•delapan 🦌🦌🦌

584 63 21
                                    


🦌🦌🦌

Di mobil,

Heeseung langsung memejamkan matanya saat duduk di kursi mobil. Ia bersandar dan menghela nafas panjang,

Disaat mobil melaju menuju ke mansion nya, kepalanya tiba tiba di penuhi rasa penasaran atas wanita itu.

"Bagaimana kabar nya ya?, Apakah lukanya sudah sembuh?, Apakah dia sudah bisa melihat dengan benar?" Pertanyaan aneh itu muncul di kepalanya, secara tidak sadar membuat dia keheranan sendiri

"Apa yang sedang kupikirkan!?, Masa bodoh dengan dia, dia sudah sembuh atau tidak, itu bukan urusanku!" Ketusnya lagi berbicara dengan dirinya sendiri.

Hanya dengan memakan waktu beberapa saat, heeseung akhirnya sampai di kediamannya

Saat heeseung melangkahkan kaki memasuki mansion, semua pelayan seketika terkejut setengah mati dan jantung mereka seakan mau copot

"Bagaimana ini?"

"Bagaimana ini?"

"Tuan heeseung sudah kembali?"

"Jika dia melihat haewon dalam keadaaan yang menghawatirkan seperti itu, maka mampus lah kita!"

"Tenang saja, bahkan tuan pasti tidak akan tahu jika wanita itu ada disini atau tidak, dia tidak akan menghiraukan nya. Tenang saja dan bersikap senatural mungkin!" Para pelayan itu langsung berbisik bisik panik saat melihat tuan mereka sampai di mansion.

Seperti biasa, saat heeseung kembali para pelayan akan berjejer rapi dan menunduk hormat untuk menyambut tuan mereka,

Tetapi heeseung sama sekali tidak pernah peduli, yang ia inginkan hanyalah membaringkan tubuhnya di ranjang yang luas dan mengistirahatkan tubuh nya yang kelelahan.

ia melangkah dengan cepat menuju kamar pribadinya. Ia melepaskan jasnya, dan seperti biasa, hal yang ia lakukan setelah sampai di kamar pribadinya adalah membuka pintu balkon, agar udara segar masuk ke kamar dan pemandangan spektakuler malam hari bisa terlihat dari kamarnya.

Ceklek

Pintu kaca akhirnya terbuka. Heeseung suka udara segar. Ia memejamkan matanya secara perlahan, ia menikmati waktu sendirian seperti ini sampai saat matanya menangkap sesuatu di area bawah mansion.

Di taman belakang luas, seseorang dengan tubuh kurus nya sedang berjinjit menjemur banyak sekali kain seprei bewarna putih.

Heeseung membeku sesaat, ia mengedipkan matanya dan saat ia memastikan apa yang ia lihat. dengan cepat ia mengepalkan tangannya kuat sekali dan kemarahan di dadanya seakan menggila.

"Apa yang dilakukan gadis bodoh itu di tengah malam seperti ini?!"

"Menjemur kain seperti pembantu!!"

"Jangan bilang... "

Sembari melangkah dengan lantang, Ia mengepalkan tangannya. Matanya langsung menatap tajam ke arah semua pelayan yang ia lewati.

Langkahnya yang panjang dan cepat, membuatnya dengan segera sampai ke lantai bawah dan halaman belakang mansion,

🦌🦌🦌

Di bagian belakang mansion heeseung,

Helaian kain dingin bewarna putih bersih menyentuh luka luka di tangannya yang belum kering,

Rasanya sedikit perih,

Tubuhnya juga sudah kelelahan sekali, kakinya yang sebelumnya terluka juga belum sepenuhnya sembuh. Nafasnya sedikit terengah-engah karena ia harus berjinjit menjemur kain itu seorang diri.

pengantin seorang mafia|| Lee Heeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang