Selesai.
Pertandingan antara dirimu dan Cavendish selesai dengan skor seri. Karena kalian sama-sama serius berebut bola, pertandingan yang berlangsung selama 45 menit itu hanya mencetak skor dua untuk masing-masing dari kalian.
Kamu 2.
Cavendish 2.
Pembina ekstrakurikuler basket pun tanpa berbicara lagi langsung merekrut kalian jadi anggota ekstrakulikulernya.
Memang belum ada pendaftaran untuk masuk ke organisasi yang diinginkan sebab kalian belum ada seminggu sekolah. Uniknya, wali kelas kalian yang bernama Violet itu langsung menentukan struktur kelas. Katanya, ia ingin kelasnya kaya raya.
Kalau pemegang jabatan tidak becus memegang jabatannya, ya tinggal ganti. Sebab Violet tidak menyarankan membuat banner struktur kelas.
"[NAME]! SELAMAT, YA!" Bartolomeo berteriak, menghampirimu ke tengah lapangan dengan kedua tangan di udara. Di tangan kanannya terdapat botol air yang dibawa sang gadis dari rumah.
Kamu tersenyum.
Kamu meraih botol merah muda yang ada di tangan Bartolomeo. Kalian berdua berjalan beriringan menuju kursi di pinggir lapangan, barulah kamu minum.
Bartolomeo merogoh sakunya, memberikan permen rasa mangga pada sang pujaan hati. "Kamu mau? Aku beli dua tadi."
"Emang boleh?" Kamu bertanya balik.
Bartolomeo menganggukkan kepalanya. "Aku seneng banget kalau apapun yang aku berikan diterima sama kamu!"
Kamu tertawa kecil. Perlakuan baik Bartolomeo padamu jujur membuat hatimu menghangat. Bartolomeo juga lucu. Di matamu, Bartolomeo mirip seperti sapi dengan gigi hiu.
"Makasih banyak, ya. Kamu udah ngambilin aku air, ngasih aku pemen, aku belum ngasih apa-apa ke kamu," ujarmu.
Bartolomeo merona. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kemudian ia tertawa tidak jelas. "Hehehe, hehehe. Enggak ngasih apa-apa pun enggak masalah, kok! Aku ngasih ke kamu karena ikhlas!"
Astaga, Bartolomeo, kamu itu balita yang nyangkut di raga pemuda enam belas tahun, ya?!
"Tolong ini sekolah bukan tempat buat ngebucin. Gue laporin lo pada ke Bu Violet mau?" Suara seorang pemuda yang kalian berdua kenal masuk ke telinga. Kalian menoleh ke belakang, mendapati Cavendish yang menatap kalian dengan tatapan kesal.
"Biasanya juga ngasih permen ke gue," kata Cavendish. Kamu tersenyum miring. "Lo suka sama Bartolomeo, ya? Kok kayak cemburu gitu, sih?"
"Ogah. Gue ke sini mau ngasih tahu kalau Bu Robin udah masuk kelas. Mending kalian cepet ganti baju. Untung Bu Robin orangnya baik, mana cantik lagi, anggun juga."
"Siapa?" tanya Bartolomeo. Kalian berdua bangkit.
"Bu Robin," jawab Cavendish.
"Yang nanya." Kamu menimpali ucapan Bartolomeo. Cavendish langsung kesal.
×××
Kamu terus-menerus melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganmu. Ini sudah lebih dari sepuluh menit perjanjian, tapi adikmu yang usianya hanya berbeda 10 menit itu tidak kunjung datang.
Dua menit kemudian, motor yang kamu kenali berhenti di hadapan. Kamu berdecak, bangkit dari kursi dan menerima helm yang disodorkan oleh adikmu itu. "Lama banget lo, mau jadi adik yang durhaka?"
"Cot, gue disuruh piket, sial," jawab adikmu.
"Lo ngomong kasar kayak gitu gue aduin ke Papa, ya," ancammu.
"Gak peduli."
Tuh kan, bener dugaan gue! Si topi corak sapi itu punya saudara!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibu Bendahara
Fiksi Penggemar[ ONGOING ] -Cavendish from One Piece "Demi apapun kenapa lo sensi banget sama gue?" *** Mulai: Rabu, 03 Agustus 2022 Selesai: *** One Piece milik Eiichiro Oda Ibu Bendahara milik saya One Piece AU! Cerita pendek OOC [ +62 ]