•sembilan🦌🦌🦌

663 64 21
                                    

"Tu.. tuan, jika tuan mau memukul aku tidak apa. Aku tahu pekerjaan ku belum selesai jadi aku pantas mendapatkan hukuman. Tapi... tapi aku mohon tolong jangan pukul wajah ku, atau mengurungku di ruangan gelap. Aku bersalah karena tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik, jadi...."

Suaranya bergetar ketakutan, air matanya sudah berurai dengan hebat, tangannya yang kelihatan menutupi wajahnya terlihat bergetar sekali.

"Memukul?"

Untuk sesaat heeseung merasa bingung. Ia bingung mengapa hyura mengira jika dia akan dipukul,

'syuu....'

Angin berhembus semakin kuat. Angin dingin itu seolah bisa menembus baju yang mereka kenakan. Sedangkan di sisi lain wanita itu tetap bergetar ketakutan dan menangis dengan suara yang ditahan.

"Aku pasti sudah gila!, wanita ini membuat aku gila.." geram heeseung tanpa aba aba langsung menarik tangan hyura,

Lalu tanpa hyura sadari, tubuhnya segera di gendong dalam pangkuan heeseung tanpa mengatakan sepatah kata pun. Heeseung dengan diam dan wajah mengerikannya menggendong hyura memasuki mansion.

"Tu.. tuan" Dalam kebingungan nya hyura hendak mencoba bertanya pada heeseung.

Akan tetapi..,

"Diam!" suara yang ketus dan terdengar dingin itu segera membuat hyura terdiam dan membiarkan tubuhnya di gendong oleh suaminya.

Sepanjang perjalanan setiap pelayan yang melihat tuan mereka menggendong hyura menunjukkan ekspresi ketakutan setengah mati. Mata mereka melebar dan wajah mereka berangsur pucat.

"Habislah kita!, Wanita itu digendong oleh tuan"

"Siapa yang saat lalu mengatakan wanita itu tidak penting bagi tuan?, Kali ini matilah kita semua!"

Para pelayan yang melihat tatapan mengerikan heeseung yang melewati mereka segera tersungkur dan ketakutan.

Sedangkan pelayan yang memang menjadi dalang dari semuanya sudah pucat pasi, dia tahu heeseung sangat mengerikan.

"Aku harus melarikan diri, jika tidak tuan heeseung pasti akan membunuhku!" Gumam pelayan itu dengan geram,

"Juga, sejak kapan tuan heeseung kelihatan begitu peduli dengan orang lain?, sebenarnya siapa gadis itu?" gumam Pelayan itu lagi sembari perlahan lahan meninggalkan rekan rekan nya.

Dia menyelinap hendak melarikan diri dalam diam,

🦌🦌🦌

Di kamar pribadi heeseung,

'bruk'

Heeseung langsung meletakkan hyura duduk di pinggiran ranjangnya. Hyura masih terdiam membisu, dia terlalu takut untuk membuka mulutnya lagi.

Hanya satu yang paling ia takuti sekarang ini. Ia hanya takut tidak dibutuhkan lagi dan akan dilemparkan kedalam kegelapan.

Setelah meletakkan hyura di pinggiran ranjangnya, heeseung melangkah mengambil obat obatan p3k yang selalu di siapkan Sandy untuk nya.

Masih dengan wajah yang kelihatan kesal sekali, heeseung mulai duduk di hadapan hyura dan menarik kaki hyura sampai berada di pahanya.

"Apa yang harus aku lakukan, tidak sopan jika kakiku berada di atasnya, aku terlalu takut untuk mengajaknya berbicara. Lihatlah tatapannya itu. Huhuhu... Itu menyeramkan. Tuan kelihatan marah sekali"

"Akulah yang tidak berguna disini, tuan sudah memberikan aku tugas tapi aku tak bisa melakukannya dengan benar" hyura hanya berani bergumam dalam dirinya sendiri.

pengantin seorang mafia|| Lee Heeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang