23

26.4K 2.7K 268
                                    

Lisa dan Jennie memulai hari mereka seperti biasanya, bekerja kembali. Bahkan di pagi ini, Lisa harus mengantar Jennie terlebih dahulu sebelum pergi ke restorannya. Jennie diminta oleh Sangjoong untuk menggantikannya hadir dalam sebuah rapat penting. Tentu, putri bungsu dari keluarga Kim tersebut dengan sukarela membantu pekerjaan appanya.

Waktu tempuh dari rumah menuju kantor kali ini terbilang cukup lama, karena jalanan lalu lintas yang sangat ramai di pagi ini. Memaksa keduanya untuk lebih lama berada di dalam mobil.

"Sayang"panggil Lisa, memecah kesunyian.

Jennie hanya berdehem dan menolehkan kepalanya sedikit pada Lisa.

"Hmm, tentang honeymoon, bagaimana menurutmu?"tanya Lisa hati-hati, takut Jennie marah padanya.

Terdengar helaan napas dari Jennie membuat Lisa gelisah tak karuan. "Sejujurnya aku ingin melakukannya bersamamu. Tapi bisakah kita pergi nanti saja, karena aku dan kau baru memulai bekerja kembali. Bukannya banyak pekerjaan kita yang sudah tertunda?"ujar Jennie menatap mata Lisa dalam.

Lisa tersenyum kecil mendengar jawaban Jennie, hatinya merasa lega. Ia pikir Jennie akan menolak ide ini mentah-mentah.

"Ya aku tak masalah, kapanpun itu"balas Lisa yang segera diangguki oleh Jennie.

Setelah beberapa puluh menit menempuh padatnya jalanan ibu kota, akhirnya mobil yang Lisa kendarai tiba di lobi kantor. Keadaan di sekitar tampak sepi mengingat sudah masuk jam kantor.

"Lisa, apa kau bisa menjemputku sepulang kantor nanti?"tanya Jennie.

"Tentu bisa sayang"jawab Lisa.

"Baiklah, terimakasih untuk tumpangannya. Aku akan turun"pamit Jennie.

Sebelum Jennie sempat membuka pintu, tangannya lebih dulu di tahan oleh Lisa. Terpaksa Jennie membalikkan tubuhnya kembali untuk menghadap pada Lisa.

"Aku tak membutuhkan terimakasih dalam bentuk ucapan"ujar Lisa dengan nada serius.

Jennie memicingkan matanya mulai curiga. "satu kecupan untukku dan aku akan melepaskanmu bekerja"lanjut Lisa.

"Jangan bermain-main, Lisa. Aku bisa telat"peringat Jennie.

"Terserah padamu. Itu artinya kau tetap memilih berada di mobil bersamaku"ujar Lisa.

Jennie berdecak kesal. Disaat penting seperti ini Lisa malah bertingkah kekanakan. Beberapa kali Jennie melirik pada Lisa yang sama sekali tak terlihat merasa bersalah pada apa yang ia lakukan.

Waktu yang terus berjalan memaksa Jennie untuk segera mengambil tindakan, atau ia akan terlambat untuk hadir dalam rapat penting tersebut. Segera Jennie mendekat pada Lisa dan memberikan satu kecupan di pipi Lisa.

"Aku tidak ingin di pipi"rengeknya manja.

Jennie mendelik tajam. "Aku sudah menurutimu karena kau hanya bilang satu kecupan"balas Jennie.

"Tapi aku tidak ingin kecupan di pipi. Jika itu di pipi, kau bisa melakukannya pada siapapun, pada Jisoo unnie, Irene unnie, Rose bahkan Taehyung oppa dan Jin oppa. Sedangkan kita adalah pasangan yang sudah menik-".

Bosan mendengar rentetan kalimat Lisa yang isinya hanya rengekan, secepat mungkin Jennie mendaratkan bibirnya pada bibir Lisa demi membungkam segala kata yang akan Lisa lontarkan.

"Sudah. Sekarang biarkan aku pergi"ujar Jennie.

Dengan senyuman yang mengembang Lisa membuka seatbelt nya lalu turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Jennie.

Entangled with The SupermodelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang