Rose Fragrant, putri bungsu dari keluarga bangsawan terhormat dan terpandang tiba-tiba menjadi bahan cemoohan bangsawan lainnya karena cintanya pada seorang putra Baronet yang ternyata hanya mempermainkannya. Tak kuasa melihat keluarganya terkena da...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lagi? Apa tuan dan nona baik-baik saja?" Lucas menjadi sangat khawatir usai mendengar cerita Marpheus bahwa lagi-lagi ada penyusup yang hampir mencelakai Rose.
"Ya, semuanya baik-baik saja tapi, yang paling penting adalah kita harus menemukannya agar dapat mengetahui siapa yang memerintahkannya."
"Baiklah, tuan, saya mengerti, saya akan memersiapkan pasukan untuk menyelisir mansion dan wilayah sekitar."
"Kupercayakan padamu, Lucas."
Lucas berlalu. Sedangkan Liam kini memandang penuh tanya. "Apa maksudnya? Ini bukan kali pertama terjadi?"
"Sebelumnya Lady sudah pernah terluka karena ulah penyusup itu."
"Lalu sekarang kau meninggalkan Lady sendirian?! Yang benar saja!"
"Kau pikir aku gila? Aku meminta penjaga untuk menjaga disekitar kamar kami."
Liam menghela napas panjang. "Marpheus, aku tidak bermaksud meremehkan para penjagamu tapi, di mansion ini kau adalah yang paling kuat. Jadi, alih-alih para penjaga, kenapa bukan kau saja yang menjaga Lady?"
"... itu ... apa harusnya begitu?"
"Kau pikir apa yang akan Lady pikirkan saat pria yang baru dinikahinya pergi berburu penyusup alih-alih berada bersamanya dan menjaganya?"
Marpheus terdiam. Untuk urusan invasi dan medan perang tentu Marpheus adalah ahlinya tapi, dalam hal kehidupan sosial, tentu Liam yang paling tahu. Apa Lady Rose akan berpikir yang macam-macam tentang diriku? Tapi entah apapun yang Lady pikirkan ...
"Sekarang kau kembalilah ke kamarmu. Aku akan mengawasi semuanya di sini, dan memberitahumu apabila ada kabar dari Lucas."
Menangkap penyusup yang mengancam keselamatan Lady adalah yang paling penting. "Aku tidak bisa kembali. Setidaknya aku harus menangkap penyusup itu agar aku memiliki muka dihadapan Lady."
Liam terdiam barang sejenak. "Kalau begitu ... biarkan aku membantu. Aku ... akan ikut menjaga Lady."
Sedangkan di sisi lain. Rose terus bertanya kepada penjaga tentang situasi di mansion. Namun, para penjaga yang tak beranjak dari tempatnya karena titah Marpheus, tentu tak tahu apapun selain menunggu.
Kuharap dia baik-baik saja.
"Lady."
Suara itu mengalihkan pandangan Rose.
Liam Cederic. Kenapa dia bisa ada di sini?
"Marpheus memintaku untuk menjaga anda, Lady." Liam berkata seolah dia bisa membaca pikiran Rose. Namun, ketahuilah dia dapat melakukannya lantaran dia terbiasa mengamati orang-orang disekitarnya.
"Saya rasa sudah cukup banyak orang yang menjaga saya, jadi Duke muda bisa kembali melanjutkan pekerjaan anda yang tertunda karena menemui saya." Tukas Rose. Entah mau dipaksakan seperti apapun, Rose tetap merasa tak nyaman berada disekitar Liam. Dia memiliki intuisi tak menyenangkan terhadap Duke muda keluarga Cederic itu.