1 - Kiara Veradering Cambia

15K 944 50
                                    

Ctarr... Ctarr.. Ctarr...

Suara antara kulit dan alat cambuk terus mengema di seisi penjara. Dirinya terus dicambuk hingga membuat sekujur tubuhnya berdarah. Kedua tangannya diikat hingga membuat dirinya tidak bisa bergerak.

"AKU TIDAK BERSALAH YANG SALAH ITU KALIAN. KALIAN!!" Dirinya terus dicambuk hingga membuatnya tidak menyadarkan diri.

Kiara Veradering Cambia, adalah seekor siluman rubah yang sangat cantik, ia dijuluki sebagai Ratu Siluman Es. Karena hatinya yang membeku, ia terkena kutukan dari salah satu penyihir yang sangat membencinya dan kutukan itu diberi nama Krystal Heart.

Kiara terbangun dari mimpinya sambil keringat dingin, "Kenapa aku terus memimpikan hal yang sama selama beberapa hari ini? Sangat menyebalkan."

"BATESSSS," Jerit Kiara yang terdengar sampai seisi istana.

Bates, sang siluman harimau putih segera berlari kearah Kiara dan merubah diri menjadi manusia.

"Ada apa, yang mulia? Kenapa yang mulia selalu memanggilku setiap pagi?" Tanya Bates yang cerewet.

"Sebenarnya apa yang terjadi ratusan tahun lalu? Kenapa aku tidak bisa mengingat apapun?" Kiara mencengkram baju Bates. Sifatnya yang kasar tidak bisa menghilang dari dirinya.

"Kenapa yang mulia setiap pagi memanggilku hanya untuk bertanya hal seperti ini. Aku sudah melayani anda lebih dari ratusan tahun dan anda tidak pernah benar-benar menyuruhku melakukan hal penting." Bates mengeluarkan semua keluh kesahnya selama ini dengan kesal.

"Hal penting? Bukankah aku menyuruhmu mencari cara lain untuk menghilangkan kutukannya? Bahkan ini sudah 700 tahun sejak pertama kalinya aku menyuruhmu." Ucap Kiara dengan marah.

"Anda kan hanya harus membuat seorang pria mencintai anda dengan tulus, lalu menikah dan bercinta dengannya." Jawab Bates dengan gampang.

Salah satu cara melepas kutukannya adalah dengan bercinta dengan pria. Masalahnya tidak ada pria yang berani mendekatinya dan ia sama sekali tidak mengerti cara bercinta.

"Bercinta? Apa kau pikir bercinta segampang itu? Jika bercinta segampang itu aku sudah tidak memikirkannya lagi sekarang." Kiara melepas cengkramannya dan berjalan meninggalkan Bates.

"Yang Mulia, ingin kemana? Saya akan menemanimu, Yang Mulia." Ucap Bates dan berjalan mengikuti langkah kaki Kiara.

Kiara berjalan keluar dari istana, sudah puluhan tahun ia tidak keluar dari istananya karena kemalasannya. Ia melihat kearah salju yang terus turun dan menutupi jalan.

"Yang Mulia, kenapa anda keluar dari istana?" Tanya Bates sedikit khawatir.

"Apa aku perlu izinmu untuk keluar? Aku adalah Ratu di Kerajaan ini. Jadi, terserahku." Kiara terlihat sedikit kesal dengan Bates yang sangat cerewet.

Hiks... Hiks... Hiks...

"Suara apa itu, Yang Mulia? Apakah di dunia ini masih ada hantu?" Tanya Bates yang berada di belakang tubuh Kiara.

"Entahlah, berhenti menakutiku." Kiara berjalan kearah sumber suara dengan sedikit ragu.

"Anak kecil? Apa yang anak kecil itu lakukan disini?" Tanya Kiara sambil melihat kearah anak kecil yang sedang menangis.

Anak kecil itu menatap kearah Kiara dan menangis semakin kuat. Membuat Kiara kebingungan.

"Kenapa Yang Mulia menatap anak kecil seperti itu? Dia pasti akan ketakutan jika ditatap seperti itu." Ucap Bates yang berjalan mendekat kearah anak kecil itu.

"Ini adalah tatapan sehari-hariku." Kiara membulatkan matanya.

"Siapa namamu?" Tanya Kiara kearah anak laki-laki kecil itu.

"N-namaku Luca." Ucapnya takut.

"Luca? Dari ras mana?" Tanya Kiara berusaha tersenyum agar Luca tidak ketakutan.

Tetapi Luca semakin takut melihat senyuman Kiara yang terlihat seperti iblis. "Na-ga," ucap Luca gemetaran

"Naga?!" Kejut Kiara.

VERADERINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang