•tiga🦌🦌🦌

826 59 22
                                    

Lanjut~

🦌🦌🦌

"Ah!," Hyura berteriak kecil lalu terduduk di tanah, dia tak tahu harus melakukan apa, dia meraba raba sekeliling nya dengan tangan yang sangat gemetaran.

'Dor!'

'Dor!'

'Dor!'

Setelah heeseung dan Jake mengetahui arah tembakan itu, mereka langsung melakukan penyerangan balasan Yaitu menembak semua orang yang hendak menembaki mereka.

Mungkin Gordon telah sial, atau mungkin dia terlalu meremehkan seorang Lee heeseung.

Jika hanya dengan jebakan kecil dan murahan seperti ini tidak akan mungkin akan melenyapkan monster seperti heeseung juga jake yang terkenal tidak pernah meleset dalam tembakannya.

Hanya dalam beberapa menit, musuh mereka yang berjumlah 20 orang tergeletak tak bernyawa keseluruhan.

"Urus mereka!" Perintah heeseung kepada jake yang juga menyimpan senjata sama seperti dirinya.

"Baik bos,"seru Jake menyanggupi.

Hyura yang masih meraba raba tanah yang ia duduki menangis tersedu sedu, dia ketakutan sekali dan bingung, apa yang harus ia lakukan dan kemana ia harus bersembunyi karena ia belum bisa melihat dengan jelas.

Dia kesulitan untuk berjalan dengan benar dan menentukan arah.

"Si tua Bangka itu bahkan ingin membunuh anaknya sendiri, Menjijikkan!" Geram heeseung menghampiri hyura dan bersimpuh duduk hendak meraih tangan hyura.

Tetapi sebelum heeseung meraih tangan hyura, terlebih dahulu menemukan tangannya dan segera meraihnya.

Mata hyura segera melebar dan ia menengadahkan wajahnya. Wajahnya yang putih pucat dan begitu cantik namun menyedihkan, dan bola matanya tidak fokus karena tidak bisa melihat dengan jelas

"Tu_tuan, aku takut, tolong jangan tinggalkan aku sendirian di sini"

"Tolong jangan mengurung aku disini, aku akan melakukan apa pun tuan, aku bahkan tidak akan berani meminta apapun lagi, aku akan bersikap seolah aku tidak ada,"

"Hanya saja biarkan aku tinggal bersama mu, jika menurut mu aku terkutuk dan semua kekacauan ini terjadi oleh karena aku tolong maafkan aku, aku akan bisa tinggal dibelakang rumahmu, atau di ruangan sisa, dimanapun, yang penting jangan tinggalkan aku sendirian, aku takut..."

Tangisannya yang begitu memilukan dan suara nya yang gemetaran, heeseung sampai terkejut sekali, dia bahkan tidak mengetahui apa yang ia rasakan.

Entah rasa sakit apa yang ia rasakan saat mendengar tangisan dan derita wanita cantik ini.

"Apakah kau tidak merasakan rasa sakit di kakimu? Kenapa kau merengek hanya untuk bisa tinggal di rumah ku dan tidak merengek karena lukamu?"Heeseung bertanya dengan nada yang sinis.

"Tuan, aku hidup di dalam kegelapan selama ini, aku telah mendapatkan banyak luka sebelum nya, ini tidak sakit sama sekali, aku pasti akan sembuh dengan sendirinya, tuan tidak perlu repot repot melakukan apapun, jadi.. " Belum sempat hyura mengatakan apapun Heeseung langsung menarik tangan hyura dan menggendong nya masuk kedalam mobil.

"Cepat menuju rumah sakit!" Perintahnya kepada salah satu anggota nya yang juga membantu Jake membereskan kerusakan yang baru saja terjadi.

🦌🦌🦌

Tubuhnya begitu kurus, bahasa tubuhnya yang kaku saat digenggam menunjukkan jika wanita yang ia genggam ini menunjukkan rasa takut disekitar orang.

Heeseung menatap ke sisinya di mana hyura bahkan tak merintih dan menangis karena kakinya. Air matanya berhenti, kedua jari tangan mungilnya ia remas dan main kan satu sama lain seolah sedang menghawatirkan sesuatu.

pengantin seorang mafia|| Lee Heeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang