21 - Malapetaka?

1.9K 236 24
                                    

"MALAPETAKA APANYA? Kau adalah salah satu dari sekian banyak malapetaka yang ada di hidupku." Balas Kiara yang sangat ingin sekali menjambak rambut Cayden di saat ia sedang serius.

"Aku serius, Kiara." Cayden memasang wajah serius.

"Apa wajahku terlihat bercanda?" Tanya Kiara kembali.

Ahhhh

Kiara tiba-tiba memegang jantungnya dan semua mata tertuju padanya.

"Kiara!!" Teriak mereka bersamaan.

"Sudah ku bilang burung itu membawa malapetaka!" Cayden menunjuk kearah Falcon.

"A-aku hanya bercanda. Lagipula, kenapa kalian semua berteriak bersamaan begitu seakan sangat peduli padaku?" Tanya Kiara yang menghentikan aktingnya.

"Dan kau, berhenti mengatakan pengawalku ini adalah malapetaka. Aku akan mematahkan tulangmu ketika mendengar kata itu keluar lagi dari mulutmu." Kiara menunjuk kearah Cayden.

Deg

Degg

Deggg

Jantung Kiara terasa sakit, kekuatannya seolah diserap.

Arghhhh

Ringis Kiara yang berusaha menahan rasa sakit.

"Berhentilah bercanda rubah kurang ajar." Linex akhirnya membuka suara. Ia memang tidak terlalu menyukai Kiara tapi hati kecilnya sebenarnya merasa sangat kasihan dengan keadaannya.

"K-kekuatanku." Rintih Kiara yang merasakan mutiara ungunya yang akan retak.

"Aku tidak akan lagi memercayai penipu sepertimu." Balas Cayden.

Kiara memegang jantungnya dan terjatuh dari tempat duduknya.

"KIARA!!" Erden lansung berlari kearah Kiara.

Air mata Kiara terjatuh, sekilas bayangan Erden dan dirinya muncul dari kepalanya. "Mutiara unguku," dua kata yang Kiara keluarkan dan Erden lansung memerintahkan semua pasukannya untuk mencari keberadaan Luca. "CARI LUCA!!" Perintahnya

Ia tau semua yang disembunyikan Kiara tapi tidak peduli dengan apa yang akan Kiara lakukan, ia juga tidak akan melarangnya karena ia yakin ia pasti bisa melindunginya kapanpun dan bagaimana pun caranya.

"Ja--ngan sakiti dia! Dia milik kerajaan selatan!" Tegas Kiara yang menyuruh Erden untuk jangan menyakiti Luca dan berusaha menahan rasa sakit.

Tubuhnya yang tidak kuat menahan rasa sakit membuatnya kembali kebentuk rubah berekor delapan.

"Aku tidak suka rasa sakit seperti ini tapi kenapa aku harus merasakannya hampir setiap hari." Batin Kiara yang masih berusaha terlihat kuat di depan pemimpin lain.

Erden mengendong Kiara yang berbentuk rubah dan membawanya di salah satu kamar kosong.

"Kiara, izinkan aku terlibat dalam hidupmu." Satu kalimat yang dikeluarkan Erden membuatnya membeku.

Erden menyatukan tangannya dengan Kiara ia mengeluarkan kekuatan yang dilarang oleh klan siluman. Kekuatan yang akan membuat kedua tubuh merasakan rasa sakit secara bersamaan. Jika salah satu pihak terluka maka ia akan merasakan rasa sakit akibat luka itu dan begitu pula sebaliknya. Kekuatan terlarang ini dilarang oleh para siluman karena jika salah satu dari mereka mati maka pihak lain akan ikut mati.

Tubuh Erden yang kuat bisa menyimbangkan dengan tubuh lemah Kiara. Karena itulah Erden sangat percaya diri. "Aku akan berusaha untuk membuatmu tetap hidup." Batin Erden dengan percaya diri dan mengeluarkan sebagian kekuatannya.

Ia memuntahkan darah yang lumayan banyak tapi dirinya masih bisa tersenyum. Erden mengelus kepala rubah Kiara yang masih lelap.

"Aku mencintaimu Kiara, kapan kau akan tau tentang hal itu? Aku ingin kau tau itu tapi aku tidak ingin kau kecewa dengan masa lalumu Kiara." Erden berubah menjadi serigala putih dan berbaring melindungi Kiara.

****

Hallohai, setelah sekian lama akhirnya aku update. Ada yang tungguin ga nih? Jangan lupa Vote sama komennya untuk lanjut ke chapter berikutnya. Terima kasih.

Oh iya, btw Kiara lebih cocok sama siapa ni?

A. Ellios

B. Erden

C. Cayden

D. Bates

Hahaha.. dipilih ya gaes. Sekian dulu. Luv u gaes.

VERADERINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang