Seekor burung elang putih hinggap di kamarnya. Kiara memutar matanya dengan malas.
"Ini sudah berapa ribu tahun lamanya? Kau bahkan belum bisa berubah menjadi manusia. Betapa bodohnya siluman sepertimu." Hina Kiara ketika melihat elang putih yang ada di depannya.
Cit cit cit
"Aku tidak mengerti bahasa burung, Elbo. Sesekali aku akan menyuruh Cayden untuk menerjemahkan bahasa burung."
Kiara memberi nama elang putih yang ada di depannya dengan nama Elbo, kepanjangannya Elang Bodoh. Sebenarnya nama Bates juga adalah hasil karyanya. Tapi, Kiara tidak pernah mengatakannya kepada harimau putih itu.
"Apa kau sudah tau penyebab penyihir itu meletakan kutukannya padaku?" Tanya Kiara dengan wajah penasaran.
Cit cit cit cit cit cit
Dengan kesal Kiara lansung nenarik salah satu bulu indah Elbo dan membuat elang putih itu memasang raut wajah marah, "cit cit cit." Marah Elbo.
"Apa kau hanya bisa cat cit cat cit. Ini sungguh menggangguku. Jika ada pertemuan kerajaan aku harus datang dan membawamu agar aku bisa menyuruh Cayden menerjemahkan bahasa burungmu." Kiara seperti berbicara sendiri.
Tiba-tiba seekor burung gagak emas hinggap di kepala Kiara dan menarik rambutnya.
"Dimana kau mendapatkan gagak emas ini?" Tanya Kiara dengan senang dan berniat untuk memasak burung gagak emas yang sekarang hinggap di kepalanya.
Burung gagak emas terkenal dapat menambah kekuatan berkali-kali lipat. Ini bagaikan pusaka yang sangat sulit untuk ditemukan.
Tukkk
Patuk elang putih itu ketika tau, apa yang akan dilakukan Kiara selanjutnya. "Cit cit cit cit," omel Elbo.
"Kau ingin aku merawatnya?" Tanya Kiara yang menebak isi pikiran elang putih itu.
Elbo dengan cepat lansung menggangguk, mengiyakan Kiara.
"Tidak bisakah kau membawa siluman perempuan kesini? Aku sudah lelah berhadapan dengan pria bodoh dan cengeng seperti kalian." Kiara membulatkan matanya malas.
Elbo mematuk tangan Kiara lagi, lalu terbang meninggalkan Kiara.
"Selalu, ia selalu begitu. Apakah istanaku terlihat seperti tempat penitipan baginya?" Tanya Kiara dengan jengkel.
Tangan Kiara mengambil burung gagak emas yang ada di kepalanya lalu menatapnya dengan lama. "Aku akan memikirkan nama untukmu." Ucap Kiara sambil tersenyum jahat.
Hmmmm
Pikir Kiara yang masih belum mendapatkan mendapatkan nama yang bagus, "Aku tau, bagaimana jika namamu Tuktuk? Bukankah itu terdengar sangat gemas dan lucu."
Gagak emas itu menatap kearah Kiara dan lansung menarik rambut Kiara lalu mematuk namanya di dinding.
"F.... al... con?" Baca Kiara.
"Falcon? Namamu sangat bagus sekali. Sekarang kau akan jadi pengawalku." Ucap Kiara dan mengelus gagak emas yang keliatan baik dan mengemaskan.
"Namaku Kiara, panggil aku dengan sebutan yang mulia. Jika kau mengkhianatiku aku akan mencongkel matamu dan memotong kakimu. Aku paling tidak suka dikhianati." Ucap Kiara yang menakuti Falcon agar setia padanya.
Bukannya takut Falcon malah hinggap di pundak Kiara dan meminta untuk dielus.
"Kau sama sekali tidak takut padaku, aku menyukai keberanianmu itu." Puji Kiara sambil tersenyum dan mengelus Falcon.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERADERING
Fantasy"APA??!! BERCINTA?!" Kiara menatap kearah penyihir yang ada di depannya dengan tatapan tidak percaya. "Hanya itu cara untuk mematahkan kutukannya." Hanya dua pilihan yang tersisa untuk Kiara 'bercinta atau mati' karena kutukannya. Ia ingin memilih b...