Setelah meminta persetujuan dari guru-guru yang bersangkutan termasuk guru kelas, akhirnya kelas 10 TKJ-1 melakukan rencana. Seluruh warga kelas setuju dengan rencana yang diutarakan oleh Cavendish.
"Masa kelas TKJ warna kuning? Gak ada sangkut-pautnya sama teknologi!" kata Cavendish.
Jadi, beli cat biru muda.
"Lukisannya apa, nih?"
"Karena kelas kita adalah kelas komputer, bagaimana dengan sistem komputer? Kita akan mencari foto tentang teknologi di internet, nanti kau yang menggambar, ya! Tentukan warna-warnanya juga. Kelas kita harus terlihat seperti kelas di masa depan!" jelasmu pada salah satu warga kelas yang hobi menggambar.
"Agar tidak menganggu pelajaran, kita akan datang ke sekolah setiap hari Sabtu dan Minggu!" Cavendish berujar dengan riang. Akhirnya ia bisa bahagia di dalam kelas.
Hari demi hari berlalu, warga kelas akhirnya selesai merubah warna kelas. Lalu, warga kelas yang bertugas untuk menggambar pun selesai. Waktunya untuk mewarnai dinding. Bu Violet selaku wali kelas membantu mereka semua.
"Bu, Bu. Ibu tahu tidak?" tanyamu.
"Apa?" sahut Violet.
"Ibu pernah bertemu dengan paman saya?"
Violet tampak mengingat-ingat. "Kalau tidak salah.. yang rambut pirang itu, ya? Yang pakai kacamata dan mantel bulu warna merah muda?"
Kamu menganggukkan kepala semangat. "Paman saya menyukai Ibu! Saya bilang pada Paman kalau Ibu sudah memiliki tunangan!"
"Ooh! Jadi itu alasan kenapa Pak Donquixote mengedipkan mata kanannya pada saya?!"
Sejujurnya, kamu tidak tahu pasal mengedipkan mata kanan yang dimaksud oleh Violet. Tapi, kamu menganggukkan kepala. Violet pun tertawa. "Astaga.. untung kamu pintar berbohong! Pamanmu itu aneh! Sejak saya jelaskan bagaimana kebiasaan kamu di sekolah, dia malah tersenyum tidak jelas!"
"Pamanku buaya, Bu! Jangan mau tergoda oleh ketampanannya?"
"Memangnya pamanmu tampan, ya?"
"Sebenarnya tidak."
Kalian berdua kemudian tertawa bersama-sama. Cavendish yang ada di sampingmu pun jadi kesal karena suara kalian. Ingin pindah, tapi lahan lain sudah diisi. Pada akhirnya, Cavendish mencolek sedikit cat berwarna biru muda dan mengoleskannya pada tanganmu.
Kamu langsung menoleh, kamu marah melihat tingkah Cavendish. Sontak kamu membalasnya. Sayangnya, Cavendish berhasil menghindar dan hal tersebut membuat celana ungunya ternoda oleh cat.
"Apa? Mau marah? Mau gelut? Ayo! Lapangan luas! Ayo, ayo!" Tanganmu mengepal sambil memegang kuas.
Waktu semakin siang, siang berputar ke sore. Kelas kalian akhirnya selesai dihias. Kamu menyeka keringat dan melihat ke arah kelasmu yang baru. "Cantiknya.."
Alasan mengapa Cavendish bisa di sampingmu tadi adalah karena Bartolomeo sedang sakit. Jika Bartolomeo sedang sehat, ia pasti akan datang pada Cavendish dan memukul kepala teman lamanya itu.
Sebotol air disodorkan, kamu mendongak melihat orang yang menyodorkan air dan tersenyum. "Makasih, lho!"
"Hm."
"Astaga.. pakaian lo berdua kenapa banyak corat-coret cat kayak gitu?!" Sabo terkejut melihat penampilanmu dan Cavendish sore ini.
Kalian berdua pun saling menunjuk. "Dia duluan!"
---
Semakin mendekati akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibu Bendahara
Fanfic[ ONGOING ] -Cavendish from One Piece "Demi apapun kenapa lo sensi banget sama gue?" *** Mulai: Rabu, 03 Agustus 2022 Selesai: *** One Piece milik Eiichiro Oda Ibu Bendahara milik saya One Piece AU! Cerita pendek OOC [ +62 ]