01. Bertemu

203 11 3
                                        

-  Mereka tidak akan membunuhku kan? -


Selena POV

Pepohonan gelap seakan mengelilingi diriku yang mungil. Hanya ada cahaya bulan yang membantuku melihat jalan sehingga aku bisa melangkah. Tunggu, kenapa aku bisa berada disini? Bukannya tadi aku di kamar bersama Eomma yang sedang membaca dongeng untukku? Iya! Pasti ini mimpi. Aku harus terbangun agar mimpi buruk ini tidak terjadi lagi.

*Eomma: Ibu

Baru saja ingin meninggalkan tempat itu, tiba-tiba kilat menerangi satu kastil tua yang tidak terlalu jauh dari tempatku berdiri.

"Woaahh besar banget tempat itu," decakku kagum. "nggak! Ini bukan waktunya untuk penasaran dengan tempat yang bahkan tidak aku ketahui." 

         Aku berbalik dan menuju jalan pulang. Namun, tiba-tiba sesosok bayangan hitam besar seperti mengawasiku dibalik pepohonan gelap. Jujur, aku sangat ketakutan. Mau tidak mau aku harus lari untuk bersembunyi dan tempat itu tak lain adalah kastil tua yang aku bicarakan tadi. 

Srakk.. srakk.. 

Aku berlari pelan diatas dedaunan kering yang berada dihalaman castil itu. Sialnya, baru saja ingin bersembunyi, aku malah terjatuh kedalam lubang raksasa yang berada tepat dibawah kakiku.




"HUAAAAHHH!!"



.

.

.

Eomma masuk dan membanting pintu dengan kuat.

"Ya Tuhan..., anak ini benar-benar bikin jantungan, SELENA!! BANGUNN!! " Ia berteriak sambil melempar bantal kekepalaku. Aku tersadar, terdiam, dan melihat kearahnya. "Kau ini ya, kapan sih sembuhnya!" keluh Eomma yang sedih melihat kondisiku. "lihat jam berapa ini? Mau telat hah!? Cepat mandi!"

"Akhh iya maaf ma!" panikku langsung berlari keluar.

Seperti yang kalian ketahui. Mimpi buruk itu terus-terusan datang padaku tiga tahun terakhir. Dan anehnya, jalan cerita mimpi itu sama sekali tidak berubah. Aku terus-terusan berada di dalam hutan dengan makhluk gelap mengejarku. Sudahku usahakan untuk tidak berlari ketika bayangan gelap itu datang. Tapi nyatanya, aku tidak bisa! Hal ini membuat aku malas untuk tidur dan bermimpi. Setiap kali aku terbangun, jantungku berdegup kencang dan terasa sakit. aku merasa sangat tersiksa. 

Apa ini suatu pertanda?   





###

                 Di ruang makan yang sederhana, meja persegi panjang ditengah, dan empat kursi disetiap sisi meja, Selena dan keluarganya sarapan. Ayahnya seorang pekerja kantor, sedangkan ibunya menjual churros ditoko kecil. Tidak lupa, Sunoo. Adik laki-laki selena yang duduk dibangku 3 SMP berbeda 2 tahun darinya.     

     

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BEHIND YOU | TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang