Jantung Kiara tiba-tiba terasa sangat sakit sekali, ia memegang bagian dadanya dan berusaha menahan rasa sakit yang sangat menusuk.
"Ada apa denganmu?" Tanya Elios dengan dingin.
"Ini bukan apa-apa," jawab Kiara sambil meringis kesakitan.
Wajah Kiara memutih, bulu mata Kiara mengeluarkan embun es. Tubuh Kiara seolah membeku.
Bugh... Bugh...
Kiara memukul dadanya sendiri dengan keras. "Penyihir sialan, aku pasti akan membunuhmu." Geram Kiara dan terjatuh.
"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Elios dan menyetarakan tubuhnya dnegan Kiara.
"Ja.ngan pe.du.li.kan a.ku, i.ni su.dah se.ring ter.ja.di." Ringis Kiara yang mulai mengigil.
Elios lansung mengendong Kiara, kulit Kiara terasa sangat dingin.
'Dia mempercepat waktuku lagi,' Batin Kiara dan tidak sadarkan diri.
Elios yang panik lansung meletakan Kiara dikamarnya dan menyelimutinya. "Ini tidak cukup," Racau Elios dan menumpuk beberapa selimut. Tetapi, tubuh Kiara masih terasa sangat dingin seperti membeku.
Kata-kata Kiara yang mengajaknya bercinta terngiang-ngiang dikepalanya. "Tidak, aku tidak mungkin melakukan hal itu pada wanita yang sedang tidak sadarkan diri." Racaunya lagi yang kebingungan.
***
"Dimana ini? Ini terasa sangat dingin. Dimana mantelku?" Ucap Kiara yang masih setengah sadar.
HAHAHAHA......
Suara gelak tawa membuat Kiara menoleh ke sumber suara. "Penyihir sialan?"
"Apa kabar Kiara? Sudah sangat lama aku tidak berada dimimpimu. Apa kau merindukanku?" Ucap Penyihir yang memakai tudung serba hitam.
"Cih, berhenti mengatakan hal yang menjijikan. Aku ingin sekali membunuhmu." Kiara terlihat sangat kesal ketika melihat penyihir yang ada didepannya saat ini.
"Aku ada sedikit kabar gembira untukmu. Aku mempercepat waktu Krystal Heart dan sekarang hanya tersisa 3 tahun. Kau pasti sangat bangga denganku. Aku berulang kali memikirkan cara menyiksamu, akhirnya cara ini terpikirkan olehku."
Kiara melotot dan menatap kearah penyihir dengan tatapan tidak percaya. "Apa kau gila? Kau penyihir tergila yang pernah aku temui. "
"Dan juga tampan." Lanjut penyihir itu yang membuat emosi Kiara semakin meledak.
'Waktuku tinggal sedikit dan sekarang dikuranginya, aku tidak bisa bermain-main lagi. Ini gila, bagaimana bisa ada seorang penyihir segila dirinya.' Batin Kiara mengigit bibir bawahnya.
"Kiara, kau pasti akan mati karena kutukanmu."
Jantung Kiara seakan semakin terasa sakit hingga membuatnya meringis kesakitan sampai di dunia nyata dan membuatnya lansung terbangun dari mimpinya.
"Di.ngin." Gigil Kiara.
"Apa anda baik-baik saja?" Tanya Elios yang melihat Kiara yang mengerjapkan matanya.
Elios mendekat kearah Kiara dan duduk disamping Kiara. Kiara yang melihat Elios sedang menatapnya lansung memeluknya.
"Hangat," kata Kiara yang setengah sadar.
Elios mulai membalas pelukan Kiara dengan erat dan berbaring disamping Kiara. "Sebenarnya, kenapa anda bisa terkena kutukan itu?" Tanya Elios dengan nada lembut.
"Entahlah, aku lupa. Bagaimana jika kau bercinta denganku?" Tanya Kiara lagi.
'Lalu, akan kubunuh penyihir sialan itu.' Sambung Kiara dalam hati.
"Tidak, Kiara. Saya tidak tertarik, lagipula saya sudah memiliki anak." Tolak Elios.
"Tidak apa-apa, aku tidak memedulikan hal itu." Lantur Kiara yang setengah sadar dan kembali tertidur.
"Tapi, aku peduli." Balas Elios sambil memegang pipi Kiara.
****
Hallohai, maaf ya lupa update. Untungnya ada notif yang nongol suruh update jadi lansung buru-buru update. Maaf, atas kelupaan yang sangat lama ini. Segini dulu ya, luv kalian banyak-banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERADERING
Fantasy"APA??!! BERCINTA?!" Kiara menatap kearah penyihir yang ada di depannya dengan tatapan tidak percaya. "Hanya itu cara untuk mematahkan kutukannya." Hanya dua pilihan yang tersisa untuk Kiara 'bercinta atau mati' karena kutukannya. Ia ingin memilih b...