Tubuh Kiara tiba-tiba mengigil, ia merasa sangat kedinginan. Rambut dan bulu matanya mengeluarkan serpihan es.
Bugh..
"Jantungku," gigil Kiara memegang jantungnya yang terasa sangat sakit.
"Mami,"
"Yang Mulia,"
Ucap Luca dan Bates bersamaan ketika melihat Kiara sangat lemas hingga terjatuh ke lantai.
Bates lansung mengendong Kiara ke kamarnya sambil berusaha menahan dingin. Kiara semakin lemah tapi tidak ada yang bisa menyelamatkannya
"To-tolong," Kiara berusaha meminta tolong ketika merasa dirinya sesak nafas.
"Rasanya sangat dingin," gigil Kiara yang tidak tahan dengan suhu yang sangat dingin.
Setelah meletakan Kiara di ranjang besar milik Kiara. Bates lansung menulis surat ke salah satu pemimpin yang paling ia percaya. Ia telah melakukan hal ini selama ratusan tahun tanpa sepengetahuan Kiara.
Keadaan Kiara yang tidak ingin dibantu dan selalu ingin menjadi yang terhebat membuatnya menyembunyikan semua ini. Ia tidak ingin orang yang sebaik Kiara harus meninggal karena hal ini.
"Aku harap surat ini bisa sampai tepat waktu." Ucap Bates yang mengaitkan surat di kaki burung merpati.
Disisi lain, Kiara terbaring lemah sambil meringkuh. Keadaannya terlihat sangat parah, beberapa helai rambutnya berubah menjadi warna putih. Ini pertama kalinya terjadi padanya membuat Bates dan Luca khawatir.
Kiara sama sekali tidak sadarkar diri, tubuhnya terus mengigil.
Dinginn
Dinginnnn
Tolongggggg
Guman Kiara berkali-kali. Seorang pria dengan wajah penuh amarah membanting pintu kamar Kiara dengan kasar dan lansung berlari kearah Kiara.
Ia memegang erat tangan Kiara, "Aku disini." Ucapnya dengan khawatir dan berusaha menahan rasa gelisahnya.
"Aku disini, Kiara." Ucapnya lagi.
"Tuan, aku mohon selamatkan yang mulia." Melas Bates.
"Aku tidak bisa," balasnya dengan wajah yang menahan sedih.
"Anda hanya perlu melakukan hal itu untuk menyelamatkannya. Yang mulia pasti tidak akan marah dengan anda. Anda memiliki gelar seorang raja dan yang mulia menyukai pria yang berkuasa." Jelas Bates.
"Apa kau tau alasan semua orang menolak untuk bercinta dengannya? Hanya orang yang ia cintai yang dapat bercinta dengannya. Jika tidak kutukan itu akan meledak dan membuatnya meninggal. Ia harus mencintai seseorang untuk melepaskan kutukannya." Balas pria itu sambil menatap Kiara.
"Bukan hanya aku yang ingin menyelamatkannya, tapi semua orang ingin mendapatkan cintanya. Ia terlalu pengecut untuk mencintai orang lain. Ia takut disakiti sebelum mencintai, ia juga tidak ingin menyakiti orang lain. Sifatnya yang seperti ini kadang menjadi boomerang baginya." Lanjut pria itu.
"Tapi, kenapa tidak ada yang memberitahunya tentang ini?" Tanya Bates yang bingung dan penasaran.
"Ia akan memaksakan cinta itu dan kutukannya akan kembali ke dirinya sendiri." Jawabnya yang mengelus rambut Kiara.
Rambut Kiara semakin memutih, ia semakin lemah dan kesulitan bernafas.
"Sepertinya Kyro akan segera tiba, temanilah dia. Aku akan menjaga Kiara." Pinta pria itu dan dituruti Bates dan beberapa pelayan yang lain.
Pria itu mengeluarkan kekuatannya, ia menyerap hampir semua suhu dingin yang ada di tubuh Kiara dan memberikan setengah hidupnya untuk menolong Kiara. Pria itu berusaha menahan rasa dingin dan sakit yang ia terima. Ia sampai memuntahkan darah, "bagaimana bisa kau menahan sakit seperti ini?" Tanya Pria itu dengan wajah pucat dan menahan sakit yang ada di jantungnya.
"Kiara, rasanya lebih sakit saat melihatmu tidak berdaya seperti ini daripada saat melihatmu mencintai orang lain." Ucapnya, mengelus pipi Kiara dengan lembut.
******
Hayo, tebak siapa pria itu? hehe.
Btw, apa kabar gaes? Baik donk. Sekian dulu... dadahhhh. Luv u gaes 💕
![](https://img.wattpad.com/cover/123778336-288-k901767.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VERADERING
Fantasi"APA??!! BERCINTA?!" Kiara menatap kearah penyihir yang ada di depannya dengan tatapan tidak percaya. "Hanya itu cara untuk mematahkan kutukannya." Hanya dua pilihan yang tersisa untuk Kiara 'bercinta atau mati' karena kutukannya. Ia ingin memilih b...