21. Mengunjungi

54 7 3
                                        

Selamat membaca <3

.

.

.


Kami berdiri didepan sebuah rumah berpintu kayu dengan nuansa klasik. tangan beomgyu hendak menekan bel, namun terhenti karenaku.

"Kamu yakin ini rumahnya?" Tanyaku memastikan

"Sebelum kamu datang kemimpi itu, kami sudah terlebih dahulu bercerita tentang kehidupan kami. Bahkan kami berbagi cerita dimana kami tinggal"

"Owh begitu. ingatanmu bagus" pujiku datar. Beomgyu kembali menekan bel berwarna putih itu, namun ia tidak mendapat jawaban untuk kedua kalinya.


"Kalau sampai kita salah rumah. Kau yang akan tanggung jawab Choi Beomgyu"

"Nye nye nye, iya!" 


Clak,

Pintu terbuka. Seorang perempuan mengintip dari balik pintu.

"Cari siapa ya?" Tanyanya dengan suara lembut.

Aku terkejut dan spontan menjawab perempuan itu dengan sopan, "Eumm, maaf sebelumnya. Kami sedang mencari rumah teman kami--"

"Siapa?" Tanya salah satu dari dua orang lelaki yang ikut keluar dibalik perempuan itu.




Aku dan Beomgyu terdiam melihat wajah mereka. begitupun kedua lelaki itu ketika melihat siapa yang mendatanginya.



"KAI-YAA!!! SOOBIN-HYUNGG!!!"



serempak kami teriak sambil saling memeluk seperti teletubies. "Aku kira kalian menghilang! Aku kira aku ga akan bertemu kalian lagi!" Seru huening dengan mata berkaca-kaca.

"Aku kira aku mati. Aku paling mengingat rumahnya huening, Makanya aku kesini!!" Seru soobin tidak mau kalah

"Hey!! Kau paling ingat rumah huening!?" Tanya beomgyu pada soobin.

"iya!"

"Hey!! Kau juga, aku jugaa!!!"

"Kyaaa!!!" 

Mereka kembali berpelukan karena sama-sama mengingat rumah hueningkai. aku dan hueningkai hanya bisa menggeleng melihat tingkah keduanya. netraku menangkap tatapan soobin yang masih memeluk beomgyu. ia tersenyum tipis. beomgyu tiba-tiba melepas pelukannya,

"Hey, soobin hyung. Aku merindukan yeonjun hyung..." 

perkataan beomgyu membuat kami kembali merasa berduka."Hyung juga beomgyu-ya... tapi hyung bersyukur masih bisa berjumpa kalian" soobin mengelus kepala beomgyu dan hueningkai bergantian.



Aku sangat bersyukur bisa melihat wajah mereka lagi..


Aku sangat berharap kita berkumpul lagi..


Walaupun... tetap saja terasa ada yang kurang...


.

BEHIND YOU | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang