Sembilan Belas

113 16 2
                                    

Juni 2022


Soni menyesap kopi hitamnya. Rasa pahit kopi tanpa gula itu tidak terlalu ia rasakan. Terlebih saat sebuah fakta mengejutkan baru saja ia dapati.

Dipandanginya lelaki yang menjadi lawan bicara. Dari balik kacamata, netra tajam itu seolah menguliti Soni. Meski begitu, Soni sama sekali tidak merasa terintimidasi.

"Sebulan lagi lo nikah," kata Soni, memecah keheningan di antara keduanya.

Sang lawan bicara masih bergeming. Entah apa yang tengah ada di pikirannya, Soni sama sekali tidak bisa menebak wajah tanpa ekspresi tersebut.

"Gue rasa lo sudah tahu fakta hubungan gue," balas sang lawan bicara.

Soni mengangguk. Kembali menyesap kopinya.

"Aldo sudah cerita semua ke gue," ujar Soni. "Semuanya."

Dahi Nando menukik naik. Kalimat yang Soni lontarkan memberinya informasi baru. Bukan Rana yang menceritakan masa lalunya, tetapi Aldo.

Tahu apa yang tengah Nando pikirkan, Soni menyahut, "Lo bener. Rana sama sekali belum cerita ke gue tentang hubungan kalian di masa lalu."

Nando bungkam. Perasaannya campur aduk secara tiba-tiba. Ada berbagai kemungkinan kenapa hingga saat ini Rana belum juga menceritakan perihal Nando pada Soni. Namun dari segala kemungkinan, Nando mengambil kesimpulan sendiri bahwa Rana benar-benar telah menghapus dirinya dari semua kenangan yang ada.

"Gue nggak tahu apa alasan Rana belum cerita hal ini ke gue dan gue juga nggak bakal nuntut dia buat cerita. Meski gue tahu masa lalu dia, gue akan tetap ada di sisi Rana," tukas Soni.

Sore ini, Nando mengajak Soni untuk bertemu. Soni langsung mengiakan ajakan Nando dan memutuskan sebuah kafe untuk menjadi tempat pertemuan mereka. Meski Nando yang mengajak bertemu, lelaki itu tidak tahu pasti kenapa ia menghubungi Soni.

"Yaya sudah tahu masa lalu lo?" selidik Soni.

Di luar dugaannya, Nando mengangguk. "Gue udah cerita semuanya sama Yaya sebelum kami memutuskan pacaran. Perihal Rana juga dia sudah tahu."

Soni manggut-manggut, tersenyum miris.

"Berarti cuma gue yang belum punya kesempatan untuk diberitahu Rana secara langsung."

Nando menatap lamat-lamat wajah Soni. Air muka lelaki itu berubah karena menyadari kenyataan bahwa Rana belum sepenuhnya membuka diri. Padahal hubungan mereka sudah memasuki tahun kelima, tetapi untuk hal seperti ini Rana belum mempercayai Soni.

"Mungkin Rana ada alasan, kenapa sampai sekarang belum cerita masalah ini ke elo."

Kata-kata Nando bertujuan untuk menenangkan Soni, tetapi lelaki itu sudah terlalu lama bersabar agar Rana bercerita dengan sendirinya. Soni tidak tahu harus berapa lama lagi ia bersabar dengan Rana.

Soni sangat menyayangi Rana. Tidak ada satu pun yang Soni sembunyikan dari wanita itu. Namun kenapa Rana sampai saat ini belum sepenuhnya bisa mempercayai Soni? Apa sebegitu dalamnya luka di hati Rana hingga ia tidak membiarkan Soni masuk dan menghapus luka itu?

"Rana benci banget sama gue. Dia juga yang meminta untuk bercerai. Gue rasa, karena itulah dia mungkin nggak mau cerita apa pun tentang gue. Bukan berarti dia nggak percaya sama elo. Dia cuma nggak mau cerita tentang orang yang udah nyakitin dia."

Menikah KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang