Selamat Membaca <3
.
.
.
Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun itu tengah mengutak-atik komputernya. cahaya komputer tersebut menyoroti kamar gelap yang dipenuhi dengan poster musisi-musisi terkenal didindingnya. jari-jemarinya menekan keyboard hitam itu bergantian. perhatiannya tak lepas dari layar yang tengah menampilkan pencaharian internet. kini tangan itu beralih memegang mouse putih dan digerakkan kesana kemari.
Iya, dia adalah Taehyun.
Tidak seperti yang lainnya yang bisa dikatakan tidak terlalu memperdulikan keganjalan dari mimpi itu, Taehyun sedari hari pertama sudah mencari dan mendalami apa yang terjadi pada dirinya. ia bahkan rajin konsultasi kedokter dan psikolog sehingga ia tidak terlalu khawatir. namun, rasa penasaran masih saja memenuhi kepalanya. ia dengan mandiri mempelajari semua hal yang mendekati ciri-ciri tersebut.
"Taehyun~ sarapan sudah dimeja~" suara perempuan dibalik pintu kayu yang tak lain ialah ibunya, Bu Lia.
"ya Bunda!"
Diantara mereka, hanya Taehyun yang memanggil ibunya dengan sebutan 'bunda'. berbeda dengan Yeonjun, Soobin, Beomgyu, Hueningkai, dan Selena yang memanggil ibu dengan sebutan 'eomma'. Setelah mendengar panggilan itu, ia segera turun kebawah untuk sarapan. ada ayah, kakak, dan ibunya sudah menunggu dibawah. ditariknya kursi makan untuk duduk disebelah kakaknya.
"kemarin ulangan kan? gimana nilainya?" tanya kakak Taehyun.
"bagus kok" singkatnya.
"Bunda dengar anak bu Yuri dapat 98 untuk ulangannya. siapa ya namanya? Bunda lupa... Seulgi? Supri? Serina? aih pokoknya begitu deh namanya."
"Kenapa harus dibandingin sama dia? aku juga dapat 98 tapi ga pamer" ketus Taehyun.
"bukan pamer... bunda yang nanya sama ibunya. itu artinya kalian pinter dong~ "
Ayahnya yang menyadari wajah kecut Taehyun segera membelanya. "tapi ya jangan dibandingin lah bun, setiap anak itu kan ada bakat masing-masing. Taehyun itu pinter dengan caranya sendiri"
"YA OF COURSE DAD" ucap Taehyun lantang sambil saling menyatukan tinju mereka.
"oh~ anak ayah... padahal bunda niatnya bilang begitu supaya kamu beri tahu nilai ulanganmu. kan biasanya kamu ga pernah beri tahu kita. tapi ya udah deh," jelas bu Lia merajuk.
"ahaha engga bunda. Taehyun bercanda~" Ia bangkit dari duduk dan berjalan kearah bangku ibunya. ia memeluk sang ibu dari belakang sambil memberi kecupan dipipi kanan.
"Ambilin bunda strawberry dikulkas gih, biar ngambeknya hilang" sahut kakak tertawa disusul wajah kesal dari Taehyun. Ia segera berjalan kedapur dan membuka benda besar berwarna hitam itu. Belum sempat tangannya meraih buah, tiba-tiba ia merasakan serangan menusuk dari dadanya. jantungnya berdegup kencang.
Braakkk
"Tae?" panggil ibu setelah mendengar suara benda terjatuh dari dapur. Ayah perlahan bangkit dan memeriksa kedapur. begitu terkejutnya ia setelah melihat putranya terbaring tak sadarkan diri dilantai dengan beberapa barang dari kulkas yang ikut terjatuh berserakan. Ayah segera memanggil ibu dan kakaknya yang tak lama setelah itu ambulanpun datang.

KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND YOU | TXT
FantasyEternally, Terjebak dalam mimpi ini membuatku harus mengatur hidup dalam dua dunia. Bertemu dengan kelima laki-laki yang bernasib sama denganku mendorong kami untuk berjuang. Mimpi ini memaksaku untuk bertahan dalam ketegangan dan kepanikan. || *pe...