Enyah biarlah punah.
Daku yang pernah menjadi budak asmaramu, tuan.
Daku yang pernah meminta mu agar tidak meninggalkan ku.
Daku yang pernah memohon amat agar kau tetap di sampingku.Namun semua berubah dalam sekejap.
Tika atma mu menjelma dewa kematian.
Memporak porandakan buana asmara kita.Sejak saat itu, daku terbunuh
Jasadku tak terkubur di tanah
Melainkan di dasar jurang trauma
Roh ku bersumpah akan menjelma samsara.Samsara ku yang tidak akan kau kenali
Samsara ku yang tidak lagi mengabdi
Samsara ku yang tidak dapat di sakitiSamsara ku tak lagi mengenal lara.
Samsara ku menjelma selaksa Harsa.
12-8-22
Deira Hime
KAMU SEDANG MEMBACA
Nalar Gaduh ✓
PuisiJujur saja aku muak menuliskan aksara yang tak berujung. Setiap kali aksara ini terangkai, setiap itu pula ada darah yang menetes; tak akan bisa dilihat oleh siapapun. Tapi harus kemana lagi aku tuangkan, darah Atma yang kerap kali mengalir deras sa...