Part Four

107 19 0
                                    

KISAH DUA BERSAUDARA

Saat itu, Markuel dan Marpheus masih sangat muda. Markuel berusia 20 tahun. Sedangkan Marpheus berusia 17 tahun.

"Hey, Markuel, bukankan Sir Leonard melarang kita melewati perbatasan?"

Keduanya suka sekali berkuda. Mereka bahkan sudah mengelilingi setiap sudut  wilayah selatan.

"Ayolah, Marpheus, bukankah peraturan itu ada untuk dilanggar?"

Mungkin karena mereka masih muda, jiwa petualang keduanya masih membara, sehingga mereka berpikir untuk mencari tantangan baru dengan melihat dunia di luar perbatasan.

Saat itu, jelas sekali bahwa Marpheus nampak ragu. Meskipun dia sering sekali merasa penasaran dengan dunia di luar perbatasan. Namun, saat ini perang antara wilayah sedang memanas, sehingga mereka harus sangat berhati-hati. Akan tetapi ...

"Ayolah, Marpheus, ada aku bersamamu."

Ya, Marpheus sangat memercayai sang kakak, dan mengandalkannya. Oleh karena itu, hari itu merekapun melanggar peraturan Sir Leonard, pemimpin pasukan kerajaan yang tentunya lebih mengetahui dunia diluar perbatasan daripada kedua bersaudara yang semenjak lahir lebih banyak menghabiskan waktu di dalam zona aman kerajaan.

Namun, siapa sangka bahwa hari di mana mereka melanggar peraturan itu akan menjadi hari di mana mereka mengalami hal buruk yang membuat mereka terjerembab pada permusuhan dan penyesalan seumur hidup. Hari itu, kecerobohan Markuel membuat mereka tak sengaja memasuki wilayah Barat, di mana gencatan senjata antara wilayah barat dan timur terjadi. Kala itu, Markuel bisa saja mati dengan kepala terpotong jika seandainya Marpheus tak menghadang prajurit yang menyerang mereka. Meskipun hunusan pedang itu tak mengenai bagian vital Marpheus yang berusaha melindungi sang kakak tapi, pedang itu berhasil membuat luka besar di wajah Marpheus. Dan saat kembali ke kerajaan, alih-alih masyarakat mensyukuri kepulangan keduanya, mereka hanya mensyukuri kepulangan Markuel, sang pewaris takhta. Sedangkan Marpheus?

"Kalian sudah dengar, katanya pangeran Marpheus sengaja membawa pangeran Markuel ke luar perbatasan."

"Gila, kupikir dia menyayangi kakaknya tapi, ternyata dia memiliki niat sebusuk itu."

"Perebutan takhta memang menakutkan. Tapi, meskipun begitu bukankah keterlaluan dia sampai berniat mencelakakan kakaknya di luar perbatasan?"

"Wajahnya menjadi seperti itu, itu pasti balasan karena niat buruknya."

"Bagaimana bisa ada orang seburuk itu?"

Beberapa pihak baik dari kalangan bangsawan maupun rakyat biasa, semua orang mulai menuding Marpheus dengan hal yang tak berdasar.

Bahkan sang Raja ikut curiga.

The Ugly Prince and Lady RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang