09. Kepercayaan

45 6 0
                                        

Selamat membaca <33

.

.

.

__________________________________________

"cobalah menjadi orang yang baik padanya. Dan jangan membuat kita terlihat seperti monster anna!" anna terkejut mendengar perkataan yeonjun. "...maka dengan itu dia akan nyaman denganmu anna." sambungnya pelan.


keduanya terdiam diruangan itu.

.

.

.

Beomgyu mendengar keributan dari kamar selena. Ia berdiri dipintu terkejut, disusul dengan soobin dan taehyun yang ikut melihat. Selena menggenggam kuat jantungnya. Ia terus menangis dan merintih kesakitan. keringat dingin membasahi dahinya. 

Namun, 

tiba-tiba saja ia berhenti meringis dan menangis dengan air mata sudah membanjiri pipinya. walau masih terisak, perlahan ia melepaskan genggaman itu dan melihat kearah hueningkai.

"sakitnya... sudah menghilang. tadi aku hampir mati..." lirihnya.

"syukurlah selena, kau tidak apa-apa" 

kai menepuk bahu selena pelan. Mereka yang berdiri dipintu segera mendekat dan duduk disebelah selena. Anna muncul dari balik pintu. ia masuk dan dengan cepat menarik tangan selena, membawanya entah kemana tanpa mempedulikan kondisinya. Didepan pintu, mereka berpapasan dengan yeonjun yang hendak masuk kekamar selena.

"kemana mereka?" tanya yeonjun.

"kurasa Anna ingin bicara empat mata dengannya" jawab soobin yang duduk dikasur dengan yang lain.

"gak heran kenapa segitunya anna takut kehilangan dia" -taehyun-

"jelas karena dialah satu-satunya harapan kita keluar dari mimpi buruk ini" -hueningkai-

"tapi dia ga pantas perlakuin selena kaya gitu. Dia tahu selena perempuan. Seharusnya perempuan mengerti sesama perempuan. Heran deh" yeonjun merasa kesal.

"karena hyung bukan perempuan, makanya hyung gak ngerti kenapa anna ngelakuin itu ke dia" sahut beomgyu.


###


Anna menariknya ke balkon.

"kau mau buat aku marah hah?" kesal anna seraya menangis "kau satu-satunya harapanku dan seharusnya kau sadar!" Anna memukul bahu selena.

"..." selena hanya terdiam. Dia menahan tangis sambil menunduk.

"tolonglah kami sebentar saja selenaa, aku muak disiniii.." 

Anna menangis sejadi-jadinya dan terduduk dilantai balkon sambil berlutut didepan selena. Sangat berbeda dari anna yang sebelumnya. Seperti biasanya dia selalu tegas, tetapi malam ini justru sebaliknya. selena satu-satunya harapan anna. bertahun-tahun ia menghadapi mimpi ini, ia hampir saja kehilangan kesempatan emasnya. 

Selena ikut terisak, "anna.. kau tahu... aku hanya panik mengalami ini"

"....."

"mohon jangan lakuin itu lagi padaku.. rasanya mau mati..." selena kembali memegang dadanya mengingat rasa sakit yang menimpanya tadi.

"maaf, aku hanya takut kau menghilang dan semuanya.... semuanya tak bisa selamat. butuh berapa tahun lagi sampai aku harus menemukan orang seperti kita hm?"

BEHIND YOU | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang