Kiara menjambak rambut Cayden dan begitu pula dengan Cayden yang tidak mau kalah. Kiara mengeluarkan darah segar dari hidungnya akibat kekuatan Cayden.
"Sama sekali tidak terlihat seperti pemimpin" Sindir Linex yang hanya melihat kearah Kiara.
Kiara menghela nafas dengan kuat, dirinya yang masih mimisan menjambak rambut Linex dan berakhir dua lawan satu. Elios hanya menatap mereka tanpa berniat membantu.
"LEPASKAN!!" Teriak Kiara yang merasa kesakitan di kulit kepalanya akibat jambakan dari Linex dan Cayden.
Kiara melihat Erden yang melewati taman, "Erden. Tolong aku!!" Pintah Kiara dengan mata memelas.
Kiara sebenarnya ingin meminta pertolongan dari Elios, tapi dilihat dari gelagat Elios. Ia tidak akan mungkin mau membantunya.
Erden mengeluarkan sedikit kekuatannya dengan sekali serang Kiara lansung terpental sedangkan Cayden dan Linex masih berdiri tegak.
Kiara menatap Erden dengan tatapan kesal, "Aku menyuruhmu menolongku bukan menyerangku." Omel Kiara.
"Kenapa kau begitu lemah? Dimana inti mutiaramu?" Tanya Cayden yang melihat Kiara terjatuh dan memegang pengelangan tangan Kiara.
Kiara terdiam sejenak dan menatap kearah lain, "Aku menghilangkannya." Ucap Kiara asal.
Tidak mungkin Kiara mengatakan dirinya memberikan inti mutiaranya kepada Luca, anak dari Elios. Jika Elios tau anaknya bersamanya, ia akan dibunuh saat ini juga.
"Bagaimana bisa kau seorang pemimpin Kerajaan Selatan begitu ceroboh? Apa kau tidak tau inti mutiara adalah lambang hidup. Jika itu pecah maka kau akan mati dan jika kau kehilangan inti mutiaramu kekuatanmu akan melemah. Dasar bodoh!!" Ucap Cayden menatap tidak percaya kearah Kiara.
"Berhenti mengomentariku, lagipula hidupku hanya tersisa 3 tahun inti mutiaraku tidak begitu penting lagi untukku." Ucap Kiara dengan wajah datar dan mulai pasrah.
"Tiga tahun itu ma--"
Kiara meletakan jari telunjuknya ke bibir Cayden, "Shtttt, berhenti mengomentariku. Aku lelah dan ingin pulang ke Kerajaan Selatan."
"Apa kau ingin aku mengantarmu? Kau kan rubah pemalas." Ejek Cayden lagi.
Sebenarnya Kiara sangat ingin diantar pulang, setidaknya ia tidak perlu berlari atau berjalan ke Kerajaan Selatan yang menurutnya lumayan jauh. Tapi, ia teringat Luca yang berada di Kerajaannya.
"Aku adalah Rubah berekor 8 yang kuat. Aku tidak perlu dirimu untuk mengantarku pulang." Ucap Kiara dengan sombong dan menatap rendah kearah Cayden.
"Apa kau yakin ingat jalan pulang? Kau saja lupa penyebab hilangnya ekormu." Cayden terus mencari gara-gara dengan Kiara dan membuat Kiara terpancing emosi.
Kiara menghela nafas dengan kuat, "Iya, salahku. Salah kepala dan otakku yang terus melupakan hal penting. Sebentar lagi aku juga akan melupakanmu." Ucap Kiara penuh dengan emosi.
"Tapi, kau hanya melupakan hal yang penting. Jika kau melupakanku berarti aku penting untukmu." Goda Cayden lagi.
Kiara sangat malas meladenin Cayden dan lansung berubah menjadi rubah berekor 8 dan pergi meninggalkan ke-4 pemimpin itu sambil mengerutu sepanjang perjalanan.
Tapi, yang dikatakan Cayden tidak sepenuhnya salah. Dirinya memang hanya melupakan hal penting dan mengingat hal yang tidak penting. Seperti mengingat sisa umurnya yang sangat dibencinya tapi hal tersebut terus terngiang-ngiang di kepalanya setiap hari.
"Lebih baik, aku kembali ke Kerajaan Selatan dan menikmati hidupku yang aman dan tentram tanpa gangguan para pemimpin yang sangat suka mengaturku." Ucap Kiara pada dirinya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
VERADERING
Fantasy"APA??!! BERCINTA?!" Kiara menatap kearah penyihir yang ada di depannya dengan tatapan tidak percaya. "Hanya itu cara untuk mematahkan kutukannya." Hanya dua pilihan yang tersisa untuk Kiara 'bercinta atau mati' karena kutukannya. Ia ingin memilih b...