Sejak tinggal di apartemen, intensitas pertemuan Vio dan Dias semakin banyak. Kedua manusia itu seakan tak kenal waktu, mereka selalu melakukan hubungan terlarang itu kapanpun. Bahkan Dias tak jarang menginap dan lupa pulang ke rumah, hingga Cleo uring-uringan tak jelas."Gue nggak tau deh, kenapa Bokap gue sibuk banget akhir-akhir ini. Jarang pulang, kalau pulang malam banget dan pergi lagi pagi banget. Nyebelin nggak sih?" keluh Cleo frustasi.
Saat ini mereka sedang ada di kantin kampus, break dari mata kuliah yang baru saja usai. Wajah Cleo pias, Nia menatapnya malas sementara Vio mengalihkan wajah gugup.
Katakanlah ia munafik, ia tidak tega melihat penderitaan Cleo yang tampak merindukan perhatian Ayahnya, tapi di sisi lain, ia tak bisa memungkiri bahwa ia bahagia saat ada Dias bersamanya. Keberadaan pria itu seperti obat, mampu menyembuhkan rasa sepi di hati Vio, juga menghilangkan rasa sakit karna haus kasih sayang.
Vio tak ingin merebut Dias dari Cleo, bagaimanapun ia tau betul bagaimana rasanya diabaikan orang tua, tapi ia juga tak ingin kehilangan pria itu. Entah bagaimana ceritanya, akhir-akhir ini ia mulai tidak tau diri. Kebersamaannya dengan Dias meruntuhkan akal sehatnya. Ia tak bisa menyangkal lagi, meski ia selalu berusaha menolak, tapi hatinya tak bisa berbohong kalau ia menginginkan pria itu.
Berulang kali ia memperingatkan diri. Berulang kali ia menegaskan pada hatinya sendiri, bahwa ia mulai kelewat batas, bahwa perasannya mulai tak terkendali. Tapi... Perasaan itu tak bisa ditepis. Ia menyusup seperti pencuri, masuk tanpa ia sadari sudah berapa banyak ia kehilangan.
Salahkah ia? Karna bukan ia yang meminta ini, Vio sungguh tak pernah menginginkan menaruh hati pada Dias, tapi semua di luar kontrol dirinya.
"Udahlah, Cle, nggak usah posesif gitu ke bokap lo. Dia pria dewasa, wajar aja kalo nggak pulang ke rumah," ucap Nia menanggapi rengekan Cleo yang sama seperti kemarin.
Cleo menatapnya sengit. "Kenapa sih lo selalu mewajarkan sikap bokap gue hanya karna dia pria dewasa?! I know dia dewasa, tapi dia juga punya gue yang harus dia pikirin perasaannya!"
"Tapi lo pikir selamanya bokap lo cukup cuma punya lo? Nggak, Cle. Bokap lo butuh wanita di hidupnya."
"Maksud lo bokap gue nggak pulang bukan karna kerja gitu? Maksud lo dia lagi sama seorang wanita?"
"Lo pikir aja sendiri."
"Nggak!" ucap Cleo tegas. "Gue nggak bakal biarin bokap gue dekat sama perempuan manapun!"
"Egois banget sih lo! Bokap lo itu butuh sosok Istri, perempuan yang bisa memenuhi kebutuhan dia. Emang sebagai anak, lo pikir lo bisa ngasi itu ke dia?!"
Cleo terdiam sejenak, tapi raut keras di wajahnya masih belum berubah. Ia tetap menatap Nia tajam. "Gue emang egois, tapi gue cuma mempertahankan apa yang gue miliki saat ini. Cuma bokap gue yang gue punya sekarang, kalo dia direbut wanita manapun, gue nggak sanggup bayanginnya."
"Terus maksud lo Om Dias harus nahan diri gitu dari perasaannya, hasratnya, kebutuhannya, cuma demi menjaga perasaan lo? Dia harus ngorbanin hidupnya gitu demi kebahagiaan lo?"
"Lo gampang ngomong gini karna Lo nggak tau posisi gue, Nia. Lo nggak tau gimana rasanya kehilangan orang tua sejak masih kecil dan hanya punya bokap gue seorang. Lo nggak tau betapa kesepiannya gue selama ini. Keluarga lo utuh, harmonis, jadi lo gampang bilang gue egois. Sementara yang rasain sedihnya gue. Yang rasain sakitnya di-abaiin gue. Kalo bokap gue emang benaran tinggal sama perempuan lain dan bukannya kerja, lo udah liat sendiri kan gimana dia abaiin gue? Ini belum nikah, tapi perempuan itu udah berhasil memonopoli waktu dan kasih sayang bokap gue!"
Ucapan Cleo bagai paku tajam yang menohok dada Vio. Matanya berkaca-kaca, tapi secepat mungkin berusaha menyembunyikannya. Ia tau ucapan Cleo benar, ketakutan gadis itu berdasar. Selama ini, Dias memang sudah keterlaluan mengabaikannya, dan semuanya itu karena dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MSD (My Sugar Daddy)
Fiksi UmumWarning 🔞 Dedek-dedek Emeshh silakan menjauh. Lapak ini mengandung adegan 1821 yang berbahaya bagi kesehatan otakmu. Diselingkuhi pacar, dipecat dari pekerjaan, pembayaran uang semester jatuh tempo, dan diusir dari kosan karna sudah lama menunggak...