah kasih"

MY DAD 2 (two hearts one blood) -End-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang