Gemuruh tepuk tangan tercipta setelah penampilan seorang wanita berambut pendek dalam restoran itu selesai. Dia turun dari panggung dengan senyum hangat pada para pengunjung yang dengan senang hati menikmati penampilannya saat bernyanyi sampai selesai.
"Kau membuat restoranku ramai lagi Ana."
Pujian itu membuat Anabela menoleh dengan senyuman. "Aku melakukannya dengan senang hati, Mrs. Russell. Mungkin kau bisa menambah bayaranku mulai sekarang."
Matilda terkekeh. "Bukan masalah. Asalkan kau terus tampil di restoranku."
Setelah berbincang kecil dengan wanita pemilik restoran tepi pantai bernama Matilda Russell, Anabela melangkahkan kaki untuk membantu menyelesaikan beberapa pekerjaan pelayan di sana. Semakin lama, restoran juga semakin ramai pengunjung.
"Excuse me, Miss."
Anabela menengok pada seorang lelaki berjanggut di belakangnya saat sedang membersihkan sebuah meja kosong.
"Ya? Kau butuh sesuatu, Sir?"
"Apa kau seorang penyanyi yang biasa tampil di depan kamera? Aku merasa pernah melihatmu di suatu tempat."
"No. Aku hanya mantan penyanyi opera dari Brooklyn," balas Anabela.
"Pantas saja suaramu bagus," puji lelaki itu lalu merogoh sesuatu dari dalam saku jaketnya.
"Aku sedang mencari orang-orang bertalenta sepertimu, Miss. Kalau kau tertarik bekerja sama dengan kami, kau bisa menghubungiku."
Anabela menerima sebuah kartu nama yang bertuliskan bertuliskan Tommy Riley dengan label perusahaannya Keyline Records.
"Aku seorang produser musik. Aku tertarik untuk membuat karya bersamamu," tambahnya.
"Thanks, Mr. Riley. Aku akan menyimpan ini," kata Anabela mengulas senyum.
"Alright. Aku tak ingin mengganggu waktumu lebih panjang sekarang. Kau bisa menghubungiku nanti dan kita bisa membicarakan semuanya dengan waktu yang lebih lama," tawar Tommy membuat kepala Anabela mengangguk.
Malam semakin larut.
Restoran juga sudah sepi sehingga para pekerja bisa pulang. Anabela menyusuri sebuah jalanan agak sepi untuk bisa sampai ke tempat tinggalnya. Deburan ombak terdengar begitu jelas memecah kesunyian di malam itu.
Kaki Anabela menaiki tangga kecil menuju teras sebuah rumah kayu. Ia merogoh kunci dari saku celana untuk membuka pintu, akan tetapi sesuatu membuat Anabela terdiam mematung di sana.
Malam yang indah tak ingin Anabela lewatkan. Bukannya masuk ke rumah untuk istirahat, Anabela kembali pergi dari sana.
Ternyata Anabela lebih memilih pergi ke sebuah jembatan pantai. Kedua tangannya memeluk tubuh karena udara dingin malam itu. Tepat di ujung jembatan, Anabela berhenti untuk memandangi hamparan laut di malam hari.
"Tubuhmu terlihat gemetar," kata seseorang yang menyampirkan jaket di bahu Anabela.
"Sebastian?" Anabela cukup terkejut melihat lelaki itu kini berdiri di sampingnya. "Kenapa kau bisa ada di sini?"
"Aku ingin menengokmu," sahut Sebastian tersenyum kecil. "Bagaimana kabarmu?"
"Kau jauh-jauh datang kemari hanya ingin tahu keadaanku?"
"Sure." Sebastian mengamati sesuatu dari Anabela.
"What?" tanya Anabela terheran.
"Kau cocok dengan rambut pendek itu. Kau tetap cantik dengan potongan rambut apapun," godanya.
"Thanks." Anabela mengelus rambut pendeknya sebelum kembali memandang ke depan.
"Bagaimana rasanya kau terbang?" tanya Sebastian dengan tatapan yang juga nyalang ke depan.
Anabela mengambil nafas lalu sedikit mendongak untuk melihat langit malam bertabur bintang di atas mereka.
"Aku merasa bisa melihat langit sepuasnya tanpa jendela."
"Sekarang kau bisa melakukan apapun yang kau mau, Ana. Kebebasan adalah milikmu. Pilih apapun yang baik untuk hidupmu. Kau berhak mendapatkan hal-hal yang lebih baik lagi. Kau bisa merebut mimpi yang sebelumnya terenggut. It's your choice now."
Anabela masih mengamati langit sebelum akhirnya tertunduk untuk melihat kartu nama yang sebelumnya diberikan Tommy.
"Ya. Kebebasan milikku sekarang," gumam Anabela.
Semua orang berhak mendapatkan sesuatu yang lebih baik lagi untuk dirinya sendiri.
Sekarang Anabela juga paham jika sesuatu yang lebih baik untuk hidupnya sekarang adalah kebebasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING BETTER
FanfictionAnabela Hoover mengalami kekerasan dalam pernikahannya oleh Jonathan Reeves. Semua yang membantu Anabela menghilang. Banyak larangan dalam hidup yang membuat Anabela ingin lepas dan terbebas dari Jonathan.