12. Pertandingan Antarkelas

21 6 0
                                    

"Ibu sebagai ketua jurusan TKJ ingin kelas ini menang dalam berbagai bidang. Entah itu ujian, pemegang jabatan terbanyak, pembawa piala terbanyak, dan juara umum perlombaan antarkelas nanti. Ibu ingin kalian benar-benar mengirim orang yang sangat mahir di bidang-bidang tertentu."

Ternyata, jeda tidak seindah itu. Ada berbagai macam perlombaan antar kelas di sekolah.

Hina, ketua jurusan TKJ itu tengah mengumpulkan seluruh anak jurusan TKJ. Dalam masalah perlombaan, ia pasti ingin TKJ maju. Dalam satu dekade ini, Hina memang menjadi penanggungjawab jurusan terpandai di sekolah yang ia jadikan tempat kerja.

"Mulai sekarang, tentukan siapa yang akan maju ke setiap lomba yang akan diadakan selama seminggu penuh besok, LAKSANAKAN!"

"SIAP, LAKSANAKAN!"

×××

Semua orang memandang daftar perlombaan yang diadakan sekolah. "Kalian yakin ini bakal kelar seminggu? Gue kira ini satu jurusan lawan jurusan lain di setiap angkatan," tanyamu.

"Hah? Ngomong apaan?" tanya balik Cavendish.

"Jadi, jurusan kita, TKJ kelas 10 tuh bakal lawan Tata Boga kelas 10. Ternyata ini TKJ-1 lawan TKJ-4," jelasmu.

"[Name], lo masuk basket putri, ya? Cavendish, lo masuk basket putra. Kalian berdua jadi kapten buat regu masing-masing," jelas ketua murid.

Kamu dan Cavendish kompak menganggukkan kepala. Nama kalian pun tertulis di sana.

"Ini boleh masuk ke dua perlombaan gak, Bu?" tanya Bartolomeo pada Violet, wali kelas mereka.

Violet menganggukkan kepalanya. "Tiga juga gak masalah, asal jangan bentrok. Misal Cavendish ikut basket dan ikut catur, di jadwal kan kedua perlombaan itu dilaksanakan pada hari dan jam yang sama, itu gak boleh."

"Gue mau main peran, deh, kalau begitu. Gue mau jadi antagonis, MUAHAHAHAHA!" Kamu tertawa keras dan puas, menampilkan ekspresi sombong.

"Nah, kalau main peran gak bisa kayak gitu, kamu gak bisa nentuin sendiri mau jadi antagonis atau protagonis. Sebab nanti perwakilan kelas bakal dikumpul buat ngambil kertas yang udah digulung, setelah ceritanya terungkap, nanti anak-anak kelas bakal milih kertas yang udah digulung juga.

"Bedanya, kertas digulung pertama berisi judul cerita yang bakal ditunjukin. Kertas digulung kedua berisi nama karakter, nanti kalian kain karakter itu. Ngerti gak?" jelas Violet.

Melihat anak-anaknya yang tidak mengerti, Violet menghela napas. "Oke. Misal perwakilan kelas kita [Name] datang kumpulan, nanti [Name] disuruh pilih kertas dan buka kertas itu. Nah, kertas yang dipilih [Name] berisi judul cerita, misal [Name] dapat cerita putri salju.

"Nanti, [Name] bawa kertas-kertas yang udah digulung ke kelas. Isi kertas itu nama karakter dalam cerita putri salju yang akan kalian perankan."

"OOOOOH!" Satu kelas serempak.

Violet menghela napas dan menggelengkan kepala.

Ibu BendaharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang