"Sudah lama. Bahkan sangat lama."
"Hah?"
Jiao Mi merasa Kucing itu bergumam sesuatu. Kucing itu hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Jiao Mi mendengus, lalu menatap Jeje. "Je, coba lo jelasin tentang dua hewan itu," titah Jiao Mi. Ia memilih Jeje yang menjelaskannya dari Kucing jadi-jadian itu.
Percuma. Gak bakal selesai kalo dia nanya itu Kucing. Ribut terus nanti yang ada.
Ding!
[Baik, Master. Kedua hewan itu merupakan binatang spiritual. Kucing itu merupakan seekor Naga tingkat Surgawi yang Master memintanya untuk mengubah bentuk menjadi seekor Kucing. Kekuatan spiritualnya lebih tinggi dibandingkan dengan tingkatan dibawahnya. Sangat sulit untuk mengontrak binatang spiritual tingkat Surgawi. Dikarenakan rata-rata dari mereka merupakan binatang spiritual pemilih. Mereka tidak sembarang memilih seseorang untuk mengontrak mereka menjadi hewan kontrak. Dan tidak semua orang beruntung dapat melihat atau mengontrak binatang spiritual.]
"Lanjut,"
Ding!
[Sedangkan Rusa itu merupakan binatang ajaib pemakan mimpi. Di setiap malamnya, ia akan memakan mimpi-mimpi itu. Baik itu mimpi Manusia, Peri, Monster, Iblis, atau Dewa-Dewi sekalipun. Semua itu tergantung pada diri sendiri. Jika bisa mengunci mimpi sendiri dengan baik, maka Rusa itu tidak akan memakan mimpinya. Mimpi-mimpi itu akan berubah menjadi bola-bola kecil. Bola-bola kecil itu masuk melalui kepala dan keluar menjadi gelembung lewat mulut. Ketika bola mimpi mengenai kepala, tanduk Rusa itu akan memanjang semestinya. Ada dua jenis mimpi. Pertama warna biru, lalu yang kedua warna kuning.]
Jiao Mi mengangguk-anggukan kepalanya. Ia mengerti apa yang dimaksud dari penjelasan Jeje.
"Master, tidak mau memberi kami nama?" Kucing itu menyela Jiao Mi yang akan berbicara.
Jiao Mi mengangkat sebelah alisnya yang tertutup topeng. Nama? Kira-kira nama apa yang cocok untuk mereka berdua?
"Nama? Kalian berdua ingin memiliki sebuah nama?" tanya Jiao Mi. Diam-diam ia menyeringai jail menatap kedua binatang spiritual itu.
Kedua binatang itu mengangguk begitu antusias. Mereka ingin sekali mempunyai sebuah nama seperti binatang spiritual lainnya yang sudah dikontrak menjadi binatang kontrak.
Jari telunjuk mungilnya terangkat mengetuk-ngetuk dahi miliknya yang tertutup sebuah topeng. Tengah berpikir kira-kira nama apa yang cocok untuk keduanya.
"Tata dan Yaya?" kedua mata binatang spiritual itu melotot dengan sempurna saat mendengarnya.
"Master!" protes Kucing itu tidak terima. Enak aja! Masa Kucing lucu kek dia dipanggil Tata? Orang dia laki-laki kok dipanggil Tata?! Wah, gak bener ini Tuan-nya!
"Apa? Mau protes, hah?!"
"Saya ini laki-laki lho, Master! Masa dipanggil Tata, sih?!" Jiao Mi memutar bola mata malas. Cuman nama doang, kok jadi ribet. Lagian mereka juga yang minta dikasih nama, kok mereka juga yang protes. Aneh emang!
"Ya, ya, ya. Protes aja terus!" cibir Jiao Mi. Jeje mengeluarkan tawa kakunya. Sungguh perdebatan mereka, dapat membuat ia tertawa.
"Berisik!"
"Oke, ganti. Tianglong dan Little Liu." putus Jiao Mi. Kedua binatang spiritual itu nampak senang. Terlebih lagi, Rusa itu-Little Liu nampak mengeluarkan suara khasnya yang begitu nyaring. Pertanda bahwa ia juga terlihat begitu senang.
Jiao Mi mengukir senyum tipis. Tangan lentiknya yang mungil mengusap pelan kepala Little Liu. Entah kenapa, ada perasaan yang mengganjal dihatinya. Perasaan nyaman, sekaligus senang. Saat pertama kali melihat Little Liu, Jiao Mi merasakan bahwa mereka sudah saling terikat sejak lama. Perasaan rindu menyeruak begitu saja saat melihat Little Liu. Seolah-olah, mereka memang sudah terikat begitu lama. Tidak, sangat lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth As An Imperial Princess
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Violetta, seorang gadis yang mengalami perpindahan jiwa. Di umurnya yang menginjak 15 tahun, ia harus mengalami insiden kecelakaan yang mengakibatkan dirinya mengalami perpindahan jiwa ketubuh seorang bayi yang baru saja di...