"Gue nggak tau kehadiran Seka bakalan ngerubah separuh dari hidup gue yang nggak ada maknanya setelah Bunda nggak ada, padahal kita ketemu tampa sengaja. Tapi, mungkin aja pertemuan nggak sengaja itu justru udah dirancang jauh-jauh hari sama Tuhan d...
Lembayung senja yang mulai naik mengukir angkasa sana dengan warna jingga gradasi kuning. Mengantar malam kembali mengambil alih.
Matahari yang telah kembali ke peraduannya bersamaan dengan tetes air mata yang jatuh. Jatuh pada tanah basah usai siang tadi.
Jejak yang dibiarkan terus melangkah tampa tujuan. Mencari sisa-sisa kenangan yang dilewati bersama nadi yang berhenti berdetak.
Dia, Haidan Antariksa.
Segala tentang Haidan adalah hangat dan pembawa tawa.
Tapi, setelah wanita yang melahirkannya pergi ke pangkuan Sang Pencipta. Sifat sedingin es di kutub utara itu mulai hadir.
Brakk
"Eh, maaf gue nggak sengaja!"
Obsidian yang bahkan hampir mirip dengan binar milik ibundanya.
Sekala Abimanyu, remaja laki-laki yang tampaknya seusia dengan Haidan.
Dengan pakaian putih abu-abu yang berantakan serta sudut bibir yang mengeluarkan darah.
Sekala menatap bingung ke arah Haidan yang malah melamun.
Remaja yang bahkan baru bertemu dengannya itu tak ubahnya seperti es batu yang baru keluar dari kulkas. Dekat dengannya saja mampu membuat hawa menjadi beku.
Melambaikan tangan di depan wajah Haidan.
"Heh, malah ngelamun!"
Haidan yang sadar setelah menyelami binar mata yang mirip mendiang ibundanya itu lalu beranjak meninggalkan Sekala yang masih termangu.
"Aneh."
-Senja Terakhir-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekala Abimanyu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haidan Antariksa
Akhirnya cerita baru, semoga yang membaca bisa like😀
Bab 1 aku up kapan-kapan, mudah-mudahan idenya lancar
