Part One

240 22 0
                                    

TERSADAR DARI CINTA BUTA

Aku pernah begitu mencintai Aaron, bahkan rela melakukan apapun baginya termasuk hal yang merendahkan kehormatan keluargaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pernah begitu mencintai Aaron, bahkan rela melakukan apapun baginya termasuk hal yang merendahkan kehormatan keluargaku. Namun, kini aku akan menghentikannya, cinta bodohku itu. Toh Aaron bukanlah orang yang benar-benar pantas dicintai. Kakakku Edelwis dan Orchid, setelah aku mencoreng kehormatan keluargaku demi Aaron, aku sadar bahwa kedua kakakku adalah orang yang lebih pantas untuk aku cintai di dunia ini. Oleh karena itu, kini dan di masa depan, aku hanya akan mencintai dan menyayangi mereka. Akan tetapi, ketika tekadku sudah begitu, Aaron justru berjalan mendekat padaku.

"Nona Rose, tuan Aaron mengirimkan hadiah."

"Sweeney, kurasa aku tidak harus terus mengulang perkataanku, 'kan?"

"... tapi, nona, hadiah yang tuan Aaron kirimkan kali ini adalah sebuah permata langka yang—"

"Sepertinya memang aku harus mengulang perkataanku, ya? Kembalikan semuanya, apapun yang Aaron kirimkan, surat maupun hadiah, kembalikan kepadanya, dan kirimkan juga balasan agar beliau tidak lagi mengirimkan apapun ke kediaman Fragrant."

"... baik, nona."

Aku tidak tahu apa alasan pastinya tapi, aku menerka bahwa sikap Aaron yang berlagak peduli padaku saat ini setelah memerlakukanku seenaknya adalah bentuk dari kekesalannya. Dia pasti merasa kesal dan terhina karena wanita yang selalu mengikutinya seperti anjing, kini berpaling darinya. Ya, itu bisa saja, karena Aaron adalah orang angkuh dan gila hormat.

"Oh, tunggu. Bagaimana dengan kakak-kakakku? Apa ada kabar dari mereka?"

"Nona Edelwis memang mengirimkan surat, saya sudah meletakkannya di ruang kerja nona bersamaan dengan kiriman tuan muda Aaron. Sedangkan tuan Orchid, beliau menyampaikan melalui utusannya bahwa beliau akan kembali tiga hari dari sekarang."

"Baiklah. Aku akan bersiap-siap terlebih dahulu. Kau, pastikan barang kiriman Aaron sudah tidak ada di ruang kerjaku, paham?"

"Baik, nona."

Cintaku pada Aaron sudah berlangsung sejak umurku 10 tahun, tepatnya 12 tahun lalu ketika keluarganya datang ke kediaman Fragrant untuk berbelasungkawa atas meninggalnya kedua orangtuaku. Orangtuaku meninggal karena kecelakaan dalam perjalanan bisnis mereka. Hari itu menjadi hari yang sangat berat bagiku. Kakakku Edelwis yang masih berusia 15 tahun, serta kakakku Orchid yang berusia 13 tahun, tidak mampu menahan kesedihan tersebut. Mereka menangis tanpa henti dipusara orangtuaku. Padahal guru tata krama pernah berkata bahwa keluarga terpandang seperti kami tidak diperbolehkan menangis seperti itu bahkan saat orang terkasih mereka mati. Oleh karena itu, dengan bodohnya alih-alih menangis seperti kedua kakakku, aku justru mentaati apa yang kupelajari dari guru tata krama keluarga kami yaitu, diam dan tenang. Meskipun sebenarnya hatiku amat hancur. Dalam keadaanku yang seperti itu, Aaron datang bagaikan sebuah selimut hangat dan lembut yang memberikan kenyamanan padaku. Dan seperti sebuah cerita romansa klise, akupun jatuh hati padanya begitu saja.

The Ugly Prince and Lady RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang