Nah, kan, cari mati emang si Jeje. Udah tau, Tuan-nya tukang ngomel, masih aja dijahili. Dasar aneh!
Ding!
[Haha.. saya hanya bercanda Master tidak usah diambil hati.]
Merasa suasana kurang menyenangkan, Jeje sesegera mungkin mematikan topik pembicaraan tersebut. Ia tidak ingin membuat Tuan-nya semakin marah dan berujung ia mendapatkan imbasnya. Jeje tidak mau hal itu terjadi.
Gadis kecil itu mendengus kasar. Semakin hari, kelakuan Jeje terus membuatnya pusing kepala. Bahkan ia tidak percaya jika kelakuan si sistem makin kesini makin menjadi-jadi.
"Terserah," ketus Jiao Mi. Ia menatapnya malas.
Ding!
[Ayolah, Master jangan marah. Jeje, kan, hanya bercanda. Lagipula ini ajaran Master, bukan?]
Jiao Mi melotot mendengarnya. Apa, tadi? Salah dia? Si sistem sialan itu menyalahkannya? Serius, nih?
"Lo nyalahin gue, Je?" desis Jiao Mi tajam. Lirikan matanya terlihat sangat tajam. Hawa dingin tiba-tiba menyeruak seketika. Menambah kesan menakutkan.
"Oh, udah mulai berani, ya, lo sekarang," Jiao Mi menepuk kedua tangan mungilnya berkali-kali untuk mengapresiasikan ucapan Jeje tadi.
"Hebat!"
Menyadari pertanda bahaya, Jeje meringis kecil.
Gila, cari mati emang.
Ding!
[Ah, ya, bukannya Master ingin tahu sekarang Master berada dimana? Jeje dengan senang hati memberitahu Master.]
Men-jeda sejenak, Jeje segera melanjutkan perkataannya menyadari sang Tuan hanya diam tanpa merespon sedikitpun.
Ding!
[Master sekarang berada di Lembah Huanglong. Lembah yang dipenuhi dengan ilusi yang dapat menipu mata. Lembah ini penuh dengan tipuan duniawi, Master. Seorang Dewi Agung menciptakan Lembah ini karena suatu hal. Dan tidak ada yang mengetahui alasan Dewi Agung tersebut menciptakan Lembah ini. Kabar yang beredar, banyak para manusia terutama kultivator tingkat rendah tidak bisa keluar dari Lembah ini. Mereka menghilang secara misterius. Sampai sekarang tidak ditemukan satupun keberadaan orang-orang yang menghilang. Lembah ini memang merupakan kawasan terlarang.]
Jiao Mi hanya diam mendengar penjelasan Jeje. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir mungilnya. Sepertinya, ia masih terlihat marah.
Ding!
[Mungkin, Master secara tidak sadar telah memasuki kawasan terlarang ini. Padahal tadi, Jeje mencoba untuk mencegah Master memasuki kawasan ini. Akan tetapi, ada sesuatu yang berusaha menghalangi Jeje untuk berkomunikasi dengan Master.]
Jeje mengatakan hal itu dengan jujur. Memang, sejak tadi ada yang berubah menghalanginya untuk berkomunikasi dengan sang Tuan. Tepat saat Tuan-nya sudah memasuki Lembah Huanglong, Jeje baru bisa berkomunikasi langsung dengan Tuan-nya.
"Siapa?" perkataan singkat akhirnya keluar dari bibir mungilnya.
Ding!
[Saya tidak tahu itu, Master. Untuk kedepannya, Jeje harap Master bisa lebih waspada terhadap hal apapun itu,]
Gadis kecil itu mengangguk singkat. Untuk kedepannya ia harus meningkatkan segalanya. Terutama tingkat kewaspadaannya. Hal sekecil apapun itu tidak boleh lengah dari penglihatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth As An Imperial Princess
Fantasía[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Violetta, seorang gadis yang mengalami perpindahan jiwa. Di umurnya yang menginjak 15 tahun, ia harus mengalami insiden kecelakaan yang mengakibatkan dirinya mengalami perpindahan jiwa ketubuh seorang bayi yang baru saja di...