5. MY VERY FIRST LOVE

31 3 0
                                    









BUDAYAKAN VOTE KOMEN DULU SEBELUM MEMBACA YA!!!














"Kenapa bocah sepertmu bisa menjadi dosen? Kau baru saja lulus sekolah menengah, Zion." Tak terima ia menjadi salah satu murid dari bocah 3 tahun ingusan yang dulu sempat ia pukul. Viona memprotes dengan setengah hati. Ya, karena setengahnya lagi ada di tangan Zion.

Zion melepaskan kaca mata bulat yang bertengger di batang hidung mancungnya, memijit pelipis mengurangi rasa pusing. "Panggil aku dengan sopan saat ada orang lain, Kak." Peringatnya. Viona bergidik geli, membayangkan bagaimana ia harus memanggil Zion dengan embel-embel Pak, Kak, atau segala jenisnya. Itu menjijikan. "Kenapa harus kampus ini, kenapa tidak yang lain? Tanyanya lagi. Zion menerbitkan senyum miring di wajah bak Dewa Hermes itu. Membuat Viona menelan ludah berat, karena lagi-lagi hampir meneteskan air liur.

Zion berdiri, melesakkan kedua tangannya masuk ke dalam saku celana. Mencodongkan badannya ke depan, menatap safir biru itu dengan netra jelaganya. "Aku akan membalaskan dendamku, tunggu saja." Ujarnya dengan aura menantang. "Balas dendam? Kau ingin membalasku dengan menjatuhkanku dari atas ranjang? Hahaha, Zion. Aku bukan anak kecil lagi, tau."

"Memangnya siapa yang mengatakan aku akan menjatuhkanmu dari atas ranjang?" Zion terkekeh geli, melipat setengah lengan kemejanya sehingga menampakkan urat-urat dan otot lengan yang menonjol. Lagi-lagi membuat Viona terpana.

"Karena aku akan membuatmu terjatuh dengan cara yang lain."

"Huh? Dari atas jurang?"

Zion menggeleng, mendekat ke arah telinga Viona, membisikkan sesuatu, "Membuatmu jatuh dalam pesonaku."

oOo

Bohong jika Viona tak terpesona. Nyatanya gadis itu takluk hanya dengan sekali lirik. Apa ini yang dinamakan my very first love?

Padahal Viona tak pernah tertarik atau pun percaya denga kiasan itu. Tapi sekarang ia harus menjilat ludah sendiri. Dia total mengalami cinta pandangan pertama. Walau bukan pertemuan pertama. Tapi ini mengejutkan, Viona pangling. Dari seorang bayi ingusan yang cengeng bertranformasi menjadi sosok duplikat Dewa Hermes.

Tapi ... dia tak ingin mengaku bahwasannya ia telah jatuh dalam pesona Zion. Tidak. Dia perempuan keras kepala yang menjunjung tinggi harga diri. Mau taruh mana wajahnya jika ia ketahuan menyukai pria yang umurnya jauh terpaut 6 tahun darinya. Bisa dikatai pedofil dia.

"Kudengar kau tidak membolos lagi, Marnetta."

Seorang dosen wanita menghampiri Viona yang masih termenung di depan pintu ruang pribadi Zion. Melemparkan senyum sopan

Viona hanya tersenyum culas, kemudian membungkuk sopan. Hei, senakal-nakal seseorang, attitude harus dikedepankan 'kan?

Dosen itu sedikit mengintip Zion dari jendela, kemudian tersenyum lebar. "Dia tampan, ya,"

"Apa?"

Dosen itu menggeleng ribut, kemudian langsung pergi tak memberi salam. Dasar. Tapi apa katanya tadi? Dia memuji Zion 'kan? Apa saingannya telah muncul sekarang? Siapa namanya? Ah, benar, namanya Bu Jessica, dosen muda juga di sini, walau masih tak lebih muda Zion, sih. Tapi ia akui, Bu Jessica ini memiliki paras yang sangat cantik, hati yang lembut juga tata krama yang baik, banyak mahasiswa yang menyukainya di sini.

Bagaimana jika Zion juga akan menyukainya? Apa dia akan disingkirkan, dan dilupakan?

Tidak.

Maka dengan ini, dia harus melakukan sebuah misi, yakni.




AMZUJC

(AKSI MENGHALANGI ZION UNTUK JATUH CINTA)













LOVE AND REVENGE [Telah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang