Seorang wanita berambut pirang terlihat sedang berdiri di atas panggung sambil mengeluarkan suaranya yang menggelengar dalam aula megah dan dinikmati oleh banyak penonton berpakaian mewah.
Ada Jonathan di salah satu kursi. Matanya terus mengarah pada wanita di depan sana tanpa beralih. Bersamaan dengan itu, wanita yang ada di panggung sana juga sama melirik Jonathan dengan penuh ketertarikan.
Namun siapa yang tahu. Ternyata Jonathan menatapnya sambil membayangkan jika wanita itu adalah Anabela, persis seperti saat pertama Jonathan menemukan Anabela di pertunjukkan opera seperti sekarang.
Para penonton mulai berdiri dan memberi tepuk tangan yang meriah setelah pertunjukan anggun nan indah itu selesai.
Jonathan dan beberapa orang penting di sana pun berkumpul di luar aula untuk sekedar mengobrol sambil menikmati beberapa minuman dan hidangan setelah acara selesai.
"Ah, itu dia keponakanku!" seru Roy Simpson.
Jonathan sedikit melirik ke arah kedatangan wanita pirang penyanyi opera yang sudah ia lihat di atas panggung tadi. Wanita itu mengulas senyum pada Jonathan dan beberapa rekan Roy lainnya yang berkumpul di sana.
"Aku tak mengira kau memiliki keponakan yang begitu cantik, apalagi dia adalah seorang Gloria Young," cetus salah satu lelaki di sana.
Roy terkekeh sambil merangkul Gloria. "Bagaimana penampilannya tadi?"
"Seperti yang aku harapkan. Suaranya secantik penyanyinya," celetuk yang lain.
Gloria tersenyum anggun. Manik matanya sedikit melirik ke arah Jonathan yang sedari tadi hanya diam meneguk minumannya sedikit demi sedikit sambil memikirkan suatu.
"Mr. Reeves?" panggil Gloria menyusul Jonathan yang pergi dari sana.
Jonathan membalikkan setengah badannya tanpa ekspresi pasti. Lelaki itu menatap Gloria untuk menunggu kalimat yang hendak disampaikan hingga rela menyusul ke luar gedung seperti ini.
"Aku turut bersedih dengan hilangnya istrimu. Apa sekarang ada kabar terbaru tentangnya?" tanya Gloria.
"Kita baru bertemu hari ini dan kau sudah mau tahu informasi tentang pencarian istriku?" sahut Jonathan.
"Oh, i'm sorry. Aku tidak bermaksud lancang. Aku hanya... terus melihat berita tentang istri dan adikmu. Aku turut prihatin."
"Terimakasih atas perhatianmu." Jonathan mengangguk kecil pada Gloria, memberi isyarat kalau dia pamit mau pergi.
Gloria memandangi kepergian Jonathan. Dia mengulas senyum kecil saat lelaki itu melaju dengan mobil, sebelum akhirnya Gloria masuk ke aula lagi.
Di sisi lain...
"Kalian berdua mengerikan," celetuk Anabela yang membuat Sebastian mengalihkan perhatian padanya setelah sedari tadi memain-mainkan senapan seakan sedang mengekor dan menembak seseorang di dinding.
"Kenapa kau belum tidur?" tanya Sebastian sambil menyimpan senapannya kembali masuk ke lemari.
"Aku tidak bisa tidur meski merasa lega bersembunyi di sini," sahut Anabela sambil berjalan melihat-lihat sekitar ruangan yang dipenuhi oleh beberapa senjata antik terpajang di dinding maupun lemari kaca.
"Apa kalian bisa bertengkar tanpa senjata?" tanya Anabela dengan maksud bercanda.
Sebastian terkekeh kecil. "Oh, Ana. Kalau kau tahu. Aku dan Jonathan bahkan dulu berkelahi menggunakan pemukul baseball sampai kami berdarah. Kalau di sekolah, kami hanya bertengkar dan berakhir pulang babak belur."
Anabela meringis ngeri. "Sepertinya aku salah berada di sini."
"Tenang saja. Aku tidak akan sekejam Jonathan," kata Sebastian berjalan pincang mendekati Anabela.
"Ayo. Aku antarkan kau ke kamar lagi," ajaknya.
"Aku benar-benar tidak bisa tidur," sahut Anabela berusaha meyakinkan.
Sebastian pergi mendahului Anabela menuju ke dekat nakas untuk menyalakan piringan hitam yang sudah lama tidak didengarkan.
Sebuah lagu berputar. Anabela melebarkan mata kaget mendengar seorang wanita yang bernyanyi opera dengan suara menggelegar.
"Ini selalu mengingatkanku pada saat kita bertemu," cetus Sebastian menoleh pada Anabela yang masih berdiri di tempatnya.
"Kalau kau tidak menikah dengan Jonathan, mungkin sekarang aku akan susah bertemu dengan seorang penyanyi opera ternama. Miss Anabela Hoover," usil Sebastian yang membuat Anabela memutar bola mata malas.
"Ana, jujur saja. Aku menyesal sudah memperkenalkanmu pada Jonathan," aku Sebastian dengan serius.
"Itu masa lalu, Sebastian. Kalau aku kembali ke masa itu... Aku tak pernah ingin menemuinya kalau tahu begini," kata Anabela seperti bergumam di kalimat terakhirnya.
Sebastian mengamati raut Anabela selama beberapa saat sebelum akhirnya dia mematikan piringan hitam itu.
"Okay, Miss Hoover. Sudah waktunya kau dan bayimu tidur," kata Sebastian seraya merangkul Anabela, menuntunnya masuk ke kamar untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING BETTER
FanfictionAnabela Hoover mengalami kekerasan dalam pernikahannya oleh Jonathan Reeves. Semua yang membantu Anabela menghilang. Banyak larangan dalam hidup yang membuat Anabela ingin lepas dan terbebas dari Jonathan.