Epilog 2

5.1K 538 48
                                    

Special Chaesoo

Sudah beberapa bulan waktu berlalu setelah liburan bersama yang mereka lakukan. Rose kembali sibuk bekerja, namun sesekali masih menyempatkan diri mengunjungi Lisa di restoran, seperti siang hari ini.

"Lisa."

Tanpa suara Rose berhasil membuka pintu ruangan Lisa dan memperlihatkan sebagian tubuhnya dari celah pintu. Ia terkekeh begitu melihat wajah terkejut sahabatnya.

"Masuk. Kau ini." Lisa menggerutu dengan tingkah sahabatnya itu.

Rose memilih duduk disofa lalu merebahkan punggungnya disandaran sofa. Melihat adanya beberapa cemilan didalam toples diatas meja, ia kembali bangun dan memakannya dalam diam dan membiarkan Lisa kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Kau datang hanya untuk makan?" tanya Lisa.

Rose mengangguk cepat. Tepat sekali, lagipula ini jam makan siang.

"Aku yakin kau sudah memesan dibawah" ujar Lisa dengan tatapan menyelidik. Rose membalas dengan cengiran khasnya.

Lisa menyingkirkan tumpukan kertas dari hadapannya dan menutup laptopnya. Lalu beranjak mendekati Rose yang masih memakan cemilannya sembari memeluk toples dan mengangkat kedua kakinya keatas sofa, terlihat begitu santai.

"Jadi, bagaimana kabarmu setelah ditinggal istri?" tanya Rose mengejek.

Sudah tiga bulan setelah kepergian Jennie ke Paris dan meninggalkan Lisa di Seoul. Selama tiga bulan juga, Lisa memiliki hobi baru, yaitu mengganggu Rose juga teman-temannya yang lain. Seringkali ia menelpon teman-temannya hanya untuk meminta mereka menemaninya di apartemen miliknya dan Jennie untuk sekedar mengobrol atau minum sesekali.

Namun tentu saja, Rose yang paling sering datang dan mengunjunginya. Selain karena kasihan dengan sahabatnya, ia juga merasa kesepian.

"Ya,, begitu saja. Bekerja lalu pulang dan tidur" jawab Lisa sembari mengedikkan kedua bahunya.

Tawa Rose menggema kala mendengar penuturan sahabatnya itu.

"Tertawa saja" dengusnya sebal.

Tawa Rose berhenti setelah pintu ruangan Lisa di ketuk dari luar, seorang pelayan datang dengan membawa nampan berisi 2 piring makanan juga 2 gelas minuman berwarna terang.

Rose menatap dengan binar yang cerah pada sang pelayan yang tengah meletakkan masing-masing piring dan gelas kepada pemiliknya. Begitu pelayan pergi, ia segera mengambil piring miliknya dan makan tanpa mempedulikan Lisa yang menatapnya heran.

"Selalu enak" pujinya senang.

"Kau dan makanan memang sulit sekali untuk di pisahkan" ejek Lisa, namun Rose abai.

Lisa mengikuti Rose, mengambil piringnya dan makan dengan tenang. Keduanya tak mengeluarkan suara sedikitpun hingga menyapu bersih makanan masing-masing.

Setelah menandaskan makan siangnya, Lisa mengambil gelasnya dan meneguknya sedikit sembari matanya menatap tingkah Rose yang kini tengah di sibukkan dengan toples makanan ringan yang berada dipelukannya. Lisa menggelengkan kepalanya akan tingkah sang sahabat yang sepertinya sulit sekali menemui kata kenyang.

Teringat akan sesuatu, Lisa beranjak dari duduknya menuju meja kerjanya. Ia mengambil sesuatu dari balik laci meja kerjanya dan kembali mendatangi Rose.

"Pameran lukisan, aku yakin kau akan sangat menyukainya". Lisa menyodorkan satu buah undangan berwarna hitam dengan tulisan berwarna keemasan.

Dengan penasaran Rose mengambilnya, mengamati undangan tersebut dengan seksama. Menarik, undangan tersebut di kemas dengan sangat elegan. Dan Rose menemukan inisial 'KJ' pada salah satu daftar nama pelukis disana. Sangat misterius.

Entangled with The SupermodelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang