53

13.8K 1.7K 190
                                    

"kau yakin?" tanya Lisa saat keduanya sedang bersiap untuk tidur.

Jennie mengerutkan keningnya, lalu menatap Lisa penuh tanya.

"Apa?" tanyanya.

"Tentang anak" jawab Lisa.

"Kenapa dengan anak?" tanyanya lagi tak yakin.

Lisa menghela napas lelah. Jennie seakan tengah mempermainkannya saat ini. Pikirnya, setelah ucapan Jennie di rumah sakit tadi, istrinya itu akan kembali membahas perihal anak dengannya. Namun, ternyata salah besar. Jennie bahkan tak mengingat ucapannya sendiri.

"Ucapanmu dirumah sakit, kau sungguh ingin memiliki anak?" tanya Lisa.

Jennie terdiam beberapa saat, tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya. Wanita itu semakin merapatkan selimut untuk menutupi tubuhnya hingga dada dan memejamkan matanya.

"Tidurlah, hari ini pasti cukup melelahkan" ujarnya.

Lisa mendesah kecewa.

"Kau selalu saja menghindar dari topik ini" ujar Lisa, namun turut melakukan apa yang Jennie ucapkan.

***

Sudah seminggu sejak kepulangan si bayi kecil nan lucu itu ke kediaman Kim. Dan sudah seminggu terakhir juga Jennie menghabiskan waktu luangnya dirumah kedua orangtuanya demi bertemu si kecil, seakan enggan kehilangan momen bersama keponakan barunya.

"Kau tidak pergi bekerja?" tanya Irene.

Sebenarnya ia cukup penasaran, pasalnya adik iparnya yang satu ini selalu menghabiskan waktu di kamarnya, membantunya mengurus si kecil hingga nantinya ia dijemput oleh Lisa setelah pulang bekerja.

Jennie menghentikan gerakan tangannya yang tengah memakaikan baju pada bayi di hadapannya. Ia beralih menatap Irene dengan bibir mencebik.

"Unnie mengusirku?" tanyanya dengan kesal yang dibuat-buat.

"Tidak, mana mungkin aku melakukannya. Hanya saja, seminggu ini kulihat kau selalu menghabiskan hampir sehari penuh bersama kami" jawab Irene.

Jennie mengedikkan kedua bahunya.

"Aku menyelesaikan pekerjaanku lalu kesini" jawabnya.

"Secepat itu?" tanya Jisoo yang juga berada di kamar Irene menemui keponakannya.

Jennie berdecak kesal. Ia mengatakan yang sesungguhnya, namun kedua kakaknya tak mempercayai ucapannya.

"Selesai" ucapnya senang ketika selesai mendandani gadis kecil yang baru saja selesai mandi sore.

Ia lantas menoleh pada kedua kakaknya yang menanti jawaban, lalu menghela napas sejenak.

"Agensiku sedang menyiapkan sesuatu yang besar untukku. Jadi, tidak banyak job yang tersisa. Aku hanya datang ke agensi untuk melakukan meeting saja" jawabnya.

"Sesuatu yang besar, seperti?" tanya Irene, masih dirundung rasa penasarannya.

Ia menggelengkan kepala. "Aku belum mengatakannya pada Lisa, jadi aku tak bisa mengatakannya terlebih dahulu pada kalian" jawab Jennie, wajahnya berubah sedih.

Jisoo terkekeh pelan melihat tingkah adiknya. "Kau ingin membuat Lisa menjadi orang pertama yang mengetahuinya?" Tanyanya, dibalas Jennie dengan anggukan.

Entangled with The SupermodelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang